Liputan6.com, Jakarta Pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi laki laki adalah pakaian ihram. Dikutip dari laman Kemenag Maluku Utara, wukuf adalah puncak ibadah haji umat Islam. Wukuf salah satu rukun haji yang tidak dapat ditinggalkan, tidak berhaji sesorang jika tidak melakanakan wukuf.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai salah satu rukun haji, tentu ada ketentuan yang harus diikuti ketika jamaah haji melaksanakan wukuf. Salah satu ketentuan wukuf adalah cara berpakaian.
Prof Quraish Shihab mengatakan, seperti dikutip dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji, ada dua syarat bagi sahnya Wukuf, yaitu pertama terlaksana wukuf di wilayah Arafah. Kedua yang melaksanakannya adalah seorang calon haji yang sah, yakni Muslim, berakal, dan berpakaian ihram.
Adapun pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi laki-laki adalah pakaian ihram. Pakaian ihram ini harus memenuhi persyaratan tertentu. Untuk memahami pakaian ihram lebih dalam, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com pada Jumat (6/1/2023).
Wukuf
Pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi laki laki adalah pakaian ihram. Sebelum membahas pakaian ihram, tentu tidak lengkap jika tidak membahas soal wukuf. Apalagi wukuf merupakan rukun haji yang tidak bisa ditinggalkan.
WDikutip dari laman UIN Alauddin, wukuf adalah merupakan puncak ritual ibadah haji di tanah suci dan menjadi salah satu rukun haji. Sebagaimana dalam hadits HR. Abu Daud dari Abd. Al-Rahman bin Yu’mar al-Dailiy, bahwa Nabi saw. bersabda, yang artinya:
"Haji itu adalah Wukuf Di ‘Arafah, maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di ‘Arafah) pada malam ‘Arafah, hingga menjelang terbitnya Fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka sungguh hajinya telah sempurna."
Wukuf dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah di Padang Arafah. Secara etimologi, wukuf berasal dari kata dalam bahasa Arab "wukuf", dengan akar kata waqafa berarti berhenti. Kemudian secara istilah, wukuf dimaknai sebagai berhenti sejenak meninggalkan aktivitas dunianya selama beberapa jam, yakni berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan jati diri.
Sedangkan Arafah berarti naik-mengenali. Dari makna bahasa ini dapat diperoleh suatu hikmah, bahwa Wukuf di Padang Arafah, pada hakekatnya, adalah suatu usaha di mana secara fisik, tubuh jemaah haji berhenti di Padang Arafah, lalu jiwa-spiritual mereka naik menemui Allah SWT.
Adapun Wukuf dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dimulai dengan mendengarkan khoutbah wukuf.
2. Dilnajutkan dengan salat jama' taqdim untuk salat Dzuhur dan Ashar.
3. Wukuf dapat dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian.
4. Memperbanyak istighfar, zikir, dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Penting untuk dicatat bahwa wukuf oleh wanita yang sedang hadi maupun nifas. Wukuf juga boleh dilakukan dalam keadaan yang tidak suci dari hadas besar atau kecil. Waktu wukuf juga bisa dihitung ketika masuknya waktu Zuhur 9 Dzulhijjah hingga terbitnya fajar hari berikutnya.
Advertisement
Pakaian Ihram
Pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi laki laki adalah pakaian ihram. Pakaian ihram merupakan salah satu dari syarat wukuf. Adapun syarat wukuf seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah dilaksanakan di wilayah Arafah, Muslim, dan berakal.
Pakaian Ihram Laki-Laki
Pakaian yang dipakai ketika melaksanakan wukuf bagi laki laki adalah pakaian ihram. Pakaian Ihram adalah pakaian putih yang yang disebut juga pakaian suci, pakaian ini tidak boleh dijahit. Cara mengenakan pakaian ihram adalah dengan melilitkan di sekeliling tubuh jamaah haji.
Pakaian ihram terdiri atas dua lembar kain putih yang tidak berjahit. Satu lembar digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah, dikenakan seperti menggunakan sarung. Sedangkan satu lembar lainnya digunakan untuk menutupi tubuh bagian atas.
Pakaian Ihram Wanita
Untuk wanita atau perempuan, pakaian ihram bisa menggunakan pakaian biasa yang sesuai dengan syariat, yang dapat menututpi seluruh tubuhnya. Namun tidak dibenarkan memakai cadar/niqab (penutup wajahnya) dan tidak dibolehkan memakai sarung tangan.
Cara Mengenakan Pakaian Ihram
Berikut adalah cara menggunakan pakaian ihram:
1. pilih kain yang lebih panjang untuk digunakan menutupi tubuh bagian bawah.
2. bentangkan kaki dan mulai sarungkan kain yang lebih panjang tadi ke badan
3. rentangkan tangan kanan sambil menggenggam dua ujung kain ihram yang disatukan,
4. tangan kiri diletakkan dibawah ketiak kanan untuk menahan lipatan kain
5. ujung kain ihram yang disatukan ditarik ke arah kiri,
6. sedangkan tangan kanan bergantian menahan lipatan dibawah ketiak,
7. ujung kain ihram yang disatukan dilipat kedalam sehingga tidak kelihatan dari depan dan tampak rapi,
8. lipatan kain ihram digulung ke bawah seperti saat hendak mengenakan sarung untuk sholat
9. gunakan kain satunya lagi untuk digunakan sebagai selendang di bagian atas tubuh,
10. posisikan kain ihram bagian atas dengan cara diselempangkan di bawah ketiak kanan dan dilampirkan di bahu kiri.
Advertisement