Kisah Pilu Pengantin Baru Punya Utang Rp132 Juta Usai Gelar Pernikahan Impian Orangtua

Pasangan pengantin baru berbagi kisah mereka berjuang melunasi pinjaman setelah orangtua menginginkan pernikahan mewah.

oleh Arini Nuranisa diperbarui 09 Nov 2022, 10:55 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 10:55 WIB
ilustrasi datang ke pernikahan
Ilustrasi mimpi datang ke pernikahan/Copyright unsplash/Victoria Priessnitz

Liputan6.com, Jakarta Setelah menikah, pasangan pengantin baru harusnya hidup bahagia. Namun, berbeda dengan pasangan yang satu ini. Sepasang pengantin baru ini justru menderita karena harus melunasi utang biaya pernikahan yang tak sedikit.

Diceritakan, mereka berusaha mewujudkan impian orangtua untuk mengadakan pesta pernikahan mewah. Dalam sebuah unggahan yang dibagikan oleh laman Twitter @ConfessTweetMY, pengantin wanita menjelaskan bahwa dia telah menikah selama 6 bulan.

Melansir World of Buzz, sang wanita mengaku bahwa dirinya dan suami merasa tersiksa karena harus melakukan banyak pekerjaan untuk melunasi utang RM40.000 atau sekitar Rp132,4 juta dalam bentuk pinjaman.

"Selama 6 bulan pernikahan ini, saya lebih banyak menangis daripada bahagia. Semuanya dimulai sebelum upacara, orangtua saya memaksa kami untuk mengambil pinjaman untuk pernikahan. Kami berdua bekerja seperti biasa, suami saya adalah pegawai dan saya, di sisi lain, adalah pekerja kontrak pemerintah," tulis wanita tersebut, seperti dilansir Liputan6.com dari World of Buzz, Rabu (9/11/2022).

 

Kabulkan permintaan orangtua dengan menggelar pernikahan mewah

Pernikahan - Vania
Ilustrasi Pernikahan/https://unsplash.com/Chris Dickens

Perkataan orangtua membuat pengantin wanita merasa tidak percaya diri bahwa suaminya bisa merawatnya, terutama jika pernikahan mereka kecil. Sang suami kemudian mengobrol dengan orangtua si wanita dan bertanya kepada mereka berapa banyak orang yang ingin diundang.

"Saya memberi tahu orangtua saya bahwa kami ingin mengadakan upacara kecil dan mengundang tidak lebih dari 100 orang. Orangtua saya tidak setuju karena mereka mengatakan bahwa ada banyak saudara dan teman yang harus mereka undang. Jika tidak, mereka akan tersinggung," katanya.

"Setelah dihitung, ada sekitar 1.000 orang dan mereka ingin melangsungkan pernikahan di hotel. Orangtua saya menyarankan agar kami mengambil pinjaman pribadi sebesar RM40.000 jika kami ingin menikah," sambungnya.

Singkat cerita, suaminya pun mengambil pinjaman. Segera setelah itu, mereka mengadakan upacara pernikahan yang diinginkan orangtuanya dan teman-teman mereka memuji keduanya atas kemegahan pesta. Tapi, kemudian muncul stres.

Bekerja tanpa istirahat untuk lunasi utang

Ilustrasi dekorasi wedding
Ilustrasi dekorasi pernikahan berkelas dengan table centerpice/Shutterstock.

Wanita tersebut menceritakan bahwa sekarang mereka sedang berjuang untuk melunasi pinjaman. Setelah pulang kerja, suaminya langsung melakukan pengiriman makanan. Dia sendiri melakukan dropshipping online tapi seringkali merasa sedih ketika tidak ada penjualan.

"Suami saya dulu ceria dan sekarang dia hanya banyak tidur ketika dia pulang. Dia bilang dia lelah bekerja tanpa henti. Dia sangat menyesal mengambil pinjaman. Jika kita tidak ambil pinjaman, hidup kita akan damai, dia bisa pulang dari kantor dan beristirahat dengan saya," pungkasnya.

Kejadian tersebut menjadi pelajaran untuk tidak membiarkan orang lain menekan atau mengatur kebahagiaan kita. Semampunya saja. Banyak warganet yang berharap pasangan pengantin baru itu menemukan keberuntungan agar bisa membantu mereka melunasi utang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya