Liputan6.com, Jakarta Sedimentasi adalah pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya berat. Istilah ini sering kali kita temui dalam materi Geografi. Untuk itu, banyak yang masih asing dengan istilah sendimentasi.
Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Dengan kata lain, Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan batuan yang telah diangkut oleh tenaga air atau angin.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Sebuah proses dapat dikatakan sedang mengalami sedimentasi apabila air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai ke laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian sedimentasi beserta jenis-jenis dan proses terjadinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/1/2023).
Pengertian Sendimentasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian sedimentasi adalah pengendapan atau hal mengendapkan benda padat karena pengaruh gaya berat. Sedimentasi adalah cara umum untuk mengolah air. Ini adalah proses yang menghilangkan padatan yang mengapung dan mengendap di air.
Definisi lain, sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. Biasanya proses sendimentasi ini terjadi di sungai, danau, maupun di laut.
Hasil dari proses sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung yang terendapkan jauh dari sumbernya.
Advertisement
Jenis-Jenis Sedimentasi
Ada dua jenis proses sedimentasi, yang pertama adalah sedimentasi dataran dan yang kedua adalah sedimentasi dengan koagulasi (klarifikasi). Berikut ini penjelasannya:
1. Sedimentasi Biasa
Ketika padatan tersuspensi (kotoran) diselesaikan sendiri oleh aksi kekuatan alam, oleh gravitasi disebut sedimentasi biasa.
2.Sedimentasi dengan koagulasi
Ketika bahan kimia atau zat lain digunakan untuk mempercepat dan mengendapkan bahan tersuspensi atau koloid yang terbelah halus, operasi atau jenis sedimentasi ini disebut sebagai klarifikasi atau sedimentasi dengan koagulasi.
Selain itu terdapat juga jenis-jenis sendimentasi berdasarkan dengan prosesnya, yakni:
1. Pengendapan diskrit
Pengendapan diskrit mengacu pada saat partikel tersuspensi yang memiliki konsentrasi rendah mengendap di lapisan atas air. Diskrit adalah partikel yang terpisah dan berbeda secara individual.
Pengendapan diskrit disebut juga pengendapan bebas karena memiliki kemungkinan kecil untuk berflokulasi. Flocculate artinya partikel-partikel kecil ini ( partikel diskrit) memiliki kecenderungan untuk membentuk atau bersatu dan mengarah pada pembentukan massa kecil.
2.pengendapan terhalang
Partikel pengendapan yang terhalang terlihat di bawah partikel pengendapan diskrit. Proses tersebut dibentuk oleh flokulasi selama proses sedimentasi. Partikel pengendapan yang terhalang akan lebih besar dari partikel pengendapan diskrit. Proses flokulasi dapat meningkatkan massa sedimen dan dapat meningkatkan laju sedimentasi dengan lebih cepat.
3. Penetapan zona
Penetapan zona berada di bawah kategori ketiga. Mereka memiliki konsentrasi menengah. Gaya antar partikel tinggi dan mereka dapat bersatu satu sama lain dan dapat membentuk kelompok besar.
4. Penyelesaian kompresi
Partikel pengendapan kompresi memiliki konsentrasi tinggi dan merupakan struktur seperti wol. Mereka bergabung dan tumbuh menjadi satu tubuh.
Proses Terjadinya Sedimentasi
Proses terjadinya sedimentasi berawal dari air membawa batuan mengalir ke sungai, danau, dan akhirnya sampai ke laut. Pada saat kekuatan pengangkutannya berkurang atau habis, batuan diendapkan di daerah aliran air. Karena itu pengendapan ini bisa terjadi di sungai, danau dan laut. Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain oleh tenaga air, angin, dan gletser (es yang mengalir secara lambat). Air mengalir di permukaan tanah atau sungai membawa batuan halus baik yang terapung, melayang atau tergeser di dasar sungai menuju tempat yang lebih rendah.
Hembusan angin juga dapat mengangkut debu, pasir, bahkan bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan angin itu, maka semakin besar pula daya agkutnya. Di padang pasir misalnya, timbunan pasir yang luas dapat dihembuskan angin dan berpindah ke tempat lain. Sedangkan gletser, walaupun lambat gerakannya, tetapi memiliki daya angkut besar.
proses sedimentasi meliputi proses erosi, transportasi (angkutan), pengendapan (deposition) dan pemadatan (compaction) dari sedimentasi itu sendiri. Proses tersebut berjalan sangat komplek, dimulai dari jatuhnya hujan yang menghasilkan energi kinetik yang merupakan permulaan dari proses erosi. Begitu tanah menjadi partikel halus, lalu menggelinding bersama aliran, sebagian akan tertinggal di atas tanah sedangkan bagian lainnya masuk ke sungai terbawa aliran menjadi angkutan sedimen. Kemudian sendimen tersebut terbawa hanyut oleh aliran air terdiri dari dua muatan yaitu berupa muatan dasar (bed load) maupun muatan melayang (suspended load).
Advertisement