Liputan6.com, Jakarta - Penetrasi internet di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat beberapa tahun belakangan ini. Hal tersebut diikuti dengan sejumlah tren positif antara lain peralihan sistem belajar offline ke online (e-Learning).
e-Learning diklaim memiliki sejumlah kelebihan bila dibandingkan dengan sistem belajar offline, di antaranya menghemat waktu belajar, biaya, serta lebih efektif.
Sebagai contoh kasus untuk bidang pendidikan Indonesia, menurut Anies Baswedan ketika menjabat menjadi Menteri Pendidikan, Indonesia memiliki lebih dari 50 juta siswa.
Advertisement
Baca Juga
Sementara jumlah tenaga pendidik di sekolah umum hanya sekitar 3 juta. Maka dari itu, ketersediaan buku teks merupakan hal mendasar di bidang pendidikan. Berkat perkembangan teknologi hal itu terpenuhi dan mengalami penyesuaian berupa materi pengajaran online yang mudah diakses.
Laporan bertajuk "Indonesia Digital Education and E-Learning Market Outlook to 2018 – Rising Trend of Blended to Drive the Future Growth" memaparkan total pengeluaran untuk pendidikan digital di Indonesia telah berkembang dalam lima tahun terakhir.
Laporan itu juga menunjukkan ada peningkatan kolaborasi antara institusi pendidikan dan penyedia pendidikan digital guna melengkapi kelas mereka dengan fasilitas pendidikan digital.
"Lembaga pendidikan terkenal terkemuka di negara ini telah menjadi lebih reseptif terhadap penerapan komponen pembelajaran hi-tech,"Â demikian penggalan isi laporan itu.
"Kemajuan-kemajuan teknologi di bidang pendidikan di Indonesia telah memberikan sejumlah manfaat bagi institusi pendidikan dan juga pelatih perusahaan seperti pelatihan multi-modal, tes online dan tutorial, video streaming langsung dengan fakultas pengajaran dan beberapa fasilitas lainnya," begitu bunyi lanjutannya.
Squiline.com
Namun demikian, di sistem pendidikan di Indonesia masih terdapat sejumlah hal yang perlu diselesaikan, termasuk permintaan kebutuhan akan keterampilan bahasa asing yang kian besar setiap tahunnya.
Di sini ed-tech startup Squline.com, platform pembelajaran online yang dibuat untuk menghubungkan siswa dengan guru bahasa asing profesional seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan bahasa Jepang, mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Squline.com menawarkan pendekatan pembelajaran bahasa baru dengan menghubungkan siswa dengan guru asli di seluruh dunia untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan bahasa percakapan, kapanpun dan di manapun," ungkap Tomy Yunus CEO Squline.com kepada Tekno Liputan6.com.
Melalui Learning Management System (LMS), Squline.com menawarkan keleluasaan kepada pengguna. Mereka hanya perlu registrasi, memilih pengajar, dan memulai sesi belajar sesuai sesuai jadwal mereka.
"Kami percaya cara terbaik untuk belajar bahasa adalah belajar dari guru asing melalui interaksi dengan guru profesional sebanyak mungkin. Semua sesi belajar menggunakan teknologi One on One Live Video, serta menciptakan lingkungan terbaik untuk mengembangkan keterampilan mendengar dan lisan. Kami juga memberikan panduan pelajaran dan materi pembelajaran berdasarkan tingkat keahlian siswa," tutup Tommy.Â
(Why/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement