Kate Middleton Tak Dampingi Pangeran William ke Pemakaman Paus Fransiskus, Apa Alasannya?

Ketidakhadiran Kate Middleton di pemakaman Paus Fransiskus mengikuti protokol kerajaan dan komitmen keluarga. Sementara itu, Pangeran William mewakili kerajaan Inggris, menyoroti perannya sebagai negarawan global dan calon raja.

oleh Dyah Ayu Pamela Diperbarui 26 Apr 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 16:00 WIB
Kate Middleton
Perempuan cantik berambut cokelat ini menyempurnakan penampilannya dengan ikat pinggang kulit hitam dengan hiasan emas dan sepatu hak stiletto. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kate Middleton tidak akan menemani suaminya, Pangeran William, ke pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu di Vatikan. Keputusan ini, meskipun menjadi perhatian banyak pengamat kerajaan, sepenuhnya mengikuti protokol resmi dan komitmen keluarga yang ada.

Mengutip dari Hello Magazine, Sabtu (26/4/2025), Pangeran William (42) akan menghadiri pemakaman atas nama Raja Charles III, melanjutkan tradisi kerajaan yang sudah berlangsung lama. Raja sendiri tidak akan menghadiri pemakaman, meskipun memiliki hubungan dekat dengan Paus Fransiskus.

Keputusan Charles ini mengikuti contoh yang ditetapkan oleh mendiang ibunya, Ratu Elizabeth II, yang juga tidak menghadiri pemakaman paus. Pada 2005, Charles, yang saat itu menjadi Pangeran Wales, menghadiri pemakaman Paus Yohanes Paulus II untuk mewakili Ratu.

Ketidakhadiran Kate Middleton dikaitkan dengan tanggung jawab keluarga yang signifikan. Ibu dari tiga anak ini sibuk dengan perayaan ulang tahun ketujuh putranya, Pangeran Louis, dan sedang mempersiapkan ulang tahun kesepuluh putrinya, Putri Charlotte, minggu depan.

Selain itu, anak-anak juga sibuk dengan kegiatan ekstrakurikuler dan pelajaran akhir pekan, terutama mengingat periode pemberitahuan lima hari dari acara global tersebut. Keputusan Pangeran William untuk menghadiri pemakaman Paus sendirian tidak hanya mengikuti tradisi modern tetapi juga menyoroti perannya sebagai negarawan global dan calon raja. 

Sebagai Pembela Iman dan Gubernur Tertinggi Gereja Inggris, raja-raja Inggris secara tradisional menghindari menghadiri upacara Katolik secara pribadi. Penulis kerajaan Robert Hardman mencatat sebelumnya bahwa William sangat menghormati lembaga tetapi tidak secara naluriah merasa nyaman dalam lingkungan agama.

 

Pangeran William Belum Pernah Bertemu Paus Fransiskus

Keluarga Pangeran William dan Kate Middleton Kembali Absen di Kebaktian Paskah Keluarga Kerajaan Inggris, Apa Penyebabnya?
Pangeran William, Kate Middleton, dan ketiga anaknya menghadiri Paskah kerajaan pada 2023. (dok. Yui Mok / POOL / AFP)... Selengkapnya

Meskipun William tidak pernah bertemu langsung dengan Paus Fransiskus, Raja Charles memiliki beberapa pertemuan yang bermakna dengan mendiang paus tersebut. Pertemuan terakhir mereka terjadi hanya 12 hari sebelum wafatnya Paus saat Charles dan Camilla melakukan kunjungan kenegaraan ke Italia.

Seorang pejabat senior istana menggambarkan kunjungan tersebut sebagai momen yang sangat penting dan istimewa. Charles pertama kali bertemu Paus Fransiskus pada 2017, saat ia dan Camilla menghadiri audiensi kepausan selama tur Eropa.

