Penyebab Bau Badan dan Cara Mengatasinya, Alami dan Medis

Bau badan tak sedap bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karena hormon, makanan yang Anda makan, infeksi, obat-obatan, atau kondisi mendasar seperti diabetes.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 18 Nov 2022, 18:20 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2022, 18:20 WIB
Seputar Bakteri Penyebab Bau Badan
Ilustrasi Bau Badan Credit: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini viral sebuah surat edaran yang dikeluarkan oleh salah satu perguruan tinggi tentang cara menjaga bau badan pada mahasiswa. Surat ini keluar karena keluhan-keluhan dosen terkait bau badannya. Tak ayal, surat edaran ini menjadi sorotan masyarakat.

Semua orang pasti memiliki bau badan. bau badan seseorang dengan orang yang lain berbeda-beda. Perbedaan bau badan tak sedap bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain karena hormon, makanan yang Anda makan, infeksi, obat-obatan, atau kondisi mendasar seperti diabetes.

Jadi sangat wajar jika seseorang memiliki bau badan. Hanya saja, beberapa orang memiliki bau badan yang tak sedap. Bau badan yang tidak sedap tentu akan sangat mengganggu bagi orang-orang di sekitarnya. Sayangnya orang yang memiliki bau badan yang tidak sedap sering tidak menyadari bahwa bau badan mereka tidak sedap dan mengganggu.

Secara umum, penyebab bau badan yang tak sedap adalah bercampurnya bakteri dengan keringat yang keluar dari tubuh. Dengan kata lain, dengan membatasi pertumbuhan bakteri dan keluarnya keringat, bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah bau badan.

Sebelum lebih jauh membahas cara mengatasi bau badan, apa saja penyebab bau badan seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (18/11/2022).

Apa itu bau badan?

Dilansir dari Cleveland Clinic, bau badan adalah apa yang Anda cium ketika keringat Anda bersentuhan dengan bakteri di kulit Anda. Keringat itu sendiri tidak berbau, tetapi ketika bakteri di kulit bercampur dengan keringat, itu menyebabkan bau. Bau badan bisa berbau manis, asam, tajam atau seperti bawang.

Meski campuran keringat dan bakteri menimbulkan bau badan yang tak sedap, namun keringat tidak serta merta menjadi penyebab bau badan yang tak sedap. Seseorang bisa saja memiliki bau badan yang tak sedap meski tidak sedang berkeringat. Sebaliknya, seseorang bisa saja berkeringat banyak, tapi tetap tidak menimbulkan bau badan yang tak sedap.

Ini karena bau badan adalah akibat dari jenis bakteri pada kulit Anda dan bagaimana bakteri tersebut berinteraksi dengan keringat, bukan keringat itu sendiri. Keringat sendiri adalah hasil dari sekresi cairan oleh kelenjar keringat ke permukaan kulit Anda. Ada dua jenis kelenjar keringat, yakni ekrin dan apokrin.

Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang jadi penyebab bau badan. Kelenjar apokrin merupakan kelenjar keringat yang banyak terdapat di ketiak dan pangkal paha. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang dapat berbau jika bersentuhan dengan bakteri di kulit Anda. Kelenjar apokrin belum berfungsi sampai pubertas, itulah sebabnya Anda tidak mencium bau badan pada anak kecil.

Berkeringat adalah proses alami tubuh, tetapi karena makanan tertentu yang kita makan, kebersihan, atau genetika, keringat dapat menjadi penyebab bau badan yang tidak sedap begitu bersentuhan dengan kulit. Namun, bau badan juga bisa tanda kondisi medis lain.

Laki-laki memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memiliki bau badan yang tak sedap. Ini karena laki-laki memiliki banyak tempat yang ditumbuhi rambut setelah pubertas, sehingga mereka memiliki lebih banyak kelenjar apokrin.

Penyebab Bau Badan

Bau badan
Ilustrasi/copyrightshutterstock/GBALLGIGGSPHOTO

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, penyebab bau badan adalah bakteri yang bercampur dengan keringat. Kulit kita secara alami ditutupi dengan bakteri. Saat kita berkeringat, air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri ini dan bisa menimbulkan bau tak sedap. Baunya bisa tidak enak, enak atau tidak berbau sama sekali.

Faktor-faktor seperti makanan yang Anda makan, hormon, atau obat-obatan dapat memengaruhi bau badan. Setiap kali Anda berkeringat, ada kemungkinan Anda akan mengeluarkan bau badan yang tidak sedap. Beberapa orang lebih rentan terhadap bau badan busuk daripada orang lain.Faktor lain yang dapat penyebab bau badan antara lain aktivitas sehari-hari, stres atau kecemasan, cuaca panas, kelebihan berat badan, dan genetika.

Kondisi Medis

Selain itu, ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab bau badan tidak sedap. Misalnya, obat, suplemen, atau makanan tertentu dapat membuat keringat Anda berbau tidak sedap. Beberapa kondisi medis dan penyakit jug abisa menjadi penyebab bau badan yang tak sedap, antara lain seperti penyakit diabetes, menopause, tiroid yang terlalu aktif, penyakit hati, penyakit ginjal, dan penyakit menular.

Makanan

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, makanan yang kita makan menjadi salah satu penyebab bau badan yang tidak sedap. Contoh makanan yang dapat menjadi penyebab bau badan yang tak sedap antara lain adalah bawang, bawang putih, kubis, brokoli, kembang kol, daging, Monosodium glutamat (MSG), kafein, makanan pedas, dan alkohol.

Cara Alami Mengatasi Bau Badan

Deteksi Penyakit Lewat Bau Badan
Deteksi Penyakit Lewat Bau Badan

Anda tidak perlu khawatir jika memiliki masalah bau badan yang tidak sedap. Setidaknya ada sejumlah cara mengatasi bau badan yang tak sedap yang bisa Anda coba, mulai dari cara alami hingga medis.

Jika Anda menginginkan cara yang lebih alami untuk mengatasi bau badan yang tak sedap, mungkin Anda bisa mengatasinya dengan cara-cara sebagai berikut;

1. Soda kue: Campurkan soda kue dan air hingga menjadi pasta. Oleskan pasta ke ketiak Anda dan biarkan mengering. Soda kue akan menyeimbangkan asam pada kulit Anda dan mengurangi bau.

2. Teh hijau: Masukkan kantong teh hijau ke dalam air hangat. Tempatkan kantong teh yang sudah direndam di bawah ketiak Anda selama beberapa menit sehari. Teh hijau dapat membantu menyumbat pori-pori dan mengurangi keringat.

3. Cuka sari apel: Campur cuka sari apel dengan sedikit air dalam botol semprot. Semprotkan campuran tersebut ke ketiak Anda. Asam dalam cuka membantu membunuh bakteri.

4. Jus lemon: Campurkan jus lemon dan air dalam botol semprot. Semprotkan campuran di bawah lengan Anda. Asam sitrat dalam jus lemon membunuh bakteri.

Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur dengan sabun antibakteri. Ubah pola makan dengan menghindari makanan-makanan yang dapat menyebabkan bau badan tak sedap.

Cara Mengatasi Bau Badan dengan Langkah Medis

Efektif Mengurangi Keringat Berlebih dan Bau Badan Selama 48 Jam
credit via shutterstock

Perawatan untuk keringat berlebih dan bau badan bergantung pada penyebab yang mendasarinya. adapun langkah medis yang dapat ditempuh sebagai cara mengatasi bau badan antara lain adalah sebagai berikut:

1. Suntikan kecil toksin botulinum (seperti Botox®) di ketiak Anda dapat memblokir keringat untuk sementara.

2. Obat resep dapat mencegah keringat. Jika penyedia layanan kesehatan Anda menyarankan ini, mereka akan memperingatkan Anda untuk berhati-hati dalam menggunakannya karena tubuh Anda perlu berkeringat untuk mendinginkan diri saat dibutuhkan.

3. Ada beberapa kondisi parah yang memerlukan pembedahan, yang melibatkan pengangkatan kelenjar keringat dari bawah lengan atau mencegah sinyal saraf mencapai kelenjar keringat.

4. Antibiotik untuk mengurangi bakteri pada kulit Anda.

5. Perangkat genggam yang memancarkan gelombang elektromagnetik dapat menghancurkan kelenjar keringat di bawah lengan Anda.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa deodorant menjadi solusi untuk mengatasi bau badan yang tak sedap. Padahal, deodorant bekerja hanya dengan menutupi bau badan dengan bau yang lebih harum. Ketika efek harumnya hilang, bau badan akan kembali lagi. Yang lebih efektif adalah dengan menggunakan antiperspirant.

Antiperspirant bekerja dengan cara mengurangi keringat berlebih di ketiak. Bahan aktif di sebagian besar antiperspirant adalah aluminium. Oleskan antiperspiran setelah mandi atau berendam dan sebelum tidur. Pastikan Anda mengoleskan antiperspiran pada kulit kering untuk hasil terbaik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya