Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah! Kenali Hukum hingga Waktu Pelaksanaannya

Jelaskan perbedaan haji dan umrah bisa diketahui dari hukum, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, rukun, hingga kewajibannya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 14 Apr 2022, 12:35 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 12:35 WIB
Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh
Ilustrasi Menunaikan Ibadah Haji Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Jelaskan perbedaan haji dan umrah bisa kamu jawab dengan memperhatikan beberapa kategori. Perbedaan haji dan umrah dapat kamu kenali dari segi hukumnya, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, rukun, hingga kewajibannya.

Haji adalah rukun Islam kelima yang harus dilakukan oleh setiap muslim yang mampu, dengan berziarah ke Ka’bah pada bulan Zulhijah dan mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.

Sementara itu, umrah adalah kunjungan ke tempat suci (sebagai bagian dari upacara naik haji, dilakukan setiba di Makkah), dengan berihram, tawaf, sai, dan bercukur, tanpa wukuf di Padang Arafah, yang pelaksanaannya dapat bersamaan dengan waktu haji atau di luar waktu haji.

Jelaskan perbedaan haji dan umrah bisa diketahui dari hukum, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, rukun, hingga kewajibannya. Sebagai dua amalan yang penting bagi umat Islam, kamu tentu harus memahami betul apa itu Haji dan Umrah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/4/2022) tentang jelaskan perbedaan haji dan umrah.

Perbedaan Haji dan Umrah

Ilustrasi Naik Haji
Ilustrasi Naik Haji/Pixabay

Pertanyaan jelaskan perbedaan haji dan umrah dapat kamu jawab berdasarkan beberapa kategori. Jelaskan perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukumnya, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, rukun, dan kewajiban yang dilaksanakan selama kegiatan.

Berikut jawaban dari jelaskan perbedaan haji dan umrah:

Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Hukumnya

Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukumnya. Hukum haji adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk melaksanakannya.

Sementara itu, hukum umrah adalah sunah. Umrah dianggap sebagai penyempurna ibadah. Namun, ada beberapa perbedaan pendapat terkait hukum umrah. Dalam mazhab Hanafi dan Maliki, umrah adalah sunah. Sementara dalam mazhab Syafii dan Hanbali, umrah hukumnya wajib.

Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Waktu Pelaksanaannya

Waktu pelaksanaan haji dan umrah juga berbeda. Ibadah haji hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun. Ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah.

Sementara itu, umrah bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Perbedaan Haji dan Umrah

Makkah
ilustrasi umrah | pexels.com/@haydan-as-soendawy-730525

Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Tempat Pelaksanaannya

Perbedaan haji dan umrah berikutnya yaitu dari tempat pelaksanaannya. Ibadah haji mewajibkan semua jemaah untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.

Sementara itu, ibadah umrah dilaksanakan di Mekah. Jemaah kemudian pergi berziarah ke Madinah.

Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Rukunnya

Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Sementara rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan memotong rambut. Perbedaan haji dan umrah hanyalah wuquf di Padang Arafah yang hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja.

Rukun dalam ibadah menjadi penentu keabsahan ibadah yang dilakukan. Hal tersebut juga berlaku untuk ibadah haji dan umroh. Rukun dalam ibadah haji dan umroh bersifat batal bila tidak dilakukan dan tidak bisa diganti dengan denda.

Jelaskan Perbedaan Haji dan Umrah dari Segi Kewajibannya

Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah.

Sementara itu, kewajiban ibadah umrah hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-larangan ihram.

Jenis Haji dan Umrah

Naik Haji
Ilustrasi Naik Haji Credit: pexels.com/ekrem

Haji dan Umrah juga bisa kamu kenali dari jenis-jenisnya, yaitu sebagai berikut:

Haji Qiran

Haji Qiran artinya melaksanakan haji dan umrah secara bersamaan dengan sekali niat untuk dua pekerjaan, tetapi diharuskan membayar dam. Haji qirān dapat dipilih apabila karena sesuatu hal, seorang jemaah tidak dapat melaksanakan umrah, baik sebelum maupun sesudah haji, termasuk jemaah haji yang masa tinggalnya di Makkah sangat terbatas.

Haji Tamattu’

Haji Tamattu’ berarti melaksanakan umrah terlebih dulu pada bulan-bulan haji, lalu ber-tahallul, kemudian berihrām haji dari Makkah atau sekitarnya pada 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah) atau 9 Dzulhijjah tanpa harus kembali lagi dari miqat semula. Selama jeda waktu tahallul itu, jamaah bisa bersenang-senang karena tidak dalam keadaan ihrām dan tidak terkena larangan ihrām tapi dikenakan dam.

Haji Ifrad

Haji Ifrad artinya melaksanakan ibadan Haji tanpa melaksanakan umrah. Haji Ifrad adalah proses melakukan ibadah haji yang terpisah antara ibadah haji dan ibadah umrah. Haji Ifrad bisa dilaksanakan dengan melakukan haji saja tanpa melakukan umrah atau melaksanakan Haji dulu baru melaksanakan umrah. Dengan cara ini seorang jemaah haji tidak wajib membayar dam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya