Liputan6.com, Jakarta Belakangan B20 menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh warganet. Penyelenggaraan G20 di Bali memang cukup menarik perhatian warga masyarakat Indonesia. Lalu, apa itu B20? Apa bedanya dengan G20?
Seperti sudah diketahui G20 merupakan forum internasional yang fokus utamanya mengkoordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. Forum ini mulai dirintis sejak tahun 1999, sebagai respon terhadap krisis ekonomi dunia pada tahun 1997-1998.
Advertisement
Baca Juga
G20 atau Group of Twenty beranggotakan 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa. G20 merupakan bentuk pengembangan G7 yang dirasa gagal dalam menemukan solusi terhadap permasalahan perekonomian global yang dihadapi pada saat itu.
Lalu bagaimana dengan B20? Apa hubungan antara B20 dan G20? Untuk mengenal apa itu B20 berikut ulasan Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (15/11/2022).
Apa itu B20?
Dilansir dari laman resmi b20indonesia2022.org, business 20 atau B20 adalah forum dialog resmi G20 dengan komunitas bisnis global. Sama halnya dengan G20, B20 mulai dirintis sejak tahun 2010.
B20 adalah salah satu Kelompok Keterlibatan yang paling menonjol di G20, dan bertugas merumuskan rekomendasi kebijakan tentang isu-isu yang telah ditentukan. Rekomendasi tersebut kemudian disampaikan kepada presidensi G20 saat KTT B20.
Penyelenggaraan puncak B20 2022 dilangsungkan pada 13-14 November 2022 di Bali. Kamar Dagang Indonesia atau KADIN ditunjuk menjadi penyelenggara yang mewakili pemerintah Indonesia pada B20 2022 di Bali.
Dengan kata lain B20 merupakan bagian rangkaian kegiatan KTT G20 di Bali. selai karena peranannya yang memang krusial dalam G20, B20 banyak menarik perhatian masyarakat Indonesia bahkan dunia karena keterlibatan beberapa pesohor dunia seperti Elon Musk CEO Twitter dan aktris Hollywood ternama Anne Hathaway.
Selain Elon Musk dan Anne Hathaway, beberapa CEO perusahaan besar dunia juga turut hadir sebagai pembicara pada forum B20. Berikut nama pembicara pada forum B20:
- Alan Jope selaku CEO Unilever
- Anne Hathaway selaku UN Women Goodwill Ambassador
- Anthony Tan selaku CEO & Co-Founder and Chairman Grab
- Bill Winters selakuGroup CEO Standard Chartered Bank
- Changpeng Zhao selaku CEO Binance
- Christian Gebara selakuCEO Telefonica Brazil
- Datuk Tengku Muhammad Taufik selaku President and Group CEO Petronas
- David Griffin selaku Founder & CEO Sun Cable
- Elon Musk selaku CEO Tesla
- Euisun Chung selaku Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG)
- Erol Kiresepi selaku Chairman & CEO Santa Pharmaceutical
- Johnny C Taylor selakuPresident & CEO of SHRM
- Jon Moore selaku CEO BloombergNEF
- Kathleen L Quirk selaku President Freeport-McMoran
- Maria Fernanda Garza selaku CEO Orestia
- Mark Tucker selaku Group Chairman HSBC Holdings
- Radosław Domagalski-Łabędzki selaku CEO Rafako
- Roy Gori selaku CEO Manulife
- Sanda Ojiambo selaku Assistant Secretary-General and CEO of the UNGC
- Zeynep Bodur Okyay selaku President & CEO of Kale Group
Advertisement
Manfaat yang diberikan B20 Pada Negara Anggota G20
Tema yang diangkat adalah pada B20 adalah “Advancing Innovative, Inclusive, and Collaboration Growth.” teman yang diangkat bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi memberikan keuntungan untuk masyarakat umum. Selain itu tema yang diusung bertujuan mendorong terciptanya inovasi dalam bisnis-bisnis tradisional, mendukung inklusivitas dan posisi yang setara dalam komunitas bisnis.
Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa. Negara-negara anggota G20 ini menjadi representasi kurang lebih 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
KTT G20 dihadiri oleh para pemimpin negara anggota G20, seperti Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan PM Jepang Fumio Kishida.
Forum B20 menghasilkan rekomendasi yang saling menguntungkan bagi negara negara anggota G20. Kajian yang dihasilkan oleh forum B20 bertujuan untuk mendorong negara-negara anggota G20 terus berkolaborasi secara berkelanjutan, tidak berhenti saat presidensi G20.
Bagi Indonesia sendiri selaku penyelenggara G20, hasil rekomendasi B20 menjadi sebuah dorongan untuk membangun pertumbuhan perekonomian yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dalam jangka pendek dan panjang.
Forum B20 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menampilkan langkah-langkah reformasi struktural di tengah pandemi. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor global terhadap iklim berusaha di Indonesia. Sehingga, banyak mitra global yang dapat bekerjasama yang saling menguntungkan dalam rangka membantu percepatan pemulihan ekonomi.
Forum B20 secara keseluruhan memiliki 3 misi utama, yaitu mengupayakan pemulihan dan pertumbuhan yang kolaboratif, mendorong terciptanya ekonomi global
Dalam penyelenggaraan B20 dibentuk Enam Gugus Tugas dan satu Dewan Aksi untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan tentang topik yang sudah ditentukan. Berikut adalah Enam Gugus Tugas dan satu Dewan Aksi dalam B20.
1. Perdagangan dan Investasi
2. Energi, Keberlanjutan, dan Iklim
3. Digitalisasi
4. Keuangan dan Infrastruktur
5. Masa Depan Pekerjaan dan Pendidikan
6. Integritas dan Kepatuhan
7. Dewan Aksi Wanita Dalam Bisnis