Ia berkunjung lagi sendirian pada tahun 2019 menjelang kanonisasi Kardinal John Henry Newman. Dalam pernyataan yang menyentuh hati, Charles dan Camilla mengungkapkan kesedihan mereka setelah wafatnya Paus Fransiskus. Raja mengatakan, "Ratu dan saya mengingat dengan kasih sayang khusus pertemuan kami dengan Yang Mulia selama bertahun-tahun dan kami sangat tersentuh karena dapat mengunjunginya di awal bulan ini."

Raja menyambung, "Kami sangat berduka atas wafatnya Paus, seorang hamba umat manusia yang hebat yang pesannya tentang belas kasih dan kedamaian akan bergema lama."

Aturan Berpakaian di Pemakaman Paus Fransiskus

Disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Begini Prosesi Pemindahan Jenazah Paus Fransiskus
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung di Lapangan Santo Petrus pada Sabtu (26/4/2025). (Dimitar DILKOFF/AFP)... Selengkapnya

Sementara itu para pelayat memiliki aturan berpakaian di Vatikan yang ditentukan secara ketat. Ada ketetapan yang jelas untuk "tamu berpangkat tinggi" yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus, akhir pekan ini.

Melansir VOL.AT, Jumat, 25 April 2025, pelayat pria harus mengenakan jas berwarna gelap di pemakaman Paus Fransiskus, beserta dasi hitam panjang dan kancing hitam di kerah jas sebelah kiri. Sementara itu, pelayat perempuan diharuskan mengenakan gaun hitam panjang, sarung tangan hitam, dan penutup kepala.

Hanya satu perhiasan yang diperbolehkan, yakni kalung mutiara. Kemudian, baik pria maupun wanita yang ingin memasuki Basilika Santo Petrus untuk mengucapkan selamat tinggal pada Paus Fransiskus, mereka harus menutupi lutut dan lengan bagian atas mereka.

Pengunjung dilarang mengenakan atasan tanpa lengan atau berpotongan rendah. Jika mengenakan rok, gaun, atau celana pendek, panjangnya harus di bawah lutut. Tato pada umumnya diperbolehkan. Namun, orang dengan tato yang dapat dianggap menyinggung moral Katolik, agama Katolik, atau kesopanan umum dapat ditolak masuk ke Basilika Santo Petrus.

 

Jenis Perhiasan yang Diperbolehkan

Lebih dari 128.000 Orang Melayat Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus
Otoritas Vatikan pada 25 April 2025 mengatakan lebih dari 128.000 orang telah datang memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus. (Tiziana FABI/AFP)... Selengkapnya

Ini juga berlaku untuk perhiasan, simbol, dan slogan pada pakaian. Para peziarah diharapkan melepas topi mereka sebelum memasuki Basilika Santo Petrus atau Museum Vatikan. Mengenakan topi di dalam ruangan dianggap sebagai perilaku yang tidak sopan. Di dalam gereja, hanya pria yang diharuskan melepas penutup kepala mereka.

Protokol ketat pun akan diterapkan terkait tempat duduk pada upacara berkabung di Lapangan Santo Petrus. Ratusan kepala negara dan pemerintahan, serta raja dan kardinal, diperkirakan akan hadir di Roma untuk upacara berkabung di Lapangan Santo Petrus.   

Protokol tersebut menetapkan bahwa kursi terdepan di pemakaman Paus Fransiskus akan diberikan pada Presiden Italia dan Argentina, negara asal mendiang Paus, serta delegasi mereka. Delegasi Italia adalah yang terbanyak, yakni terdiri dari Presiden Sergio Mattarella yang didampingi putrinya Laura, Perdana Menteri Giorgia Meloni, presiden Senat, Ignazio La Russa, DPR, Lorenzo Fontana, juga beberapa menteri.

Infografis 9 Calon & Mekanisme Pengganti Paus Fransiskus.
Infografis 9 Calon & Mekanisme Pengganti Paus Fransiskus. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya