6 Penyebab Lupus pada Wanita, Kenali Gejala, Ciri-Ciri dan Jenisnya

Lupus adalah penyakit autoimun kronis, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 09 Mei 2023, 16:40 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2023, 16:40 WIB
Lupus, Penyakit yang Selalu Mengintai Wanita
Lupus, Penyakit yang Selalu Mengintai Wanita

Liputan6.com, Jakarta Lupus adalah penyakit autoimun kronis, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh, dan menyebabkan peradangan juga kerusakan pada organ dan jaringan. Penyebab  lupus belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor telah diidentifikasi dapat meningkatkan risiko terkena lupus pada wanita.

Penyebab lupus pada wanita umumnya meliputi faktor genetik, hormon, paparan sinar matahari, infeksi, stres, dan obesitas. Jika Anda memiliki keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lainnya, atau jika Anda memiliki kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, maka Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena lupus.

Penyebab lupus pada wanita juga bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, dan memicu perkembangan lupus. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan secara umum, menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan, mengelola stres, dan menjaga berat badan yang sehat untuk mengurangi risiko terkena lupus. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik, dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami penyakit autoimun, termasuk lupus. Bahkan gejala lupus pada wanita dapat bervariasi tergantung pada organ dan jaringan yang terkena. Berikut ini Penyebab lupus pada wanita yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/5/2023). 

1. Faktor Genetik

Lupus
Ilustrasi Kaki Mati Rasa Credit: pexels.com/Cats

Lupus memiliki faktor genetik yang kuat. Studi menunjukkan bahwa jika Anda memiliki keluarga dengan lupus, maka Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini. Selain itu, wanita yang memiliki keluarga dengan penyakit autoimun lainnya, seperti diabetes tipe 1 atau tiroiditis Hashimoto, juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena lupus.

2. Hormon

Penyebab lupus pada wanita selanjutnya, adalah perubahan hormon di mana bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu perkembangan lupus. Hormon estrogen diketahui memiliki efek yang merugikan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko terkena lupus. Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil, menggunakan pil KB, atau mengalami perimenopause atau menopause, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan lupus.

3. Paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari yang berlebihan, dapat memicu atau memperburuk gejala lupus. Sinar ultraviolet (UV) dalam sinar matahari dapat merusak sel-sel dalam tubuh, dan memicu respons sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan. Oleh karena itu, wanita dengan kulit yang sensitif terhadap sinar matahari memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan lupus.

4. Infeksi

Beberapa infeksi viral seperti virus Epstein-Barr, cytomegalovirus, dan virus herpes, dapat memicu perkembangan lupus pada wanita yang memiliki kecenderungan genetik atau faktor risiko lainnya. Virus-virus ini dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan peradangan kronis yang menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.

5. Stres

Stres psikologis dapat memicu serangan lupus pada wanita, yang telah memiliki kecenderungan genetik atau faktor risiko lainnya. Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peradangan pada tubuh, sehingga akhirnya dapat memicu serangan lupus.

6. Obesitas

Penyebab lupus pada wanita adalah obesitas, yang telah terbukti memicu peradangan kronis pada tubuh, dan perkembangan lupus. Obesitas juga dapat memicu resistensi insulin dan perubahan hormonal, yang bisa membuat peradangan kronis sehingga memperburuk gejala lupus pada wanita yang telah terdiagnosis.

Gejala

Lupus
Ilustrasi Anak Membaca Buku Credit: pexels.com/Mikhail

Lupus adalah penyakit autoimun kronis, yang dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Meskipun lupus dapat terjadi pada pria dan wanita, namun wanita lebih sering terkena penyakit ini. Gejala lupus pada wanita dapat bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada organ yang terkena dan tingkat keparahan penyakit.

Kelelahan yang berkepanjangan

Kelelahan yang berkepanjangan merupakan gejala lupus yang paling umum. Penderita lupus sering merasa lelah dan kekurangan energi, bahkan setelah istirahat yang cukup. Kelelahan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Ruam kulit

Ruam kulit adalah gejala lupus yang paling khas. Ruam ini dapat berupa bercak merah atau kemerahan, dan dapat muncul di wajah, leher, dan dada. Ruam lupus biasanya memburuk setelah terkena sinar matahari. Selain itu, penderita lupus juga dapat mengalami ruam di bagian tubuh yang lain.

Nyeri sendi

Nyeri sendi sering terjadi pada penderita lupus. Nyeri ini biasanya terjadi pada beberapa sendi dan dapat berpindah-pindah dari satu sendi ke sendi yang lain. Penderita lupus juga dapat mengalami pembengkakan, kaku, dan perasaan panas pada sendi yang terkena.

Gangguan ginjal

Lupus dapat mempengaruhi fungsi ginjal, sehingga penderita lupus sering mengalami protein dalam urin dan peningkatan tekanan darah. Gangguan ginjal pada lupus dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis yang serius.

Gangguan pada sistem saraf

Lupus dapat mempengaruhi sistem saraf, sehingga penderita lupus sering mengalami sakit kepala, kejang, gangguan penglihatan, dan gangguan pada sistem saraf pusat. Beberapa penderita lupus juga mengalami kehilangan ingatan, kesulitan berkonsentrasi, dan depresi.

Demam

Demam adalah gejala lupus yang dapat muncul secara tiba-tiba dan disertai dengan sakit kepala, rasa tidak enak badan, dan menggigil. Demam lupus biasanya terjadi ketika penyakit sedang aktif dan dapat bertahan selama beberapa hari atau minggu.

Gangguan pada paru-paru

Lupus dapat mempengaruhi fungsi paru-paru, sehingga penderita lupus sering mengalami sesak napas, batuk, dan infeksi paru-paru. Beberapa penderita lupus juga mengalami peradangan pada membran yang melapisi paru-paru, yang disebut pleuritis.

 

Jenis dan Ciri-Ciri

Penyakit Lupus
Ilustrasi Penderita Penyakit Lupus Credit: pexels.com/pixabay

Pada wanita, lupus dapat mempengaruhi beberapa sistem tubuh seperti kulit, sendi, ginjal, darah, dan sistem saraf. Oleh karena itu, ciri-ciri lupus pada wanita dapat beragam tergantung pada organ yang terkena. Beberapa ciri-ciri umum dari lupus pada wanita adalah sebagai berikut:

1. Salah satu tanda lupus pada wanita adalah adanya ruam merah atau bentol yang muncul pada kulit, terutama di area wajah, leher, atau lengan. Ruam ini dapat muncul dan hilang secara tiba-tiba dan dapat terasa gatal atau terbakar.

2. Lupus pada wanita juga dapat menyebabkan nyeri dan bengkak pada sendi, mirip dengan gejala artritis. Gejala ini biasanya terjadi pada sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki.

3. Lupus dapat mempengaruhi fungsi ginjal, dan menyebabkan berbagai gejala seperti peningkatan protein dalam urine, tekanan darah tinggi, dan penurunan produksi urine.

4. Penderita lupus dapat mengalami anemia karena penurunan jumlah sel darah merah, atau thrombocytopenia karena penurunan jumlah trombosit dalam darah.

5. Penderita lupus dapat mengalami gangguan pada sistem saraf seperti sakit kepala, kejang, dan kesulitan berkonsentrasi.

6. Lupus pada wanita dapat menyebabkan sensitivitas terhadap sinar matahari, dan dapat memperburuk ruam kulit.

Selain itu, lupus pada wanita juga dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu:

  1. Lupus eritematosus sistemik (LES): LES adalah jenis lupus yang paling umum, yang dapat mempengaruhi hampir semua organ tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, paru-paru, dan sistem saraf. Gejala LES bervariasi dari ringan hingga berat, dan dapat muncul dan hilang secara tidak terduga.
  2. Lupus eritematosus diskoid (LED): LED adalah jenis lupus yang mempengaruhi kulit, di mana penderita mengalami ruam kemerahan atau merah muda di wajah, leher, dan dada. Ruam LED biasanya muncul dan hilang secara teratur, dan dapat meninggalkan bekas luka atau kerusakan pada kulit.
  3. Lupus neonatal: Lupus neonatal adalah jenis lupus yang terjadi pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita lupus. Lupus neonatal dapat menyebabkan ruam, anemia, dan gangguan pada jantung dan hati pada bayi. Namun, gejala biasanya hilang setelah beberapa bulan.
  4. Lupus induksi obat (DIL): DIL adalah jenis lupus yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu. DIL dapat mempengaruhi kulit, sendi, dan sistem saraf. Gejala DIL biasanya hilang setelah obat dihentikan.

Dalam mengatasi lupus pada wanita, pengobatan dan perawatan yang tepat sangatlah penting. Penderita lupus perlu memperhatikan gejala yang muncul, dan menjalani perawatan sesuai dengan anjuran dokter. Selain itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dengan menghindari stres, mengonsumsi makanan sehat, dan melakukan olahraga teratur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya