Doa Akhir Tahun Baru Islam Sesuai dengan Ajaran Rasulullah SAW

Doa akhir tahun baru Islam dan doa awal tahun dalam bahasa Arab, latin dan artinya, beserta dengan amalan-amalan lain yang dapat dilakukan.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 17 Apr 2023, 10:15 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2023, 10:15 WIB
Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran
Ilustrasi Seseorang Sedang Meraih Pahala Ramadan dengan Berdoa dan Membaca Alquran (freepik)

Liputan6.com, Jakarta Saat kalender Islam hampir berakhir dan tahun baru tiba, umat Islam di seluruh dunia melakukan berbagai ibadah, termasuk memanjatkan doa akhir tahun baru Islam. Doa adalah aspek fundamental dari iman Islam, yang memungkinkan umat Islam untuk berkomunikasi langsung dengan Allah dan mencari berkah, bimbingan, dan perlindungan-Nya. 

Memanjatkan doa akhir tahun baru Islam adalah praktik penting yang berakar dalam pada ajaran Nabi Muhammad SAW dan memiliki makna spiritual yang besar bagi umat Islam. Akhir tahun Islam adalah waktu untuk refleksi, penilaian diri, dan pembaruan iman. Umat Islam didorong untuk mengintrospeksi diri, meminta maaf atas kesalahan atau kekurangan yang dilakukan di tahun lalu, dan membuat resolusi untuk perbaikan diri di tahun yang baru. 

Berdoa saat ini adalah sarana untuk mencari pengampunan dan rahmat Allah, serta mengungkapkan kerendahan hati, rasa syukur, dan ketergantungan kepada-Nya. Umat Islam boleh berdoa secara individu atau berjamaah, dan itu bisa dilakukan dalam bahasa apa pun, selama niatnya tulus dan doanya sesuai dengan ajaran Islam. 

Lantas bagaimana bacaan doa akhir tahun baru Islam? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber doa akhir tahun baru Islam dan doa awal tahun dalam bahasa Arab, latin dan artinya, beserta dengan amalan-amalan lain yang dapat dilakukan, Senin (17/4/2023).

Bacaan Doa Akhir Tahun Baru Islam 

Berdoa
Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/pixabay

Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW terkait akhir tahun baru Islam atau malam pergantian tahun Hijriyah adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَدِمْ لَنَا الْأَمَنَ وَالْإِيمَانَ وَالسَّعَادَةَ وَالسَّرُورَ وَالرِّزْقَ وَالْعَفَافَ وَالْهُدَى وَالتَّقْوَى وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

"Allahumma adim lana al-amana wal-iman, was-sa'adah was-surur, war-rizqa wal-'afaf, wal-huda wat-taqwa. Waj'alna min 'ibadika as-salihin."

Artinya: "Ya Allah, anugerahkan kepada kami keselamatan, iman, kebahagiaan, kegembiraan, rezeki, kesucian, petunjuk, dan ketakwaan. Jadikanlah kami termasuk di antara hamba-hamba-Mu yang shalih."

Doa ini mengandung permohonan untuk diberikan keselamatan, keberkahan dalam iman, kebahagiaan, kegembiraan, rezeki yang halal, kesucian, petunjuk, dan ketakwaan. Doa ini mengandung harapan untuk menjadi hamba yang shalih di sisi Allah SWT. Doa ini dapat diucapkan saat menjelang akhir tahun baru Islam atau malam pergantian tahun Hijriyah sebagai ungkapan rasa syukur dan harapan untuk tahun yang akan datang.

 

Doa Awal Tahun Baru Islam 

Doa awal tahun baru Islam atau saat menyambut tahun baru Hijriyah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Allahumma ahlilhu 'alayna bil-yumni wal-iman, was-salamati wal-Islam. Rabbī wa Rabbuka Allah."

Artinya: "Ya Allah, jadikanlah tahun baru ini datang kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan, dan Islam. Engkau adalah Tuhanku dan Tuhanku adalah Allah."

Doa ini mengandung permohonan untuk diberikan berkah, iman yang kuat, keselamatan, dan keberlanjutan dalam menjalani ajaran Islam. Doa ini juga mengingatkan kita bahwa Allah adalah Tuhanku dan Tuhanku adalah Allah, yang menunjukkan pengakuan kita atas keesaan Allah dan ketergantungan kita kepada-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk dalam menyambut tahun baru Hijriyah.

Selain doa di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk melakukan introspeksi diri, memperbaiki amal perbuatan, meningkatkan ibadah, dan bertawakal kepada Allah SWT dalam menghadapi tahun baru Hijriyah atau masa depan yang akan datang. Semoga doa dan amal perbuatan kita diterima oleh Allah SWT.

Amalan di Tahun Baru dan Dalilnya

Selain berdoa, ada beberapa amalan yang dapat dilakukan saat menyambut tahun baru dalam Islam. Beberapa contoh amalan tersebut beserta dalilnya antara lain:

1. Menyempurnakan Puasa Arafah dan Puasa Asyura

Rasulullah SAW bersabda: "Aku berharap kepada Allah bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa tahun yang lalu dan puasa Asyura dapat menghapuskan dosa tahun yang akan datang." (HR. Muslim)

Amalan ini berdasarkan hadis dari Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa tahun yang lalu, sementara puasa Asyura dapat menghapus dosa tahun yang akan datang. Oleh karena itu, menyempurnakan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram dapat menjadi amalan yang dianjurkan saat menyambut tahun baru Islam.

2. Bersedekah dan Berbuat Kebaikan

Bersedekah dan berbuat kebaikan adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam, terutama saat menyambut tahun baru. Rasulullah SAW bersabda: "Perlihatkanlah kebaikan dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." (HR. Ahmad)

Bersedekah dan berbuat kebaikan kepada sesama adalah amalan yang dapat membersihkan hati, meraih pahala, serta menyebabkan berkah di awal tahun baru Islam.

3. Meningkatkan Kualitas Ibadah

Menyambut tahun baru juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa dengan khushu' (khusyuk) dan tuma'ninah (ketenangan hati). Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dari yang terakhir." (HR. Muslim)

Dalam hadis di atas, Rasulullah SAW mengajarkan pentingnya memperbaiki kualitas ibadah kita di akhir tahun dan pada awal tahun baru sebagai upaya untuk meraih kebaikan dan pahala yang maksimal.

Namun, penting untuk diingat bahwa amalan-amalan tersebut harus dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan tuntunan agama Islam, serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip kebaikan dan moral dalam Islam. Selalu rujuklah kepada sumber yang sahih dan berpegang teguh pada ajaran agama Islam yang benar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya