Kikir adalah Sifat Pelit yang Dibenci Allah, Ketahui Bahaya dan Cara Menghindarinya

Kikir merupakan salah satu perilaku yang dibenci oleh Allah dan dijanjikan siksaan bagi yang melakukannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2022, 09:15 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 09:15 WIB
ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan
ilustrasi uang, orang kaya, keserakahan. (Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai makhluk sosial, manusia tidak hanya berhubungan dengan orang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Ini juga berarti manusia yang perlu saling membantu dan peduli, termasuk membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Salah satu perilaku yang menunjukkan kepedulian manusia satu ke manusia lainnya adalah berbagi atau sedekah. Berbagi atau sedekah ini juga menjadi salah satu yang Allah SWT anjurkan dan merupakan hal yang disukai oleh-Nya.

Jika dermawan dan mau berbagai adalah sifat yang disukai Allah dan dianjurkan dalam Islam, maka sebaliknya, sifat kikir adalah sifat yang dibenci oleh-Nya. Kikir sejatinya berasal dari Bahasa Arab “bakhil” yang memiliki makna terlalu hemat memakai harta aau orang yang sengaja menahan hartanya untuk dibagikan ke oang lain. Kemudian, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kikir adalah terlampau hemat harta bendanya atau pelit.

Sementara itu, menurut Imam Al-Ghazali dalam buku “Mengapa Sedekahku Tak Dibalas” milik Achmad Zcky el-Syafa 2013, orang yang kikir kikir adalah yang tertipu oleh harta dunia. Orang kikir biasanya terlalu tenggelam dalam hal-hal duniawi dan melupakan akhirat sebagai kehidupan sesungguhnya.

Pada dasarnya, menurut Ramdhani Abdurrahim dalam “20 Jalan Keberuntungan dan 20 Penyebab Kerugian dalam Pandangan Al-Qur’an”, kikir merupakan tabiat manusia karena sudah tabiat manusia untuk mencari harta semasa hidup. Hal ini juga dipertegas dalam QS. Al-Isra’ ayat 100 yang berarti “Dan manusia itu memang sangat kikir”. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak dapat menghindari sifat tercela yang satu ini karena sifat ini juga merupakan ujian ketika kita mungkin merasa terlampau cukup dengan harta. Berikut liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang bagaimana kikir dijelaskan dalam berbagai surat dalam Al-Qur’an serta hadits dan cara kita menghindarinya, Jum’at (30/12/22)

Kikir dalam Al-Qur’an

Nuzulul
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Kikir adalah sifat yang tercela yang menurut Abdurrahim (2022) ditimbulkan dari sikap egois yang berlebihan. Orang kikir adalah orang dengan hati yang keras dan tidak memiliki rasa kasihan atau kemanusiaan. Berikut beberapa penjelasannya dalam Al-Qur’an dan hadist :

1. QS. Al-Ma’arij (70) : 19-22

Artinya : “Sungguh manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apabila mendapat kebaikan (harta) ia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat.”

2. QS. Al-Isra’ (17) : 100

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.”

3. QS. Al-Hadid (57) : 24

Artinya : “ (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

4. QS. An-Nisa’ (4) : 36-37

Artinya : “ Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.

5. QS. At-Taubah (9) : 76

Artinya : “ Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).

6. QS. Muhammad (47) : 37-38

Artinya : “Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

Kikir dalam Al-Qur'an

Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi Al-Quran (Sumber: steemit.com)

7. QS. At-Taghaabun (64) : 16

Artinya : “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

8. QS. Ali ‘Imran (3) : 180

Artinya : “ Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada mereka dari karunia-Nya, mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka. Padahal, (kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang ada) di langit dan di bumi. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Demikian bagaimana sifat kikir adalah sifat yang sangat ditentang dalam Islam. Bahkan, semua sifat kikir yang dilakukan di dunia telah dijanjikan sebuah balasan berupa siksaan di hari akhir kelak. Sesungguhnya janji Allah adalah nyata. Dengan demikan sudah menjadi kewajiban kita untuk menjalankan semua apa yang diperintahkan oleh-Nya, termasuk menjaga diri dari kebakhilan.

Orang-orang yang dipelihara dari sikap kikir adalah orang-orang yang beruntung. Hal ini sesuai dengan apa yang salah satunya Allah firmankan dalam QS. Al-Hasyr ayat 9 yang berarti “ Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.”

 

Bahaya Perilaku Kikir dan Cara Menghindarinya

Ilustrasi bersyukur, Islami
Ilustrasi bersyukur, Islami. (Photo by Junior REIS on Unsplash)

Bahaya Perilaku Kikir

Berdasarkan dalil dalam Al-Qur’an tentang kikir tersebut dan menurut buku “Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI Kurikulum 2013” oleh Usman dkk (2015), dapat diuraikan, bahwa bahaya perilaku kikir adalah sebagai berikut :

1. Menyebabkan dosa besar (QS. Ali ‘Imran :180).

2. Mengikuti jejak setan (QS. Al-Baqarah : 268).

3. Penghalang untuk bisa masuk surga. Ini disampaikan dalam sebuah hadits yang artinya “tidak akan masuk surga orang yang menipu, bakhil (kikir) dan orang yang buruk (HR. Tirmidzi).

4. Rizki menjadi sempit. Dari Asma’ra, ia berkata : Nabi SAW berpesan kepadaku,Janganlah kamu bakhil, yang menyebabkan kamu disempitkan rezqimu (HR. Bukhari).

5. Sumber malapetaka atau bencana (QS. Al-Lail : 8-11).

Cara Menghindari Perilaku Kikir atau Bakhil

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika sikap kikir adalah sikap yang tercela. Sebagai seorang muslim sudah menjadi keharusan untuk menghindarinya. Berdasarkan buku “Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI” oleh H. Aminudin, Harjan Syuhada (2021) dan buku “Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI Kurikulum 2013” oleh Usman dkk (2015)  cara menghindari sikap perilaku atau sikap kikir di antaranya adalah :

1. Meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu hanya milik Allah SWT (QS. Ali ‘Imran : 109).

2. Membiasakan diri dengan selalu bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita semua (QS. Ibrahim : 7 dan QS. An-Naml : 40).

3. Memotivasi diri untuk sering bersedekah (QS. Al-Baqarah : 261).

4. Senantiasa memohon perlindungan dari Allah dari sifat bakhil atau kikir.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya