Menopause adalah Berakhirnya Siklus Menstruasi, Ketahui Cara Mengatasi Gejalanya

Ketahui juga cara menunda menopause

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 12 Apr 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 12:30 WIB
Gejala Menopause (istockphoto)
Menopause adalah fase yang dimulai dengan perimenopause, yaitu masa transisi yang biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti sepenuhnya. (istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Menopause adalah fase alami yang pasti dialami oleh semua perempuan di dunia. Saat mencapai usia tertentu, ovarium yang merupakan organ reproduksi perempuan akan berhenti memproduksi hormon estrogen dan progesteron secara teratur. Hal ini memicu berhentinya menstruasi yang menandai dimulainya fase menopause. 

Menopause adalah fase yang  dimulai dengan perimenopause, yaitu masa transisi yang biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti sepenuhnya. Pada periode ini, kadar hormon estrogen dan progesteron mulai berfluktuasi dan menurun secara bertahap. Fluktuasi hormon inilah yang memicu munculnya gejala menopause, seperti hot flashes, perubahan mood, kesulitan tidur, dan peningkatan risiko osteoporosis.

Saat memasuki fase menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron sangat rendah dan gejala menopause mungkin semakin intens. Selama fase postmenopause, gejala menopause mungkin tetap ada, tetapi intensitasnya lebih rendah. Berikut ulasan tentang menopause adalah fase yang pasti dialami setiap perempuan dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/4/2023).

Pengertian Menopause

Menopause
Menopause biasanya terjadi pada usia antara 45-55 tahun, tetapi dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat pada beberapa perempuan. Ilustrasi Lansia Credit: pexels.com/Mely

Menopause adalah periode dalam kehidupan seorang perempuan ketika ia mengalami berhentinya menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut. Menopause terjadi ketika ovarium, organ reproduksi perempuan yang menghasilkan telur, berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron secara teratur.

Menopause biasanya terjadi pada usia antara 45-55 tahun, tetapi dapat terjadi lebih awal atau lebih lambat pada beberapa perempuan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi usia menopause, seperti faktor genetik, penggunaan obat-obatan tertentu, serta faktor lingkungan seperti gaya hidup, diet, dan tingkat aktivitas fisik.

Menopause dibagi menjadi tiga tahap, yaitu perimenopause, menopause, dan posmenopause. Perimenopause adalah masa transisi menuju menopause yang biasanya dimulai beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti sepenuhnya. Selama perimenopause, kadar hormon estrogen dan progesteron dapat berfluktuasi dan menyebabkan gejala seperti hot flashes, perubahan mood, kesulitan tidur, dan peningkatan risiko osteoporosis.

Setelah menstruasi berhenti selama 12 bulan berturut-turut, seorang perempuan dianggap telah mencapai menopause. Pada tahap ini, produksi hormon estrogen dan progesteron sangat rendah dan perempuan mungkin mengalami gejala seperti hot flashes, nyeri sendi, penurunan libido, serta risiko kesehatan yang lebih tinggi, seperti osteoporosis dan penyakit jantung.

Posmenopause adalah periode setelah menopause ketika gejala menopause mungkin tetap ada, tetapi dengan intensitas yang lebih rendah. Pada tahap ini, risiko kesehatan jangka panjang seperti osteoporosis, penyakit jantung, dan kanker payudara juga masih dapat terjadi.

Perawatan medis dan perubahan gaya hidup seperti olahraga teratur, diet sehat, dan penggunaan terapi hormon dapat membantu mengurangi gejala dan risiko kesehatan selama dan setelah menopause. Namun, keputusan terbaik untuk pengobatan menopause harus dibuat berdasarkan kondisi kesehatan individu dan konsultasi dengan dokter.

Gejala Menopause

4 Tanda Menopause Dini yang Anda Harus Tahu
Untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang telah memasuki fase menopause, seorang wanita harus berhenti menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut.

Menopause adalah fase yang dapat menyebabkan berbagai gejala yang muncul karena perubahan hormon dalam tubuh. Gejala menopause dapat sangat bervariasi dari satu perempuan ke perempuan lainnya dan intensitasnya juga berbeda-beda. Namun, untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang telah memasuki fase menopause, seorang wanita harus berhenti menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut. Berikut beberapa gejala menopause yang paling umum terjadi.

