E-Learning Adalah Pembelajaran Menggunakan TIK, Pahami Model dan Metodenya

E-Learning adalah suatu metode pembelajaran, yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 29 Mar 2023, 15:10 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2023, 15:10 WIB
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring. Kredit: Geralt via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Pembelajaran elektronik atau e-learning adalah suatu metode pembelajaran, yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung proses belajar-mengajar. Metode ini memanfaatkan media elektronik seperti komputer, internet, multimedia, dan perangkat mobile untuk memberikan materi pembelajaran kepada siswa. Dalam e-learning, siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja, sehingga memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mengakses informasi pendidikan.

E-learning adalah formula yang bisa diimplementasikan dalam berbagai bentuk, seperti e-book, video tutorial, modul interaktif, dan platform pembelajaran online. Selain itu, e-learning dapat digunakan untuk berbagai jenis pembelajaran, mulai dari pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi hingga pelatihan dan pengembangan karyawan di perusahaan.

E-learning adalah metode pembelajaran yang memberikan banyak keuntungan, seperti fleksibilitas, aksesibilitas, dan ketersediaan materi, namun terdapat juga beberapa tantangan dalam implementasi e-learning, seperti kurangnya interaksi sosial dan keterlibatan siswa, keterbatasan akses internet, dan kurangnya pengawasan terhadap siswa dalam pembelajaran online.

Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan dan pengembangan yang matang serta pengawasan yang ketat dalam implementasi e-learning untuk memastikan efektivitas dan kualitas pembelajaran. Berikut keuntungan e-learning yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/3/2023). 

Model dan Metode

Ilustrasi e-Learning, online course, kelas belajar online
Ilustrasi e-Learning, online course, kelas belajar online. Kredit: Mohamed Hassan via Pixabay

1. Model pembelajaran jarak jauh

Model pembelajaran jarak jauh telah menjadi pilihan yang populer dalam pendidikan tinggi, terutama di era digital saat ini. Model ini dapat melibatkan platform online, seperti Learning Management System (LMS), video conferencing, dan lain-lain. Salah satu keuntungan utama dari model ini adalah fleksibilitas waktu dan tempat yang tinggi, sehingga memungkinkan siswa untuk mengakses materi kapan saja dan di mana saja sesuai kebutuhan mereka. Namun, model ini juga memerlukan disiplin diri yang tinggi, karena siswa harus mandiri dalam mengatur waktu belajar dan menyelesaikan tugas.

2. Blended learning

Blended learning menggabungkan keunggulan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Model ini dapat meningkatkan fleksibilitas, karena siswa dapat memilih kapan dan di mana mereka ingin mengakses materi, serta meningkatkan interaksi antara siswa dan pengajar melalui pertemuan tatap muka atau video konferensi. Dalam blended learning, pengajar dapat memberikan materi pembelajaran dasar secara online, dan kemudian memperdalam pembelajaran melalui pertemuan tatap muka atau proyek.

3. Model pembelajaran adaptif

Model pembelajaran adaptif menggunakan teknologi, untuk memberikan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan individu siswa. Model ini dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, karena siswa akan mendapatkan materi yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Selain itu, model ini juga dapat membantu pengajar dalam memantau kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang tepat waktu.

4. Pembelajaran berbasis proyek

Pembelajaran berbasis proyek biasanya melibatkan siswa dalam proyek, terkait dengan topik pembelajaran. Model ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena siswa akan bekerja pada tugas yang memiliki relevansi langsung dengan kehidupan nyata. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek juga dapat meningkatkan keterampilan kritis, kreativitas, dan kolaborasi siswa.

5. Metode peer-to-peer learning

Metode peer-to-peer learning, memungkinkan siswa untuk belajar satu sama lain. Model ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena siswa akan bekerja sama dan saling belajar dari pengalaman dan perspektif satu sama lain. Selain itu, model ini juga dapat membangun keterampilan sosial dan kolaboratif siswa.

6. Game-based learning

Game-based learning menggunakan game untuk mengajarkan konsep dan keterampilan. Model ini dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, karena siswa akan merasa terlibat dalam aktivitas yang menyenangkan dan menantang. Selain itu, game-based learning juga dapat meningkatkan keterampilan kritis, kreativitas, dan kolaborasi siswa.

Keuntungan E-learning

Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring. Kredit: Kreatikar via Pixabay

1. Fleksibilitas waktu dan tempat

Salah satu keuntungan utama e-learning adalah fleksibilitas waktu dan tempat. Siswa dapat mengakses materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja, asalkan mereka memiliki koneksi internet. Ini memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh pembelajaran tradisional secara terbatas oleh jadwal kelas. Misalnya, siswa dapat belajar di waktu senggang mereka atau saat mereka bepergian, tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau keluarga mereka.

2. Aksesibilitas

E-learning memungkinkan akses ke sumber daya pembelajaran dari seluruh dunia, dan memungkinkan siswa dan pengajar untuk berkomunikasi dan berinteraksi tanpa batasan geografis. Ini memberikan kesempatan bagi siswa, untuk mengambil kursus atau pelajaran yang sebelumnya tidak tersedia atau tidak mungkin diakses, karena faktor geografis atau terbatasnya sumber daya lokal. Selain itu, e-learning juga membuka peluang untuk siswa yang tidak dapat menghadiri kelas tatap muka karena kondisi medis atau kecacatan fisik.

3. Ketersediaan materi

E-learning memungkinkan materi pembelajaran dapat disajikan dalam berbagai format, seperti teks, video, audio, dan gambar. Ini memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan preferensi dan gaya belajar mereka sendiri. Selain itu, materi pembelajaran dapat diperbarui dan ditingkatkan secara teratur, sehingga siswa selalu memiliki akses ke informasi terbaru. Dengan demikian, e-learning memberikan aksesibilitas terhadap sumber daya pembelajaran yang lebih luas, dan memungkinkan siswa untuk belajar lebih efektif dan efisien.

4. Penghematan biaya

E-learning adalah metode yang memungkinkan penghematan biaya transportasi, akomodasi, dan bahan-bahan cetak. Siswa dan pengajar tidak perlu bepergian ke kampus atau lokasi belajar lainnya, sehingga mengurangi biaya perjalanan dan akomodasi. Selain itu, dengan e-learning, institusi pendidikan dapat menghemat biaya untuk infrastruktur, seperti gedung kelas, peralatan dan bahan-bahan. Ini juga mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan oleh penggunaan bahan cetak.

5. Kemampuan mengukur kemajuan

Dalam e-learning, pengajar dapat dengan mudah melacak kemajuan siswa dan memberikan umpan balik yang sesuai. Hal ini membantu siswa untuk mengetahui di mana mereka berada dalam proses belajar, dan mengarahkan upaya belajar mereka ke arah yang lebih efektif. Selain itu, penggunaan sistem manajemen pembelajaran (LMS) dalam e-learning memungkinkan siswa untuk mengakses penilaian, tugas, dan jadwal mereka secara online, dan mengelola waktu mereka dengan lebih efisien.

6. Kolaborasi dan interaksi sosial

Meskipun e-learning adalah bentuk pembelajaran yang mandiri, namun bukan berarti siswa tidak berinteraksi dengan orang lain. E-learning memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dan berinteraksi dengan sesama siswa dan pengajar melalui forum diskusi, obrolan, atau video konferensi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berkolaborasi dan bekerja dalam tim, serta membantu membangun jaringan sosial dan profesional.

Dampak Penerapan

Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring. Kredit: Sandra Schoen via Pixabay

Penerapan E-learning memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai bidang. Berikut adalah beberapa dampak penerapan E-learning: 

1. Meningkatkan aksesibilitas dan fleksibilitas

E-learning adalah metode yang akan membantu siswa dengan keterbatasan fisik atau jarak, untuk mengakses pendidikan. Misalnya, siswa yang tinggal di daerah terpencil atau luar negeri dapat mengakses bahan pembelajaran dan mendapatkan pendidikan yang sama seperti siswa di kota besar. Selain itu, E-learning juga memungkinkan siswa untuk belajar pada waktu yang nyaman bagi mereka, tanpa terikat pada jadwal kelas. Hal ini dapat membantu siswa untuk memaksimalkan potensi belajar mereka, dan menyesuaikan ritme pembelajaran dengan kebutuhan individu mereka.

2. Menghemat biaya

Penerapan E-learning dapat membantu mengurangi biaya pembelajaran. Misalnya, siswa tidak perlu mengeluarkan uang untuk biaya transportasi, makan dan penginapan jika harus pergi ke lokasi pembelajaran. Selain itu, banyak platform pembelajaran online juga menawarkan bahan pembelajaran gratis atau dengan biaya yang lebih terjangkau daripada buku teks tradisional. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya pembelajaran, dan membuatnya lebih terjangkau bagi siswa dari latar belakang ekonomi yang berbeda.

3. Meningkatkan interaksi dan kolaborasi

E-learning memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan pengajar dan sesama siswa, melalui forum diskusi online dan platform kolaboratif. Hal ini dapat meningkatkan rasa keterlibatan siswa, dan membantu mereka memperluas jaringan sosial dan profesional mereka. Selain itu, E-learning juga memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dalam tugas-tugas pembelajaran dengan siswa dari belahan dunia lainnya, sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang budaya dan keanekaragaman.

4. Menyediakan umpan balik yang lebih cepat

E-learning memungkinkan pengajar untuk memberikan umpan balik, kepada siswa secara lebih cepat melalui email atau forum diskusi online. Hal ini dapat membantu siswa memperbaiki kesalahan mereka dan memahami materi pembelajaran dengan lebih baik. Selain itu, penggunaan teknologi dapat membantu pengajar dalam memberikan umpan balik, secara lebih sistematis dan menyediakan data yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan siswa secara lebih akurat.

5. Menyediakan bahan pembelajaran yang lebih bervariasi

E-learning adalah formula yang memungkinkan siswa untuk mengakses bahan pembelajaran dalam berbagai format, seperti video, gambar, atau animasi. Hal ini dapat membantu siswa memahami materi pembelajaran dengan lebih baik, dan menambah keberagaman dalam cara mereka belajar. Selain itu, E-learning juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan menggunakan alat dan teknologi yang berbeda, seperti simulasi, game, atau model virtual. Hal ini dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya