Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda menopause penting diketahui wanita. Menopause merupakan fase di mana perempuan tidak lagi mengalami menstruasi. Seorang wanita bisa dianggap menopause ketika tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut.
Menopause dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman. Tanda-tanda menopause biasanya muncul mulai usia 45 dan 55. Tapi, tanda-tanda menopause juga bisa berkembang sebelum atau setelah rentang usia ini.
Melansir Healthline, tanda-tanda menopause bisa muncul bahkan sekitar empat tahun sebelum menstruasi terakhir mereka. Tanda-tanda menopause terus berlanjut sampai sekitar empat tahun setelah menstruasi terakhir. Salah satu tanda-tanda menopause yang paling dikenali adalah berhentinya menstuasi.
Advertisement
Selain dari menstruasi, ada sejumlah tanda-tanda menopause lain yang bisa dikenali. Berikut tanda-tanda menopause dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(24/12/2021).
Tanda-tanda menopause
Hot flash
Tanda tanda menopause yang cukup khas adalah hot flash. Hot flash ditandai dengan rasa panas yang snagat denagn keringat dan detak jantung yang cepat. Sensasi panas biasanya dirasakan di daerah wajah dan dada. Namun tidak jarang juga terjadi di daerah lain seperti belakang leher, dan dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Keringat malam
Selain hot flash, wanita yang mendekati menopause juga akan sering merasakan keringat malam. Keringat malam adalah periode berkeringat banyak, atau hiperhidrosis, yang terkait dengan hot flashes yang terjadi di malam hari. Keringat malam ditandai dengan semburan panas yang terjadi saat tidur. Mereka bisa begitu kuat hingga membangunkan tidur.
Sulit tidur
Masalah tidur dapat muncul selama menopause. Tanda tanda menopause ini bisa berasal dari kecemasan, keringat malam, hingga peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil. Selama menopause, wanita mungkin sulit untuk tertidur atau tetap tertidur.
Advertisement
Tanda tanda menopause
Kesulitan fokus
Menjelang menopause dua pertiga wanita mungkin mengalami kesulitan dengan konsentrasi dan memori. Saat estrogen menurun pada perimenopause, otak tidak bekerja terlalu keras, sehingga tingkat energi di otak menurun. Ini bisa menganggu fokus otak sehari-har.
Masalah ingatan
Selain sulit berkonsentrasi, tanda-tanda menopause lainnya juga bisa berupa masalah ingatan. Selama menopause, wanita bisa mengalami kabut otak yang mengganggu memori jangka pendek. Akibatnya, wanita akan lebih sering menjadi pelupa.
Perubahan suasana hati
Perubahan produksi hormon bisa memengaruhi suasana hati wanita selama menopause. Beberapa wanita melaporkan perasaan mudah tersinggung, depresi, dan perubahan suasana hati. Perubahan ini sering kali berubah dari tertinggi yang ekstrim ke terendah yang parah dalam waktu singkat.
Tanda-tanda menopause
Menurunnya dorongan seks
Selama menopause, sangat umum wanita merasa kurang tertarik pada seks. Tanda-tanda menopause ini disebabkan oleh perubahan fisik yang disebabkan oleh berkurangnya estrogen. Perubahan ini dapat mencakup waktu reaksi klitoris yang tertunda, respons orgasme yang lambat atau tidak ada sama sekali, dan kekeringan pada vagina.
Kesuburan menurun
Saat wanita mendekati akhir tahap reproduksi, tetapi sebelum menopause dimulai, kadar estrogen mulai turun. Ini mengurangi kemungkinan hamil. Tanda-tanda menopause membuat kesuburan wanita menurun.
Menstruasi tidak teratur
Tanda-tanda menopause yang sering dialami wanita adalah menstruasi tidak teratur. Ini bisa terjadi sampai menstruasi berhenti sepenuhnya. Pada masa ini, menstruasi bisa lebih berat atau lebih ringan dari biasanya. Periode menstruasi juga bisa lebih pendek atau lebih lama.
Advertisement
Tanda tanda menopause
Penambahan berat badan
Kenaikan berat badan saat menopause sangat umum terjadi. Melansir Mayo Clinic, perubahan hormonal menopause mungkin membuat wanita lebih mungkin untuk menambah berat badan di sekitar perut. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar estrogen yang tinggi dapat meningkatkan penambahan lemak. Ini karena kadar estrogen yang tinggi dikaitkan dengan penambahan berat badan dan lemak tubuh yang lebih tinggi selama tahun-tahun reproduksi.
Kekeringan vagina
Penurunan produksi estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi lapisan tipis kelembapan yang melapisi dinding vagina. Ini bisa menyebabkan kekeringan vagina. Wanita dapat mengalami kekeringan vagina pada usia berapa pun, tetapi itu bisa menjadi masalah khusus bagi wanita yang mengalami menopause. Tanda-tandanya bisa berupa rasa gatal di sekitar vulva dan rasa perih atau terbakar.
Atrofi vagina
Atrofi vagina adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh penurunan produksi estrogen dan ditandai dengan penipisan dan peradangan pada dinding vagina. Kondisi tersebut dapat membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan bagi wanita. Ini pada akhirnya dapat menurunkan minat mereka untuk berhubungan seks.
Tanda-tanda menopause
Kulit kering
Tanda tanda menopause juga bisa dilihat dari perubahan kulit dan rambut. Saat kadar hormon menurun, kulit bisa menjadi kering, kendur, dan tipis. Estrogen merangsang produksi kolagen dan minyak tubuh, yang menjaga kulit tetap lembap secara alami sepanjang hidup wanita. Begitu kadar estrogen mulai menurun, kemampuan tubuh untuk memproduksi minyak melambat, membuat kulit kering dan gatal.
Rambut kering
Menopause adalah salah satu alasan perubahan pada rambut. Selama menopause rambut tidak hanya menjadi lebih tipis dan halus. Ia juga akan menjadi lebih kering dan rapuh. Kelenjar minyak menghasilkan lebih sedikit minyak, yang membuat rambut lebih kering dan kurang elastis.
Advertisement
Tanda-tanda menopause
Perubahan pada payudara
Seiring bertambahnya usia, jaringan dan struktur payudara mulai berubah. Ini karena perbedaan kadar hormon reproduksi yang disebabkan oleh proses alami penuaan. Akibatnya, payudara mulai kehilangan kekencangan dan kepenuhannya. Dalam kebanyakan kasus, hilangnya kepenuhan payudara terkait dengan perubahan kadar hormon saat menopause mendekat. Tanda-tanda menopause ini merupakan kombinasi tarikan gravitasi jaringan dengan hilangnya kekuatan jaringan yang cenderung menarik payudara ke bawah.
Sering buang air kecil
Ketika menopause, wanita bisa kehilangan kendali atas kandung kemih mereka. Ini bisa menyebabkan kebutuhan yang konstan untuk buang air kecil bahkan ketika kandung kemih sedanh tidak penuh. Ini karena selama menopause, jaringan di vagina dan uretra kehilangan elastisitasnya dan lapisannya menipis. Otot-otot panggul di sekitarnya juga bisa melemah.
Infeksi saluran kemih
Selama menopause, beberapa wanita mungkin mengalami lebih banyak infeksi saluran kemih (ISK). Penurunan kadar estrogen dan perubahan pada saluran kemih membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.