Liputan6.com, Jakarta Bahan kimia BPA tengah menjadi perbincangan publik karena dampaknya yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Senyawa BPA atau Bisphenol A berada di produk air minum dalam kemasan (AMDK) plastik polikarbonat yang kita beli dan minum setiap hari.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang, BPA sudah menjadi persoalan global yang perlu keikut sertaan pertanggungjawaban dari pihak industri.
“BPA ini bukan hanya persoalan di tingkat nasional, tapi sudah menjadi persoalan global. Persoalan yang di berbagai negara sudah diatur. Jadi ini persoalan global yang harus ditangani," ucapnya saat dalam forum para pakar dan praktisi bertema Expert Forum: Urgensi Pelabelan BPA pada Produk Air Minum dalam Kemasan untuk Keamanan Konsumen bertempat di Gedung Makara Universitas Indonesia, dikutip dari Merdeka, pada Jumat (9/12/2022).
Namun, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui apa itu BPA? Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai apa itu BPA dan bahayanya bagi tubuh yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/12/2022).
Apa Itu BPA
Dikutip dari laman Mayo Clinic, BPA adalah singkatan dari Bisphenol A yang merupakan bahan kimia industri yang telah digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu sejak tahun 1950-an. Senyawa BPA termasuk dalam kelompok turunan difenilmetana dan bisfenol, dengan dua gugus hidroksifenil. apa itu BPA ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik polikarbonat sering digunakan dalam wadah yang menyimpan makanan dan minuman, seperti botol air. Sedangkan resin epoksi digunakan untuk melapisi bagian dalam produk logam, seperti kaleng makanan, tutup botol, dan saluran suplai air.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang dibuat dengan bahan baku BPA. Paparan senyawa BPA menjadi perhatian nasional hingga global karena kemungkinan efek kesehatan pada otak dan kelenjar prostat janin, bayi dan anak-anak. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi perilaku anak-anak menjadi cepat berubah.
Mengutip dari Health Liputan6.com, menurut Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar, apa itu BPA adalah bahan kimia yang digunakan dalam kemasan plastik polikarbonat untuk membuat plastik tetap keras dan tidak mudah hancur. BPA juga dipakai untuk melapisi bagian kemasan dari makanan kalengan. Apa itu BPA bisa membahayakan kesehatan anak lewat botol susu.
Advertisement
Alasan Kekhawatiran Masyarakat Terkait BPA
Salah satu alasan yang membuat masyarakat khawatir mengenai senyawa BPA adalah masuknya senyawa tersebut pada makan dan minuman yang dikemas menggunakan wadah yang mengandung BPA. Kondisi tersebut akan terjadi pada makanan dan minuman yang terlalu lama di disimpan dalam wadah.
Selain itu, senyawa BPA juga dapat larut dalam makanan dan minuman apabila dipanaskan, misalnya, makanan yang dimaksudkan untuk microwave dalam mangkuk plastik atau minuman yang dimasak.
Senyawa BPA ini telah menjadi perhatian global, karena paparan BPA begitu meluas sehingga penelitian menunjukkan kebanyakan orang yang berusia di atas 6 tahun memiliki jumlah BPA yang terukur dalam urin mereka. Tak hanya itu, senyawa BPA juga ditemukan dalam darah, termasuk darah ibu hamil, tali pusat, dan air susu ibu (ASI).
Bahaya Senyawa BPA bagi Kesehatan Tubuh
Dikutip dari Healthline, senyawa BPA dapat mengikat reseptor estrogen dan memengaruhi proses tubuh, seperti pertumbuhan, perbaikan sel, perkembangan janin, tingkat energi, dan reproduksi. Selain itu, senyawa BPA juga dapat mempengaruhi tiroid Anda.
Sementara itu, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Irfan Dzakir Nugroho, senyawa BPA dapat berkontribusi pada perkembangan sel kanker pada manusia.
“Lebih dari 130 studi melaporkan efek yang membahayakan dari BPA seperti kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, katalisator, penyakit syaraf, dan obesitas,” pungkas Irfan.
Advertisement
Paparan Senyawa BPA yang Aman
Dilansir dari Healthline, menurut laporan tahun 2014 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), untuk paparan senyawa BPA yang tergolong aman adalah kurang dari 2,25 miligram per pon atau setara dengan 5 mg per kg. Namun, FDA melarang produsen atau pihak industri menggunakan senyawa BPA dalam kaleng susu formula, botol bayi, dan cangkir sippy.
Sementara itu, menurut Koordinator Kelompok Substansi Standardisasi Bahan Baku, Kategori, Informasi Produk, dan Harmonisasi Standar Pangan Olahan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Yeni Restiani mengungkapkan bahwa paparan senyawa BPA yang aman di Indonesia telah diatur dalam peraturan BPOM Nomor 20/2019 tentang Kemasan Pangan, persyaratan batas migrasi BPA pada kemasan plastik polikarbonat adalah 0,6 bagian per juta (bpj).
Bahkan Yeni Restiani juga menegaskan untuk produsen mencatumkan label tulisan ”Berpotensi Mengandung BPA” dalam kemasan botol.
“Poinnya antara lain, air minum dalam kemasan (AMDK) galon polikarbonat wajib mencantumkan label tulisan ”Berpotensi Mengandung BPA,” ujarnya.