Ramai Tulis Nama di Jabal Rahmah untuk Dapat Jodoh, Buya Yahya Sebut Itu Perilaku Aneh

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan cara mencari jodoh dengan menulis nama di tempat tertentu, apalagi di Jabal Rahmah

oleh Liputan6.com Diperbarui 21 Apr 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2025, 08:30 WIB
KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya
Pengasuh LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tradisi menulis nama di Jabal Rahmah saat umrah atau haji dengan harapan mendapatkan jodoh masih sering ditemui di kalangan jemaah haji maupun umrah. Fenomena ini kini kembali menjadi sorotan, menyusul penjelasan dari pendakwah kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya.

Sebagian orang percaya bahwa menulis nama di lokasi yang diyakini sebagai tempat pertemuan Nabi Adam dan Hawa itu bisa mempercepat datangnya jodoh. Keyakinan ini bahkan berkembang hingga mendorong peziarah untuk menaiki bukit dan menuliskan nama mereka di batu-batu sekitar.

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa perilaku demikian tidak memiliki dasar dalam ajaran agama Islam. Menurutnya, kepercayaan itu tergolong amalan yang aneh dan sebaiknya dihindari.

Dalam penjelasannya, Buya Yahya menegaskan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah mengajarkan cara mencari jodoh dengan menulis nama di tempat tertentu, apalagi di Jabal Rahmah.

Pendakwah yang juga pengasuh LPD Al Bahjah itu menyampaikan bahwa mencari jodoh seharusnya ditempuh dengan jalan istikharah, bukan dengan cara-cara yang menyimpang dari tuntunan syariat.

Ia menjelaskan bahwa Islam memberikan panduan yang jelas dalam urusan memilih pasangan hidup, dan semua itu berpijak pada petunjuk dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Dirangkum Liputan6.com, Minggu (20/04/2025), dari tayangan video di kanal YouTube @albahjah-tv, Buya Yahya menjawab berbagai pertanyaan seputar hukum menulis nama untuk jodoh di Jabal Rahmah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Terjebak Hal Aneh dan Mistik

jemaah haji panjatkan doa di Jabal Rahmah
Jabal Rahmah menjadi lokasi favorit jemaah haji untuk memanjatkan doa. (AP Photo/Amr Nabil)... Selengkapnya

Dalam tayangan tersebut, ia mengajak umat agar tidak terjebak pada hal-hal berbau mistik atau tradisi yang tak jelas sumbernya, meskipun dilakukan di tempat suci seperti Tanah Haram.

Menurutnya, menulis nama dan meyakini akan mendatangkan jodoh hanyalah bentuk sugesti yang berlebihan dan bisa menjerumuskan ke dalam perbuatan sia-sia.

Ia juga mengingatkan bahwa Jabal Rahmah bukanlah tempat mustajab untuk permohonan jodoh, melainkan termasuk area tempat pelaksanaan wukuf saat ibadah haji.

Buya Yahya menyarankan agar umat Islam yang sedang berada di sana lebih baik memanfaatkan waktu untuk berdoa dengan khusyuk, bukan melakukan ritual yang tak ada tuntunannya.

Bahkan, jika ingin sekadar melihat pemandangan atau mengenang sejarah, menaiki Jabal Rahmah sah-sah saja, asalkan tidak disertai dengan keyakinan atau praktik yang menyimpang.

Aktivitas menulis nama di batu atau dinding justru merusak nilai kesucian tempat dan dapat mengganggu kenyamanan jamaah lain yang ingin beribadah dengan tenang.

Buya Yahya juga menyampaikan bahwa setiap perbuatan harus didasari dengan ilmu dan bimbingan dari guru yang benar, bukan ikut-ikutan kebiasaan yang belum tentu benar.

Ingin Jodoh? Ini Caranya

jemaah haji panjatkan doa di Jabal Rahmah
Menjelang ibadah wukuh, jemaah haji mulai memadati Padang Arafah, termasuk Jabal Rahmah. (AP Photo/Amr Nabil)... Selengkapnya

Ia pun mengajak umat untuk memperbanyak doa dan amal saleh sebagai bentuk ikhtiar dalam mencari pasangan hidup, bukan dengan ritual tak berdasar.

Dalam Islam, keyakinan kepada doa dan takdir jauh lebih penting daripada percaya pada lokasi atau benda tertentu yang dianggap membawa keberuntungan.

Mengaitkan jodoh dengan tempat tertentu tanpa dalil bisa membawa umat kepada takhayul, yang perlahan-lahan mengikis akidah yang lurus.

Salah satu bentuk penguatan iman, menurut Buya Yahya, adalah menyadari bahwa semua takdir, termasuk jodoh, sudah tertulis dan hanya Allah yang Maha Mengetahui waktu terbaiknya.

Oleh karena itu, daripada menulis nama di batu, akan jauh lebih baik jika seseorang memperbaiki diri, memperbanyak ibadah, dan memohon petunjuk kepada Allah.

Penjelasan Buya Yahya ini diharapkan bisa meluruskan kekeliruan di tengah masyarakat serta membimbing umat agar tidak terjebak dalam kebiasaan yang menyesatkan.

Penting bagi setiap Muslim untuk mengutamakan ajaran yang benar daripada mengikuti tradisi tanpa dasar yang bisa menyesatkan niat ibadah itu sendiri.

Dengan pemahaman yang lurus dan bimbingan yang tepat, umat akan lebih mudah menjalani hidup sesuai syariat, termasuk dalam urusan jodoh yang merupakan bagian dari takdir Allah.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya