Liputan6.com, Jakarta Sholat Qobliyah dan Ba'diyah merupakan sholat sunnah yang mengiringi sholat wajib. Sholat Qobliyah dan Ba'diyah disebut juga Sholat Rawatib.
Sholat Qobliyah adalah sholat sunnah yang dilaksanakan sebelum melaksanakan sholat wajib. Adapun sholat Ba'diyah adalah sholat sunnah yang dilaksanakan setelah sholat wajib.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Jika ditotal, jumlah rakaat sholat Qobliyah dan Ba'diyah dalam sehari adalah 12 rakaat. Jumlah tersebut jika dirinci antara lain adalah sholat qobliyah 2 rakaat sebelum subuh, sholat qobliyah 2 atau 4 rakaat sebelum zuhur, zuhur, sholat ba'diyah 2 atau 4 rakaat sesudah zuhur, sholat ba'diyah 2 rakaat sesudah maghrib, dan sholat ba'diyah 2 rakaat sesudah isya.
Adapun waktu untuk melaksanakan sholat Qobliyah adalah ketika masuk waktu. Sedangkan waktu untuk menjalankan sholat ba'diyah adalah setelah sholat fardu.
Ibnu Qudamah berkata: "Setiap sunah rawatib qobliyah maka waktunya dimulai dari masuknya waktu salat fardhu hingga salat fardhu dikerjakan, dan salat rawatib ba’diyah maka waktunya dimulai dari selesainya salat fardhu hingga berakhirnya waktu salat fardhu tersebut."(Al-Mughni 2/544).
Untuk lebih memahami apa itu sholat Qobliyah dan Ba'diyah, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2023).
Tata Cara Sholat Qabliyah dan Ba
Secara umum, tata cara sholat qobliyah dan ba'diyah sama dengan tata cara sholat fardhu maupun sholat sunnah lainnya. Adapun yang membedakan tata cara sholat qobliyah dan ba'diyah dengan sholat lain adalah niatnya. Adapun bacaan niat sholat qobliyah dan ba'diyah adalah sebagai berikut:
1. Niat Sholat Qobliyah Subuh
Sholat qobliyah subuh kadang juga disebut sebagai sunnah fajar, sunnah barad (dingin), dan sunnah wustha (tengah) berdasar pada pendapat lemah bahwa shalat Subuh termasuk shalat wustha (shalat yang ada di tengah di antara lima shalat yang ada).
Karena itu, maka lafal niatnya juga boleh beragam tergantung ingin menyebutnya sebagai shalat apa. Lafal niatnya adalah sebagai berikut,
اُصَلِّى سُنَّةَ قَبْلِيَّةً الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnata Qobliyyatas Sh-shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta‘ala,
Artinya :Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat karena Allah ta’ala.
2. Niat Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Zuhur
Sholat Zuhur dilengkapi dengan empat rakaat sebelum dan sesudah sholat fardhu. Yang paling utama mengerjakan empat rakaat dengan dua kali salam. Dalilnya, hadits Nabi shalallahu alaihi wasallam yang berbunyi:
من حافظ على أربع ركعات قبل الظهر وأربع بعدها حرمه الله على النار
Artinya,
“Siapa orang yang menjaga empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah haramkan ia masuk neraka.”
Adapun lafal niatnya,
اُصَلِّى سُنَّةَ قَبْلِيَّةً الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadzh dzuhri rak'ataini qobliyatan lillaahi ta'ala.
Artinya :Aku niat melakukan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat karena Allah ta’ala
Sedangkan lafal niat sholat ba'diyah zuhur adalah sebagai berikut,
أَصَلَّى سُنَّةَ الظهرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad dhuhri arba'a rokataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat badiyah Zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
3. Niat Sholat Qobliyah Ashar
Sholat Ashar memiliki empat rakaat sholat sunah qobliyah yang dilakukan sebelum sholat fardhu, dengan dalil hadis Nabi shalallahu alaihi wasallam yang berbunyi:
رحم الله امرءا صلّى قبل العصر أربعًا
Artinya: “Allah akan merahmati hamba-Nya yang sholat empat rakaat sebelum Ashar.”
Untuk sholat qobliyah yang empat rakaat, boleh dilakukan dengan sekali salam atau dua kali salam (melakukannya masing-masing dua rakaat).
Adapun lafal niatnya,
Niat sholat qobliyah ashar dua rakaat:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatad ashri rok'ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunah sebelum ashar dua rakaat menghadap kiblat karena Allah taala."
Niat sholat qobliyah ashar empat rakaat:
أُصَلِّي سُنَّةَ العَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan alashri arba'a raka'atin qabliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat melakukan sholat sunah sebelum ashar empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah taala."
4. Niat Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Maghrib
Dalam sholat Magrib, syariat menganjurkan kita sholat sunah Rawatib dua kali, qabliyah dan ba’diyah yang masing-masing dilaksanakan dua rakaat. Berikut lafal niatnya,
Niat Sholat Qobliyah Maghrib:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Niat Sholat Sunnah Ba’diyah Maghrib:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Maghrib 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
5. Niat Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Isya
Sebagaimana sholat Maghrib, Isya’ juga memiliki dua waktu sunnah Rawatib, qabliyah dan ba’diyah, dan masing-masing dikerjakan dua rakaat. Dalilnya adalah pengakuan seorang sahabat, Muhammad bin al-Munkadir yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim. Ia mengatakan:
صليت مع النبي صلى الله عليه وسلم ركعتين بعد العشاء
Artinya,
“Saya pernah sholat dua rakaat setelah Isya’ bersama Nabi shalallahu alaihi wasallam.”
Adapun dalil sunah qabliyah Isya’, para ulama menggunakan dalil yang sama dengan shalat qabliyah Maghrib. Lafal niatnya,
Niat Sholat Sunah Qobliyah Isya’:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal 'isyaa-i rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala
Artinya: Aku niat melakukan shalat sunat sebelum Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Niat Sholat Sunah Ba’diyah Isya’:
اُصَلِّيْ سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal 'isyaa-i rak'ataini ba'diyyatan mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'ala.
Artinya: Aku niat melakukan shalat sunat sesudah Isya 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala.
Advertisement
Fadilah Sholat Qobliyah dan Ba
Bukan tanpa alasan mengapa sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Sholat Qobliyah dan Ba'diyah sangat dianjurkan karena memiliki berbagai macam fadilah. Adapun fadilah dari sholat qobliyah dan ba'diyah antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penyempurna Sholat Fardhu
Salah satu fadilah sholat qobliyah dan ba'diyah adalah sebagai penambal atau penyempurna kekurangan yang mungkin selalu terjadi di dalamnya. Padahal, setiap Muslim tahu bahwa amal sholat fardhu adalah amal hamba yang pertama kali dihisab, sebagaimana yang dikemukakan dalam hadis riwayat Abu Hurairah berikut ini. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الصَّلَاةُ الْمَكْتُوبَةُ، فَإِنْ أَتَمَّهَا، وَإِلَّا قِيلَ: انْظُرُوا هَلْ لَهُ مِنْ تَطَوُّعٍ؟ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ أُكْمِلَتِ الْفَرِيضَةُ مِنْ تَطَوُّعِهِ، ثُمَّ يُفْعَلُ بِسَائِرِ الْأَعْمَالِ الْمَفْرُوضَةِ مِثْلُ ذَلِكَ
Artinya,
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah sholat fardhu. Itupun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (sholat) sunnah?” Jika memiliki amalan sholat sunnah, sempurnakan amalan sholat fardhu dengan amal shalat sunnahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardhu lainnya seperti tadi,” (HR. Ibnu Majah).
Dilihat dari redaksinya, hadis ini mencakup semua jenis sholat sunah, termasuk sholat sunah rawatib atau sholat sunah yang mengiringi sholat fardhu. Dengan demikian betapa pentingnya amalan sholat sunah.
Begitu pula sholat sunah rawatib. Sampai-sampai Imam Ar-Rafi‘i, pengikut Madzhab Syafi‘i berfatwa, orang yang biasa meninggalkan sholat sunah rawatib layak ditolak kesaksiannya, karena dianggap menyepelekan sunah.
2. Mendapatkan Ridho Allah
Fadilah berikutnya dari sholat qobliyah dan ba'diyah berikutnya adalah dapat mengantarkan seorang hamba kepada ridla Allah dan kenikmatan surga, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat An-Nasa’i dari Ummu Habibah berikut ini, meski terdapat sedikit perbedaan jumlah rakaat:
ثِنْتَا عَشْرَةَ رَكْعَةً مَنْ صَلَّاهُنَّ، بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ، أَرْبَعُ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ الْعَصْرِ، وَرَكْعَتَانِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ، وَرَكْعَتَانِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ
Artinya,
“Dua belas rakaat yang ditunaikan seseorang maka sebuah rumah di surga akan dibangunkan untuknya, yakni empat rakaat sebelum dhuhur, dua rakaat setelah dhuhur, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat setelah magrib, dan dua rakaat sebelum subuh.”
3. Bernilai Kebaikan Dunia dan Seisinya
Selain itu, sholat qobliyah dan ba'diyah juga memiliki fadilah berupa kebaikan dunia dan seisinya. Sholat qobliyah yang memiliki fadilah tersebut adalah sunah fajar atau dua rakaat sholat qobliyah sunah subuh. Demikian yang disebutkan dalam riwayat Muslim dan At-Tirmidzi.
رَكعَتَا الْفجْر خير من الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا
Artinya,
“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan pengisinya.”
Sementara sholat sunah rawatib ghair muakkad dua rakaat sebelum sholat magrib dan sebelum sholat isya, dalilnya adalah:
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلاَةٌ )ثَلاَثًا( لِمَنْ شَاءَ
Artinya,
“Di antara dua adzan itu ada sholat sunnah (3 kali) bagi dia yang menghendaki,” (HR. Al-Bukhari).