Liputan6.com, Jakarta Nisab adalah istilah yang kerap digunakan oleh umat Islam untuk menyebut batas kepemilikan harta seseorang yang harus dibayarkan zakat. Secara sederhana, nisab adalah besaran yang dikeluarkan seseorang untuk berzakat.
Dalam Islam, zakat ada dua jenis yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah adalah kewajiban zakat untuk setiap muslim yang dibayarkan di bulan Ramadhan sebelum datangnya 1 Syawal (Idul Fitri). Sementara zakat maal dikenakan pada harta yang dimiliki setiap muslim yang telah mencapai nisabnya.
Besaran nisab adalah ketentuan yang harus dibayarkan berdasarkan jenis zakatnya. Sebab, objek dalam zakat mal ada beragam mulai dari zakat untuk emas dan perak, bahan makanan pokok, buah-buahan, hingga aset perdagangan.
Advertisement
Untuk lebih rinci, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian nisab dan besarannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (23/11/2022).
Mengenal Nisab
Dalam Syariah agama Islam, nisab adalah jumlah batasan kepemilikan seorang Muslim selama satu tahun untuk wajib mengeluarkan zakat. Zakat sendiri adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya.
Dikutip dari laman resmi Laz Al Bunyan dan buku Bunga Rampai Zakat dan Wakaf (2022) karya Sri Oftaviani dkk, nisab adalah batasan minimal kekayaan seorang muslim yang diwajibkan untuk membayar zakat. Jika seorang muslim mempunyai harta yang sudah mencapai nisab maka seorang muslim tadi wajib membayarkan zakat atas harta yang dimilikinya.
Besaran nisab sendiri tergantung dari jenis zakatnya. Zakat mal terdiri dari hasil perdagangan, hasil panen, hasil laut, hasil pertambangan, hasil ternak, hasil temuan, atau emas dan perak. Masing-masing nisabnya berbeda dan tidak disamaratakan.
Advertisement
Pengertian Zakat Mal
Dikutip dari laman Baznas, kata Maal berasal dari kata bahasa Arab artinya harta atau kekayaan (al-amwal, jamak dari kata maal) adalah “segala hal yang diinginkan manusia untuk disimpan dan dimiliki” (Lisan ul-Arab). Menurut Islam sendiri, harta merupakan sesuatu yang boleh atau dapat dimiliki dan digunakan (dimanfaatkan) sesuai kebutuhannya.
Oleh karena itu dalam pengertiannya, zakat maal berarti zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi dalam kitabnya Fiqh uz-Zakah, zakat maal meliputi:
1. Zakat simpanan emas, perak, dan barang berharga lainnya;
2. Zakat atas aset perdagangan;
3. Zakat atas hewan ternak;
4. Zakat atas hasil pertanian;
5. Zakat atas hasil olahan tanaman dan hewan;
6. Zakat atas hasil tambang dan tangkapan laut;
7. Zakat atas hasil penyewaan asset;
8. Zakat atas hasil jasa profesi;
9. Zakat atas hasil saham dan obligasi.
Adapun syarat harta yang terkena kewajiban zakat maal yaitu sebagai berikut:
1. Kepemilikan penuh
2. Harta halal dan diperoleh secara halal
3. Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
4. Mencukupi nishab
5. Bebas dari hutang
6. Mencapai haul
7. Atau dapat ditunaikan saat panen
Besaran dan Ukuran Nisab Zakat Mal
Dikutip dari laman Kemenang, zakat harta yang dikeluarkan oleh muzaki melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik. Berikut ini besaran dan ukuran nisab adalah:
1. Emas
Zakat yang dikenakan atas kepemilikan harta emas nisabnya sebesar 85 gram, dengan haul selama setahun. Kadar zakat atas emas sebesar 2,5%.
2. Perak
Zakat Perak wajib dibayar jika kepemilikannya sudah mencapai nisab 595 gram dalam kurun waktu setahun. Kadar zakat atas perak sebesar 2,5%.
3. Penghasilan
Zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran. Nisab zakat pendapatan senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras. Kadar zakat pendapatan dan jasa senilai 2,5%.
4. Perniagaan
Zakat yang wajib ditunaikan oleh mereka yang mendapat harta dari hasil perdagangan. Nisab zakat harta perniagaan senilai 85 gram emas dalam jangka setahun. Kadar zakat perniagaan sebesar 2,5%.
5. Uang, Obligasi, Saham dan Surat Berharga Lainnya
Mereka yang memiliki harta dalam bentuk Obligasi, Saham, atau simpanan uang, wajib dibayarkan zakatnya apabila sudah mencapai nisab 85 gram emas dengan haul setahun. Kadar zakat atas uang dan surat berharga sebesar 2,5%.
Advertisement
Besaran dan Ukuran Nisab Zakat Mal
6. Properti
Umat muslim yang memiliki aset berupa properti dan menghasilkan harta, diwajibkan membayar zakat bila penghasilan bersihnya mencapai 85 gram emas dalam setahun.
7. Pertanian
Zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan, dan hasil hutan pada saat panen. Nisab zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan senilai 653 kg gabah. Kadar zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan sebesar 10% jika tadah hujan atau 5% jika menggunakan irigasi dan perawatan lainnya.
8. Peternakan
Mereka yang bergelut di bidang peternakan dan memiliki harta berupa hewan ternak, diwajibkan membayar zakat apabila sudah mencapai nisab 30 ekor sapi, atau 40 ekor kambing dengan haul 1 tahun. Dalam hal hewan ternak dipelihara di dalam kandang dikategorikan sebagai zakat perniagaan.
9. Zakat Rikaz atau Harta Temuan
zakat yang dikenakan atas harta temuan. Zakat rikaz tidak disyaratkan adanya nisab. Kadar zakat rikaz sebesar 1/5 atau 20%. Zakat rikaz ditunaikan pada saat harta temuan didapat dan dibayarkan melalui amil zakat resmi.