Liputan6.com, Jakarta Dalam ilmu pengetahuan, besaran adalah sesuatu yang bisa dinyatakan dengan angka atau nilai, di mana hal ini sering dikaitkan dengan konsep pengukuran. Pengukuran adalah proses untuk menentukan nilai numerik, dari suatu besaran dalam satuan yang telah ditetapkan. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang tepat, seperti penggaris, timbangan, thermometer, dan lain-lain.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Besaran adalah suatu konsep fundamental dalam ilmu pengetahuan, yang mengacu pada properti atau kuantitas yang dapat diukur atau dihitung. Besaran dapat dinyatakan dalam satuan tertentu dan memiliki nilai numerik yang dapat dihitung. Besaran dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu besaran dasar dan besaran turunan.
Besaran dasar adalah besaran yang tidak dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari besaran lainnya. Dalam sistem metrik, terdapat tujuh besaran dasar, yaitu panjang, massa, waktu, arus listrik, suhu, jumlah zat, dan intensitas cahaya. Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang dapat dinyatakan sebagai kombinasi dari besaran dasar.Â
Besaran juga dapat digunakan dalam rumus matematika, untuk menghitung nilai numerik dari suatu fenomena atau kejadian. Dalam banyak kasus, besaran juga dapat membantu dalam mengembangkan teknologi baru dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Berikut ini Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang besaran adalah ilmu yang mengacu pada kuantitas, Kamis (23/3/2023). Â
Â
Jenis-Jenis
Besaran adalah konsep fundamental dalam ilmu pengetahuan, di mana hal ini akan mengacu pada properti atau kuantitas yang dapat diukur atau dihitung. Besaran dapat dinyatakan dalam satuan tertentu dan memiliki nilai numerik yang dapat dihitung. Ada dua jenis besaran dalam ilmu pengetahuan, yaitu besaran dasar (base quantity) dan besaran turunan (derived quantity).
1. Besaran Dasar (Base Quantity)
Besaran dasar adalah besaran yang tidak dapat dinyatakan atau diuraikan lagi, sebagai kombinasi dari besaran lainnya. Dalam sistem satuan internasional (SI), terdapat tujuh besaran dasar yang menjadi dasar bagi satuan-satuan SI. Berikut adalah tujuh besaran dasar dan satuan SI yang berkaitan dengan masing-masing besaran tersebut:
- Panjang (length) - satuan SI: meter (m)
- Massa (mass) - satuan SI: kilogram (kg)
- Waktu (time) - satuan SI: sekon (s)
- Arus listrik (electric current) - satuan SI: ampere (A)
- Suhu (temperature) - satuan SI: kelvin (K)
- Jumlah zat (amount of substance) - satuan SI: mol (mol)
- Intensitas Cahaya (luminous intensity) - satuan SI: candela (cd)
2. Besaran Turunan (Derived Quantity)
Besaran turunan adalah besaran yang dapat dinyatakan atau diuraikan, sebagai kombinasi dari satu atau lebih besaran dasar. Besaran turunan dapat dihitung atau diukur dengan menggunakan rumus atau formula yang berhubungan dengan besaran dasar. Beberapa contoh besaran turunan dan satuan SI yang berkaitan dengan besaran tersebut adalah sebagai berikut:
- Kecepatan (velocity) - satuan SI: meter per sekon (m/s)
- Percepatan (acceleration) - satuan SI: meter per sekon kuadrat (m/s2)
- Gaya (force) - satuan SI: newton (N)
- Tekanan (pressure) - satuan SI: pascal (Pa)
- Energi (energy) - satuan SI: joule (J)
- Daya (power) - satuan SI: watt (W)
- Listrik Tegangan (electric voltage) - satuan SI: volt (V)
- Hambatan Listrik (electric resistance) - satuan SI: ohm (Ω)
- Kapasitas Panas (heat capacity) - satuan SI: joule per kelvin (J/K)Â
Besaran dasar dan turunan digunakan untuk mengukur atau membandingkan kuantitas suatu fenomena atau kejadian di alam. Selain itu, besaran juga dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu besaran skalar dan vektor.
- Besaran Skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai dan satuan saja. Besaran skalar tidak memiliki arah atau orientasi tertentu, sehingga dapat diukur dan dibandingkan dengan mudah. Contoh besaran skalar adalah massa, suhu, kepadatan, dan volume.
- Besaran Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai, satuan, serta arah dan orientasi tertentu. Besaran vektor harus diukur dan dibandingkan dengan memperhatikan arah atau orientasi dari besaran tersebut. Contoh besaran vektor adalah kecepatan, percepatan, dan gaya.
Â
Advertisement
Contoh dan Rumus
1. Panjang
Panjang adalah besaran yang mengukur jarak antara dua titik. Satuan standar untuk panjang adalah meter (m). Rumus untuk menghitung panjang adalah:
Panjang = Kecepatan × Waktu
Rumus di atas berlaku jika kecepatan benda yang bergerak dalam garis lurus tidak berubah. Jika kecepatannya berubah, maka rumus untuk menghitung panjang menjadi lebih kompleks, seperti rumus untuk gerak lurus beraturan atau gerak melingkar.
2. Waktu
Waktu adalah besaran yang mengukur interval, antara dua peristiwa yang terjadi. Satuan standar untuk waktu adalah detik (s). Rumus untuk menghitung waktu adalah:
Waktu = Jarak / Kecepatan
Rumus ini akan berlaku jika kecepatan benda yang bergerak dalam garis lurus tidak berubah. Jika kecepatannya berubah, maka rumus untuk menghitung waktu menjadi lebih kompleks, seperti rumus untuk gerak lurus beraturan atau gerak melingkar.
3. Massa
Massa adalah besaran yang mengukur kuantitas materi dalam suatu benda. Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Rumus untuk menghitung massa adalah:
Massa = Volume × Kepadatan
Rumus ini akan berlaku untuk benda yang memiliki bentuk dan ukuran yang tetap. Untuk benda yang memiliki bentuk atau ukuran yang berubah-ubah, maka rumus untuk menghitung massa akan lebih kompleks.
4. Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang mengukur perubahan jarak per satuan waktu. Satuan standar untuk kecepatan adalah meter per detik (m/s). Rumus untuk menghitung kecepatan adalah:
Kecepatan = Jarak / Waktu
Rumus di atas berlaku jika jarak dan waktu yang digunakan untuk menghitung kecepatan sama, dengan jarak dan waktu yang ditempuh oleh benda tersebut.
5. Percepatan
Percepatan adalah besaran yang mengukur perubahan kecepatan per satuan waktu. Satuan standar untuk percepatan adalah meter per detik kuadrat (m/s²). Rumus untuk menghitung percepatan adalah:
Percepatan = Perubahan Kecepatan / Waktu
Percepatan dapat berupa percepatan linear atau percepatan sudut. Percepatan linear digunakan untuk mengukur perubahan kecepatan pada gerakan lurus, sedangkan percepatan sudut digunakan untuk mengukur perubahan kecepatan pada gerakan melingkar.
6. Gaya
Gaya adalah besaran yang mengukur dorongan, atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Satuan standar untuk gaya adalah newton (N). Rumus untuk menghitung gaya adalah:
Gaya = Massa × Percepatan
Rumus ini akan berlaku untuk gaya yang dihasilkan oleh benda yang bergerak dalam garis lurus, dengan kecepatan yang konstan. Untuk benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah, atau dalam gerakan melingkar rumus untuk menghitung gaya menjadi lebih kompleks.
7. Daya
Daya adalah besaran yang mengukur kecepatan perubahan energi. Satuan standar untuk daya adalah watt (W). Rumus untuk menghitung daya adalah:
Daya = Usaha / Waktu
Rumus akan berlaku untuk benda yang bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan yang konstan. Untuk benda yang bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah atau dalam gerakan melingkar, rumus untuk menghitung daya menjadi lebih kompleks.
8. Tekanan
Tekanan adalah besaran yang mengukur gaya per satuan lua, yang diberikan pada suatu benda. Satuan standar untuk tekanan adalah pascal (Pa). Rumus untuk menghitung tekanan adalah:
Tekanan = Gaya / Luas
Rumus berlaku untuk tekanan yang diberikan pada suatu benda yang memiliki luas yang tetap. Untuk benda yang memiliki bentuk atau luas yang berubah-ubah, rumus untuk menghitung tekanan menjadi lebih kompleks.
9. Temperatur
Temperatur adalah besaran yang mengukur intensitas panas suatu benda. Satuan standar untuk temperatur adalah derajat Celsius (°C) atau Kelvin (K). Rumus untuk menghitung temperatur adalah:
T(K) = T(°C) + 273,15
Rumus ini digunakan untuk mengubah suhu dari derajat Celsius ke Kelvin. Suhu juga dapat diukur dengan menggunakan skala Fahrenheit (°F), namun rumus konversinya berbeda.
10. Debit
Debit adalah besaran yang mengukur volume air, atau fluida yang mengalir dalam suatu waktu tertentu. Satuan standar untuk debit adalah meter kubik per detik (m³/s). Rumus untuk menghitung debit adalah:
Debit = Luas Penampang × Kecepatan Aliran
Rumus akan berlaku untuk aliran fluida dalam pipa, atau saluran yang memiliki bentuk dan ukuran yang tetap. Untuk aliran yang memiliki bentuk atau ukuran yang berubah-ubah, rumus untuk menghitung debit akan lebih kompleks.
Â
Advertisement