Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan kata baku? Membahas kata baku dan tidak baku tentu tidak lengkap jika tidak membahas ragam bahasa. Secara sederhana, ragam bahasa dapat dipahami sebagai variasi bahasa, baik itu berdasarkan format atau bentuk maupun berdasarkan dialek.
Dalam satu bahasa biasanya terdapat banyak ragam, baik itu berdasarkan dialek maupun bentuknya. Dalam bahasanya Indonesia misalnya, berdasarkan bentuknya ragam bahasa Indonesia bisa dibedakan menjadi dua, ragam bahasa baku dan ragam bahasa tidak baku.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Ragam bahasa tidak baku adalah ragam bahasa yang umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, termasuk dalam pergaulan. Sedangkan ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi-situasi resmi, seperti pidato kenegaraan.
Ragam baku ditandai dengan penggunaan kata baku dan pola kalimat yang berdasarkan pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Lalu apa yang dimaksud dengan kata baku? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (15/2/2023).
Apa yang dimaksud dengan kata baku?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, apa yang dimaksud dengan kata baku merupakan kata yang digunakan dalam ragam bahasa baku. Dengan kata lain, kata baku biasanya dapat ditemukan dalam tuturan di situasi resmi atau tulisan-tulisan resmi, seperti dalam UU, penelitian ilmiah, laporan, dan sebagainya.
Sementara itu, apa yang dimaksud dengan kata baku adalah kata yang ejaan atau penulisannya, serta pelafalannya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Dengan kata lain penulisan kata baku harus sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sementara secara pelafalan juga mengikuti petunjuk pelafalan dalam KBBI.
Petunjuk pelafalan kata baku dalam KBBI dapat dilihat dari tulisan yang menyertai bentuk ejaan kata baku. Sebagai contoh, "jomlo" merupakan bentuk kata baku dari "jomblo" yang menurut KBBI vers Kemdikbud memiliki arti gadis tua; pria atau wanita yang belum memiliki pasangan hidup; tidak ada pasangan.
Dalam kamus, dapat dilihat bahwa setelah ejaan kata "jomlo" terdapat tulidan yang menunjukkan cara pelafalan atau cara membancanya. Conntoh, jomlo /jom·lo/, dalam KBBI, "jomlo" menunjukkan ejaannya, sedangkan bentuk yang diapit garis miring merupakan cara untuk melafalkan atau membacanya.
Advertisement
Ciri-Ciri Kata Baku
Apa yang dimaksud dengan kata baku juga dapat ditandai dengan melihat ciri-cirinya. Adapun ciri-ciri kata baku antara lain adalah sebagai berikut:
1. Tidak dipengaruhi bahasa daerah tertentu.
2. Tidak dipengaruhi bahasa asing.
3. Bukan bahasa percakapan.
4. Pemakaian imbuhan pada kata bersifat eksplisit.
5. Pemakaian kata sesuai dengan konteks kalimat.
6. Kata baku bukan kata rancu.
7. Kata baku tidak mengandung hiperkorek.
8. Tidak mengandung pleonase.
Fungsi Kata Baku
Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan kata baku adalah kata yang penulisan dan ejaannya mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku dan dapat ditemukan dalam KBBI. Penggunaan kata baku sendiri memiliki fungsi antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Pemersatu
Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.
2. Sebagai Pemberi Kekhasan
Indonesia mengharuskan setiap wilayah daerahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.
3. Pembawa Kewibawaan
Bahasa baku juga ikut serta membawa wibawa atau prestise seseorang. Fungsi pembawa kewibawaan bersangkutan dengan usaha seseorang dalam mencapai kesederajatan dengan peradaban yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku sendiri. Bagi seorang penutur atau pembicara yang mahir berbahasa Indonesia yang baik dan benar di suatu masyarakat akan memperoleh wibawa di mata masyarakat tersebut.
Selain itu, bahasa baku dalam bentuk tulisan atau bahasa lisan digunakan dalam berbagai keperluan, utamanya dalam aktivitas formal atau kegiatan-kegiatan resmi, diantaranya:
1. Komunikasi Resmi
Komunikasi resmi adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk formal. Contohnya: Surat menyurat antar lembaga (surat dinas, surat niaga).
2. Wacana Teknis
Contohnya: Laporan resmi, buku pelajaran, karya ilmiah dsb.
3. Pembicaraan di Depan Umum
Contohnya: Kuliah, diskusi ilmiah, ceramah dll.
4. Pembicaraan sesuai Situasi, Kondisi, dan Tempat
Misalnya berbicara dengan orang yang lebih tua, dihormati dll.
Advertisement
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk lebih memahami apa yang dimaksud kata baku, penting untuk melihat sejumlah contohnya yang disertai dengan bentuk kata tidak bakunya. Berikut adalah contoh kata baku disertai dengan bentuk kata tidak bakunya.
Kata Baku – Kata Tidak Baku
1. Abjad – Abjat
2. Advokat - Adpokat
3. Aktif - Aktip
4. Al Quran - alquran
5. Apotek- Apotik
6. Asas- Azas
7. Atlet - Atlit
8. Atmosfer - Atmosfir
9. Baut - Baud
10. Berpikir - Berfikir
11. Besok - Esok
12. Bus - Bis
13. Cabai - Cabe
14. Cendekiawan - Cendikiawan
15. Cenderamata - Cinderamata
16. Daftar - Daptar
17. Definisi - Difinisi
18. Depot - Depo
19. Detail - Detil
20. Diagnosis - Diagnosa
21. Diesel Disel
22 Dipersilakan- Dipersilahkan
23 Dolar - Dollar
24 Ekspor - Eksport
25 Ekstrem - Ekstrim
26. Ekuivalen - Ekwivalen
27. Embus - Hembus
28. Februari - Pebruari
29. Film - Filem
30. Fisik - Phisik
31. Fondasi - Pondasi
32. Formal - Formil
33. Foto - Photo
34. Frekuensi - Frekwensi
35. Gizi - Gisi
36. Gladi - Geladi
37. Hafal - Hapal
38. Hak - Haq
39. Hakikat - Hakekat
40. Hierarki - Hirarki
41. Hipotesis - Hipotesat
42. Ijazah - Ijasah
43. Ikhlas - Ihlas
44. Imbau - Himbau
45. Indera - Indra
46. Insaf -n Insyaf
47. Istri - Isteri
48. Izin - Ijin
49. Jadwal - Jadual
50. Jenazah - Jenasah
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
51. Jenderal - Jendral
52. Justru - Justeru
53. Kaidah - Kaedah
54. Karier - Karir
55. Kategori - Katagori
56. Komplet - Komplit
57. Konferensi - Konperensi
58. Kongres - Konggres
59. Konkret - Konkrit
60. Kreatif - Kreative
61. Kreativitas - Kreatifitas
62. Kualifikasi - Kwalifikasi
63. Kualitatif - Kwalitatif
64. Kuantitatif - Kwantitatif
65. Kualitas - Kwalitas
66. Kuitansi - Kwitansi
67. Kiai - Kyai
68. Lubang - Lobang
69. Maaf - Ma’af
70. Makhluk - Mahluk
71. Manajemen - Managemen
72. Manajer - Manager
73. Mencolok - Menyolok
74. Menerjemahkan - Menterjemahkan
75. Mengesampingkan - Menyampingkan
76. Merek - Merk
77. Meterai - Meterei
78. Metode - Metoda
79. Mesti - Musti
80. Museum - Musium
81. Motif - Motip
82. Motivasi - Motifasi
83. Nasihat - Nasehat
84. November - Nopember
85. Napas - Nafas
86. Objek - Obyek
87. Paham - Faham
88. Paspor - Pasport
89. Pikir - Fikir
90. Praktik - Praktek
91. Provinsi - Propinsi
92. Risiko - Resiko
93. Rezeki - Rejeki
94. Saksama - Seksama
95. Sekadar - Sekedar
96. Sekretaris - Sekertaris
97. Silakan - Silahkan
98. Sistem - Sistim
99. Subjek - Subyek
100. Sutera - Sutra
Advertisement
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
101. Sekretaris - Sekertaris
102. Selebritas - Selebriti
103. Sentimeter - Centimeter
104. Seriawan - Sariawan
105. Setrika - Seterika
106. Siapa Pun - Siapapun
107. Silakan - Silahkan
108. Sistem - Sistim
109. Sopir - Supir
110. Standar - Standard
111. Standardisasi - Standarisasi
112. Stres - Stress
113. Stroberi - Strawberi, Strawberry
114. Studi - Study
115. Subjek - Subyek
116. Sumatra - Sumatera
117. Surga - Sorga
118. Survei - Survey
119. Sutra - Sutera
120. Sutra - Sutera
121. Syair - Sair
122. Takhayul - Tahayul
123. Takhta - Tahta
124. Tampak - Nampak
125. Taoco - Tauco
126. Taoge - Toge
127. Tarif - Tarip
128. Teknik - Tekhnik
129. Teknologi - Tekhnologi
130. Teladan - Tauladan
131. Telanjur - Terlanjur
132. Telentang - Terlentang
133. Telepon - Telpon
134. Telur - Telor
135. Tenteram - Tentram
136. Tepercaya - Terpercaya
137. Terampil - Trampil
138. Terima Kasih - Terimakasih
139. Tetapi - Tapi
140. Tidak - Nggak
141. Tim - Team
142. Tobat - Taubat
143. Toleransi - Tolerir
144. Tradisional - Tradisionil
145. Transpor - Transport
146. Tur - Tour
147. Ubah - Rubah
148. Unta - Onta
149. Urine - Urin
150. Utang - Hutang
151. Variasi - Vareasi
152. Varietas - Varitas
153. Verifikasi - Veripikasi
154. Video - Vidio
155. Vila - Villa
156. Volume - Volum
157. Wiraswasta - Wirausaha
158. Yogyakarta - Jogjakarta
159. Yudikatif - Â Yudikatip
160. Zaman - Jaman