  1. Hot flashes atau keluhan panas mendadak. Sensasi panas terjadi pada bagian atas tubuh, seperti wajah, leher, dan dada, yang terkadang diikuti oleh keringat dan rasa dingin.
  2. Perubahan mood dan perasaan depresi atau cemas. Gejala ini dapat terkait dengan perubahan hormon dalam tubuh dan ketidaknyamanan yang dialami selama menopause.
  3. Kesulitan tidur atau insomnia. Beberapa perempuan dapat mengalami kesulitan tidur, terbangun di malam hari, atau merasa tidak segar saat bangun tidur.
  4. Nyeri dan ketidaknyamanan pada vagina. Kurangnya hormon estrogen dapat menyebabkan vagina menjadi lebih kering dan menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seks.
  5. Penurunan libido atau hasrat seksual. Kurangnya hormon estrogen dapat menyebabkan penurunan libido atau hasrat seksual.
  6. Penurunan massa tulang dan risiko osteoporosis. Kurangnya hormon estrogen dapat menyebabkan penurunan massa tulang, meningkatkan risiko patah tulang dan osteoporosis.
  7. Penurunan kemampuan memori atau kesulitan konsentrasi. Beberapa perempuan dapat mengalami kesulitan mengingat hal-hal tertentu atau konsentrasi yang buruk selama menopause.
  8. Penurunan elastisitas kulit dan kelembaban. Kurangnya hormon estrogen dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan kurang elastis.

Cara Mengatasi Gejala Menopause

Cara Alami Kurangi Gejala Menopause
Olahraga Rutin (sumber: iStockphoto)

Walaupun gejala menopause dapat menjadi sangat tidak nyaman bagi beberapa perempuan, namun menopause adalah fase alami yang harus dilalui. Hal ini penting untuk dipahami dan diterima sebagai bagian dari proses kehidupan seorang perempuan. Perawatan medis dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejala dan risiko kesehatan selama dan setelah menopause. Berikut beberapa cara untuk menangani gejala menopause.

1. Gaya Hidup Sehat

Beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengatasi gejala menopause termasuk mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol. Mengurangi stres juga dapat membantu mengurangi gejala menopause.

2. Terapi Penggantian Hormon

Terapi penggantian hormon atau Terapi penggantian hormon (HRT) adalah pengobatan medis yang dapat membantu mengatasi gejala menopause dengan mengganti hormon yang hilang dalam tubuh. Namun, tidak semua perempuan cocok dengan terapi HRT, tergantung dari kondisi kesehatan tiap individu.

3. Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat membantu mengurangi gejala menopause, seperti antidepresan, obat tidur, dan obat-obatan yang membantu mengurangi risiko osteoporosis.

4. Pengobatan Alami

Beberapa pengobatan alami dapat membantu mengatasi gejala menopause, seperti suplemen herbal, akupunktur, dan yoga.

5. Konseling atau Terapi

Terkadang, gejala menopause dapat menyebabkan perasaan cemas atau depresi. Konseling atau terapi dapat membantu mengatasi perasaan tersebut dan meningkatkan kualitas hidup selama menopause.

Cara Menunda Menopause

Atasi Gejala Menopause dengan 8 Cara Ini
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjaga kesehatan tubuh dan menghindari gaya hidup yang tidak sehat dapat membantu menunda menopause.

Belum ada cara yang bisa dilakukan untuk menunda menopause secara alami. Menopause adalah proses alami yang terjadi pada setiap perempuan ketika produksi hormon reproduksi (estrogen dan progesteron) dalam tubuh menurun dan akhirnya berhenti. Proses ini dapat terjadi secara alami dan tidak bisa dihindari.

Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa menjaga kesehatan tubuh dan menghindari gaya hidup yang tidak sehat dapat membantu menunda menopause. Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi usia menopause.

1. Berat Badan

Menurut penelitian, perempuan yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang lebih rendah cenderung mengalami menopause lebih awal. Sedangkan, perempuan yang memiliki IMT yang lebih tinggi cenderung mengalami menopause lebih lambat.

2. Olahraga

Olahraga teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan meningkatkan produksi hormon estrogen dalam tubuh. Menurut penelitian, perempuan yang berolahraga secara teratur cenderung mengalami menopause lebih lambat.

3. Kebiasaan Merokok

Merokok dapat mempercepat menopause karena dapat merusak kesehatan ovarium dan mempercepat penurunan jumlah telur dalam ovarium.

4. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat mempercepat menopause karena dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

Meskipun demikian, perlu diingat bahwa faktor-faktor tersebut hanya mempengaruhi usia menopause dalam jumlah yang relatif kecil dan tidak dapat dijadikan jaminan bahwa menopause dapat ditunda. Selain itu, menjaga kesehatan tubuh dan menghindari gaya hidup yang tidak sehat juga sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan seorang perempuan selama masa menopause.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya