Liputan6.com, Jakarta Rumah merupakan tempat terbaik sepanjang masa. Rumah melindungi diri dari panasnya cahaya matahari, dinginnya angin malam, derasnya hujan, serta berbagai hal-hal yang dapat membahayakan jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Rumah memiliki banyak bentuk, bahkan terbuat dari berbagai jenis bahan yang bermacam-macam juga. Tergantung keinginan masing-masing orang. Tak sedikit orang pun yang memilih rumah dengan desain modern dan mewah. Namun berbeda dengan rumah pria asal Amerika yang bernama Bruce Campbell ini.
Tak tanggung-tanggung, pesawat berjenis Boeing 727 yang sangat besar ia ubah menjadi sebuah rumah di tengah hutan di Oregon AS yang jauh dari pemukiman. Bruce Campbell menggunakan beberapa kursi pesawat itu sebagai sofa yang disandarkan ke dinding.
Ia tidur di kasur dengan selimut listrik untuk mencegah dinginnya Oregon di musim dingin. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Kamis (29/12/2022).
Beli Pesawat Bekas Rp 1,5 Miliar
Diketahui sejak kecil, Bruce terobsesi bisa tinggal dan hidup di dalam pesawat. Karena impiannya itu, Bruce mengubah bangkai pesawat menjadi rumah. Semua ini bermula ketika insinyur kelistrikan itu melihat boneyard atau kuburan pesawat di televisi ketika usianya baru 15 tahun.
Ketika melihat deretan bangkai pesawat tersebut, tiba-tiba muncul dalam benak Bruce untuk mengubahnya menjadi rumah yang nyaman. Rupanya, mimpi itu tersimpan dalam pikiran Bruce hingga puluhan tahun lamanya. Hingga akhirnya pada 1999, pria 73 tahun itu memutuskan untuk mewujudkannya.
Singkat cerita, Bruce menemukan bangkai pesawat jet Boeing berkapasitas 200 penumpang. Memiliki luas kurang lebuh 9,2 meter persegi dan berat sekitar 3.1 ton, pesawat buatan Amerika tersebut ditemukan di Yunani. Bruce pun rela membayar sekitar Rp 1,55 miliar untuk membeli pesawat tersebut.
Bruce sebenarnya agak menyesal membeli bangkai pesawat melalui perusahaan rongsokan. Jika tahu harus membayar mahal, Bruce lebih suka membeli pesawat bekas. Meski begitu, Bruce tetap membeli pesawat rongsokan tersebut dan membawanya pulang ke rumahnya di Hillsboro, Portland, Oregon.
Di kampung halamannya itu, Bruce sudah menyiapkan sebuah lahan seluas 4 hektare untuk menaruh pesawat Boeing 727 yang akan menjadi rumahnya. Sesampai di AS, pesawat tersebut ditarik ke propertinya melalui jalan-jalan utama di Hillsboro. Tak hanya itu, semua bagian termasuk mesin pesawat itu dilepas hingga tidak bisa terbang lagi.
Advertisement
Rumahnya Dijadikan Tempat Wisata
Agar rumah pesawatnya terasa nyaman, Bruce pun menambahkan berbagai macam perabotan dan perlengkapan. Ia menambahkan shower, wastafel, mesin cuci portabel, lemari es dan troli makanan yang difungsikan sebagai pantry.
Untuk semua perabotan dan penambahan fasilitas yang ultra minimalis itu, Bruce memerlukan waktu dua tahun dan menghabiskan biaya sekitar Rp 232 juta. Kini, Bruce menghabiskan waktunya memulihkan sistem komputer lama, memperbaiki berbagai sistem kelistrikan pesawat, dan menerima kunjungan wisatawan di rumah pesawatnya.
"Saya tidak menyesal mengejar mimpi ini. Kepada setiap tamu yang datang, saya bilang bahwa umat manusia akan menyukai ini dengan sepenuh hati karena kita bisa memanfaatkan setiap pesawat yang tidak digunakan lagi," kata Bruce.