Copywriting adalah Tulisan untuk Membuat Audiens Melakukan Sesuatu, Termasuk Membeli Produk

Copywriting adalah salah satu elemen terpenting dari periklanan dan pemasaran.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Nov 2022, 20:05 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2022, 20:05 WIB
Akan ada Tampilan Iklan di Instagram Stories
Ilustrasi Instagram Stories. (via: marketing4ecommerce.net)

Liputan6.com, Jakarta Copywriting adalah salah satu elemen terpenting dari periklanan dan pemasaran. Copywriting adalah proses menulis kata-kata persuasif atau yang juga disebut copy. Tujuan copywriting adalah menginspirasi atau memotivasi orang untuk mengambil tindakan tertentu.

Ketika Anda membuka majalah dan ada iklan suatu produk, kata-kata di halaman itu adalah hasil copywriting. Tidak hanya itu saja, copywriting adalah kata-kata yang bisa Anda temukan dalam berbagai jenis iklan, baik di majalan, korang, website, dan sebagainya. Copywriting kadang juga tidak hadir dalam bentuk tertulis, sehingga copywriting juga dapat ditemukan dalam iklan di radio, televisi, maupun di YouTube.

Di balik setiap copy atau kata-kata persuasif, tentu ada orang yang menulisnya. Penulis copy disebut copywriter. Copywriter adalah seseorang yang dilatih untuk menyusun kata-kata dengan cara yang akan terhubung dengan target dan menggerakkan mereka untuk melakukan sesuatu. Sebagian besar bisnis mempekerjakan copywriter untuk membantu menyukseskan pemasaran.

Untuk lebih memahami apa itu copywriting, berikut ulasan yang lebih mendalam, termasuk pembahasan mengenai teknik copywriting yang baik, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (8/11/2022).

Tujuan Copywriting

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tujuan copywriting adalah membuat audiens melakukan tindakan tertentu. Misalnya, Anda ingin audiens untuk follow akun media sosial, mengeklik, swipe up, berkomentar dan sebagainya. di samping tujuan tersebut, tujuan akhir dari copywriting adalah menghasilkan penjualan.

Copywriting yang tepat dan efektif, biasanya berfokus pada kebutuhan dan permasalahan audiens. Komponen seperti fitur, manfaat, dan harga dapat dikombinasikan untuk membujuk audiens agar mau membeli. Copywriting adalah cara mengkomunikasikan nilai dari produk yang Anda jual kepada calon pelanggan.

Sekilas copywriting adalah hal yang memiliki kemiripan dengan marketing. Tentu saja hal itu tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Meski sama-sama memiliki tujuan akhir berupa penjualan, namun keduanya memiliki sejumlah perbedaan.

Konten marketing berfokus pada tujuan penjualan tidak langsung, seperti edukasi, hiburan, atau membangun brand awareness. Contoh, posting blog, e-book, dan webinar. Sedangkan tujuan copywriting adalah membuat pembaca konten melakukan tindakan tertentu. Ini biasanya ditandai dengan adanya CTA (call to action), contohnya seperti meminta audiens untuk mengeklik, mendaftar, berkomentar, swipe up, dan sebagainya.

Jenis Copywriting

All New Honda SUV RS siap mengaspal
All New Honda SUV RS segera mengaspal, iklan mobil ini bertuliskan "wheeling soon" (Istimewa)

Menurut Agustrijanto (2001), dalam menyusun sebuah copywriting, seorang copywriter perlu memahami jenis kata dan gaya bahasa sebuah iklan yang ingin disampaikan. Berikut penjelasan jenis copywriting:

1. Eksploratif. Mengeksplorasi atau mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan menguras habis segala daya kemampuan yang terdapat secara fisik maupun psikis produk yang diiklankan. Eksplorasi kata-kata yang dimaksud menguatkan citra dan menunjukkan fakta-fakta sebenarnya.

2. Naratif. Berbentuk cerita (narasi), menguraikan produk yang diiklankan dalam suasana bercerita. Pilihan kata mengandung unsur imajinasi dan membuat konsumen dengan tetap mengedepankan fakta.

3. Argumentatif. Pendapat yang isinya mempengaruhi konsumen secara jelas dan nyata. Bentuk tulisan argumentasi menggaris bawahi gagasan atau pikiran penulisannya dengan bertopang pada pendapat atau argumen yang logis dan objektif berdasarkan pembuktian. Gaya dan jenis kata yang digunakan mengedepankan kelebihan produknya sendiri agar calon konsumen terpengaruh dengan informasi yang disampaikan.

4. Retoris. Mengungkapkan kebenaran sejujurnya, gaya dan jenis katanya sederhana namun kesan yang ditimbulkan harus mampu diiyakan setiap orang yang melihatnya.

5. Informatif. Menginformasikan secara detail tentang produk yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari new style meski hakikatnya memang informasi juga.

Cara Membuat Copywriting yang Efektif

Aksi Pria Ini Pilih Pasang Iklan di Billboard untuk Cari Pacar Jadi Sorotan
Aksi Pria Ini Pilih Pasang Iklan di Billboard untuk Cari Pacar Jadi Sorotan (sumber: Oddity Central)

Untuk membuat sebuah copywriting memerlukan proses yang panjang, mulai dari persiapan, pengetahuan tentang produk, target audiens, dan sebagainya. Itu belum masuk pada tahap penulisan copywriting. Namun, ada sejumlah tips mudah yang bisa Anda terapkan untuk membuat copywriting menjadi menarik dan efektif.

1. Headline yang Menarik

Ada ribuan bahkan jutaan konten di media sosial. Dengan banyaknya konten di media sosial, Anda harus dapat membuat konten Anda cukup menarik perhatian sehingga audiens mau berhenti scroll untuk menyimak informasi lebih lengkap yang Anda sajikan.

Headline yang menarik biasanya sesuai dengan permasalah dan kebutuhan audiens. Headline haruslah yang atraktif, mengalihkan perhatian dan membangun rasa penasaran. Anda perlu mencantumkan pernyataan yang kuat agar audiens Anda membacanya sampai akhir. Ada bisa menggunakan kata-kata seperti tips, strategi, cara, rahasia, trik, dan sebagainya.

2. Pahami Karakter Target Audiens

Agar penggunaan copywriting yang Anda gunakan bisa Anda sesuaikan dengan karakteristik audience, jika audiens Anda lebih menyukai bahasa formal, Anda bisa menggunakan bahasa yang lebih formal dan sebaliknya.

3. Fokus pada Manfaat yang Akan Diperoleh Audiens

Sebagian besar orang mungkin tidak terlalu peduli dengan fitur-fitur atau bahan-bahan dari produk yang Anda jual. Sebagian besar orang lebih peduli dengan apa manfaat yang bisa mereka rasakan.

Misalnya saja ketika memasarkan produk perawatan kulit atau skin care. Alih-alih menjelaskan bahan-bahan yang digunakan, yang kebanyakan menggunakan istilah ilmiah yang tidak semua orang memahami, lebih baik langsung sebutkan manfaat yang bisa dirasakan. Misalnya, produk tersebut dapat mencerahkan wajah, mengencangkan kulit, menghilangkan flek hitam, dan sebagainya.

4. Gunakan Strategi AIDA

AIDA sendiri merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, Action. Buatlah sebuah iklan yang dapat menarik perhatian audience. Headline, gambar dan kalimat pembuka merupakan elemen terpenting dalam menarik perhatian audience. Setelah itu, Sebisa mungkin untuk memberikan informasi sesuai fakta, data statistik, studi kasus dan sebagainya. Maka audiens Anda akan sadar akan masalahnya dan mereka akan tetap lanjut membaca tulisan Anda. Bermainlah dengan emosi dan logika mereka. Dengan menyebutkan keuntungan apa yang akan didapatkan. Dengan memancing emosi audience Anda dan berikan solusinya.

Call To Action merupakan ajakan Anda kepada audience untuk mengambil sebuah tindakan, seperti mengeklik, swipe up, mendaftar, berkomentar dan sebagainya. Copywriting dianggap efektif jika mampu membuat orang yang melihatnya tertarik. Kemudian membangkitkan minat dan keinginan untuk menghubungi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya