Fluktuasi adalah Kondisi Labil, Contoh, Faktor dan Cara Mengatasinya

Fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 11 Nov 2022, 15:15 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2022, 15:15 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Sudah Masuk Level Undervalued
Teller menunjukkan mata uang dolar di Jakarta, Jumat (2/2). Deputi Gubernur BI Senior Mirza Adityaswara mengatakan, bahkan sebelum fluktuasi yang terjadi beberapa hari ini, rupiah sudah undervalue. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Fluktuasi adalah istilah yang mengacu pada sesuatu yang dinamis atau berubah-ubah. Dalam kaitannya dengan bidang ekonomi, fluktuasi adalah istilah yang mengacu pada dinamika harga suatu produk yang naik turun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun-naiknya harga; keadaan turun-naik harga dan sebagainya; perubahan (harga tersebut) karena pengaruh permintaan dan penawaran.

Pengertian fluktuasi berdasarkan KBBI, dapat ketahui bahwa fluktuasi atau dinamika harga ini terjadi karena sejumlah faktor yang nmelatarbelakanginya, salah satunya adalah permintaan dan penawaran.

Bisa dikatakan, fluktuasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi yang tidak stabil atau labil. Lalu apa saja yang membuat fluktuasi terjadi? Berikut adalah ulasan selengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (11/11/2022).

Pengertian Fluktuasi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, fluktuasi adalah kondisi tidak stabil atau labil, di mana sesuatu begitu dinamis dengan adanya banyak perubahan. Fluktuasi adalah istilah yang lebih sering digunakan untuk menggambarkan perubahan harga. Namun apa sebenarnya fluktuasi itu? Berikut adalah pengertian fluktuasi menurut para ahli.

Surya dan Yohanes (2007) mengartikan bahwa fluktuasi adalah perubahan naik atau turunnya suatu variabel yang diakibatkan oleh mekanisme pasar. Lalu secara tradisional fluktuasi berarti menunjukkan turun-naiknya harga/keadaan turun-naik harga yang terjadi di pasar.

Dengan kata lain, fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang umumnya terjadi karena mekanisme pasar. Fluktuasi bisa digambarkan dengan beberapa hak yang tidak tetap, tidak stabil, atau naik-turun. Namun umumnya fluktuasi diartikan sebagai situasi di mana harga, tingkat atau suku bunga naik dan turun.

Contoh Fluktuasi dan Faktor Penyebabnya

Resesi
Ilustrasi Grafik Resesi Credit: pexels.com/Burka

Fluktuasi adalah ketidaktetapan atau guncangan, sebagai contoh terhadap harga barang dan sebagainya, atas segala hal yang bisa dilihat di dalam sebuah grafik. Naik-turunnya harga merupakan hal yang lumrah terjadi di pasar.

Misalnya saja fluktuasi harga telur. Sebagai salah satu bahan pangan, telur merupakan salah satu komoditas yang sering mengalami fluktuasi. Ini karena telur ayam ras merupakan bahan pangan hewani sumber protein dan mudah diakses dari sisi ketersediaan dan keterjangkauan harga).

Kemudahan akses itu disebabkan pesatnya perkembangan industri peternakan yang cenderung menyebar mendekati konsumen. Meski demikian, fluktuasi harga dan pasokan tetap terjadi dan sudah menjadi tipikal harga produk telur. Ada banyak faktor yang memengaruhi terjadinya harga telur mengalami fluktuasi, misalnya seperti hari-hari besar keagamaan dan budaya masyarakat.

Hari-hari besar keagamaan atau budaya tidak hanya menjadi faktor yang memengaruhi fluktuasi harga telur. Hampir semua bahan pangan mengalami fluktuasi ketika menjelang lebaran, misalnya. Hari-hari besar keagamaan atau budaya biasanya memengaruhi tingkat permintaan. Kebutuhan akan telur atau bahan pangan lainnya meningkat ketika menjelang hari besar, sehingga harganya naik.

Biaya produksi seperti harga pakan juga memengaruhi terjadinya fluktuasi harga telur. Dengan biaya produksi yang naik, peternak tentunya perlu menaikkan harga untuk menutup biaya produksi dan mendapatkan keuntungan. Biaya produksi ini juga dapat memengaruhi terjadinya fluktuasi pada harga bahan pokok lainnya. Misalnya saja, harga pupuk. Harga pupuk yang mahal tentunya memaksa petani untuk meningkatkan harga hasil panennya untuk menutup biaya produksi dan mendapatkan keuntungan.

Musim menjadi faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi bahan pangan. Ini disebabkan karena ada sejumlah bahan pangan yang hanya dapat diproduksi dan dipanen di musim-musim tertentu. Oleh karena itu, ketika di luar musimnya, persediaan terhadap bahan pangan tersebut lebih terbatas, sedangkan permintaannya tetap atau bahkan naik. Dengan begitu, membuat harga pangan naik.

Pendapatan masyarakat juga menjadi salah satu faktor fluktuasi harga. Ini tidak hanya berpengaruh pada harga telur saja, melainkan juga harga kebutuhan bahan pokok lainnya. Pendapatan yang meningkat bisa meningkatkan permintaan terhadap produk tertentu. Ini karena orang-orang yang sebelumnya menggunakan produk lain dengan kualitas yang lebih rendah, namun karena pendapatan meningkat, mereka kemudian beralih ke produk dengan kualitas yang lebih baik.

Kebijakan pemerintah juga menjadi faktor lain yang menjadi penyebab fluktuasi. Pemerintah memegang kendali yang cukup banyak atas pasar bebas. Kebijakan moneter dan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah dan bank sentral di setiap negara memiliki efek mendalam pada pasar keuangan. Dengan menaikkan dan menurunkan suku bunga misalnya, Bank Indonesia bisa memperlambat atau berupaya mempercepat pertumbuhan di dalam negeri. Ini dikenal dengan istilah kebijakan moneter.

Dampak Fluktuasi Harga

Ilustrasi grafik inflasi (Istimewa)
Ilustrasi grafik inflasi (Istimewa)

Fluktuasi adalah istilah yang mengacu pada kondisi harga yang tidak stabil, berubah-ubah, dan naik-turun. Hal itu tentunya akan menimbulkan dampak bagi masyarakat. Adapun dampak fluktuasi harga bagi masyarakat bisa bermacam-macam.

Mulai dari dampak yang ringan seperti kenaikan harga barang yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, hingga dampak yang parah seperti menurunnya nilai tukar rupiah dan inflasi ekonomi.

Namun fluktuasi ekonomi juga dapat memberikan dampak yang positif. Misalnya seperti kenaikan harga minyak pasar dunia yang terjadi selama 10 tahun mulai 2000 hingga 2011. Dampak positif yang dirasakan dari fluktuasi ekonomi Indonesia saat itu adalah pertumbuhan ekonomi dan penekanan laju inflasi domestik.

Cara Mengatasi Fluktuasi

Harga BBM Subsidi Resmi Naik, Jokowi Sebut Kondisi APBN Saat Ini Tak Sanggup Mendanai Subsidi
Ilustrasi grafik harga minyak dunia. (Copyright foto: Pexels.com/Aphatradezone)

Dalam beberapa kasus, fluktuasi mungkin dapat memberikan dampak positif. Namun banyak kasus fluktuasi, terutama ketika fluktuasi terjadi pada harga bahan pangan yang terus naik. Oleh karena itu penting bagi pemerintah untuk mengambil sejumlah kebijakan untuk dapat mengatasi kondisi fluktuasi harga pangan.

Cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengatasi fluktuasi adalah sebagai berikut:

1. Mengambil Kebijakan Makro Ekonomi

Untuk mengatasi fluktuasi harga pangan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, pemerintah bisa mengambil sejumlah kebijakan ekonomi makro. Tujuannya adalah untuk memberikan sarana yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. Kebijakan ini dianggap perlu dilakukan dengan tepat agar pertumbuhan ekonomi bisa berlangsung secara sehat.

2. Mengatur Permintaan dan Penawaran

Cara untuk mengatasi terjadinya fluktuasi harga barang, maka sebaiknya lakukan perencanaan terhadap jumlah supply dan demand. Dengan adanya supply dan demand ini tentunya bisa mempengaruhi harga barang pada pasar. Maka dari itu, sebaiknya supply dan demand tetap bisa diharapkan untuk tetap stabil, sehingga tidak akan terjadi adanya perubahan harga.

3. Menjaga Nilai Mata Uang

Apabila nilai tukar rupiah berkurang, maka hal tersebut bisa menjadi salah satu penyebab permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah menurun. Apabila dampak risiko keuangan yang terjadi karena fluktuasi nilai tukar terhadap perekonomian besar, maka perlu sebuah kebijakan yang tepat untuk mengendalikan nilai tukar mata uang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya