Liputan6.com, Jakarta Kufur adalah istilah umum bagi Agama Islam yang bahkan cukup sering disebutkan dalam Al-Quran. Tidak jarang kamu mendengarkan kata ini saat mendengarkan ceramah dari ustaz favoritmu.
Kufur atau kafir perlu dipahami maknanya bagi setiap orang. Setelah kamu mengenali maknanya, maka kamu bisa menggunakan istilah tersebut sebagaimana mestinya. Hal ini dapat membuat kamu terhindar dari menyinggung perasaan orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Kufur adalah istilah yang berkaitan dengan iman atau kepercayaan terhadap Allah SWT dalam agama Islam. Kufur atau kafir ini memiliki berbagai makna yang perlu kamu pahami. Kamu bisa menemukannya di Al-Qur’an hingga mendengarkan penjelasan dari ulama.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/4/2021) tentang kufur adalah.
Pengertian Kufur Secara Etimologi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kufur adalah orang yang tidak percaya kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Pengertian dari KBBI ini sedikit banyak tentu bisa membantu kamu dalam memahami makna kata kufur dalam islam.
Sebelum mengetahui arti kata kufur atau kafir dalam islam, baiknya kamu memahami kata kufur secara etimologi terlebih dahulu. Kata kufur ini memiliki akar kata K-F-R yang berasal dari kata kufur yang berarti menutup.
Pada zaman sebelum datangnya Agama Islam, istilah tersebut digunakan untuk para petani yang sedang menanam benih di ladang, kemudian menutup (mengubur) dengan tanah. Sehingga istilah kufur bisa dimplikasikan menjadi "seseorang yang bersembunyi atau menutup diri".
Dengan demikian kata kufur menyiratkan arti seseorang yang bersembunyi atau menutup diri. Kufur adalah seseorang yang bersembunyi atau menutup diri secara etimologi.
Advertisement
Kufur dalam Al-Quran
Kufur adalah istilah yang juga sering muncul di dalam Al-Qur’an. Kufur adalah suatu kata yang memiliki berbagai makna yang berbeda dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai berikut:
Kufur at-tauhid (Menolak Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa)
Arti kata kufur adalah menolak tauhid, atau menolak bahwa Tuhan itu Esa. Seperti yang terkandung dalam Surat Al-Maidah ayat 73, berikut:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Al-Maidah ayat 73)
Arti kata kufur dalam islam juga bisa merujuk pada Quran Surat Al Maidah ayat 17 ini, yang artinya:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?" Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Maidah ayat 17)
Kufur al-ni`mah (Mengingkari Nikmat)
Selanjutnya, arti kata kufur adalah mengingkari nikmat. Kata ini dialamatkan kepada orang-orang yang tidak mau bersyukur kepada Tuhan. Kamu tentunya sering kali mendengarkan kata kufur nikmat dalam kehidupan sehari-hari.
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (la takfurun). (Al-Baqarah ayat 152)
Arti Kata Kufur dalam Islam
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsudin, mengungkapkan bahwa kufur adalah konsep teologis sekaligus etis (berhubungan dengan pandangan ketuhanan dan sikap terhadap hal ketuhanan).
Sesuai arti harfiyahnya yaitu "menutup", maka kufur menunjukkan perilaku menutup diri, tidak mau menerima, atau mengingkari kebenaran tentang Allah dan ajaran-ajaran Allah yang diturunkan sebagai wahyu kepada manusia melalui rasul-rasul pilihanNya.
Dalam hal ini, kufur atau kafir bisa dinisbatkan kepada mereka yang tidak beriman kepada Allah dan ajaran-ajaranNya, atau kepada mereka yang walaupun beriman kepada Allah tapi membangkangi ajaran-ajaranNya dan tidak bersyukur atas nikmatNya (ada istilah kufur akidah, kufur amal, atau kufur nikmat). Al-Qur’an juga mengenalkan konsep-konsep etis lain yang berhubungan dengan konsep kufur, seperti musyrik, fasiq, dan zholim.
Selain itu, arti kata kufur juga pernah dibahas oleh KH. Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha. Gus Baha menggarisbawahi, bahwa kufur adalah dalam “bahasa agama”, kalau dalam konteks Negara tidak ada istilah kufur, yang ada adalah semua warga Negara.
Menurut Gus Baha, dalam bahasa agama, kafir atau kufur ada dua, pertama kafir semitik atau ahli kitab (Yahudi-Nasrani). Kedua, adalah kafir musyrik (non semitik), tidak punya kitab, penyembah berhala (batu/patung/emas, dll). Kafir ahli kitab, dia masih percaya akan adanya hari kebangkitan, surga, neraka, dan hari hisab (perhitungan amal). Bahkan, surga menjadi klaim mereka (golongan merekalah yang nanti akan menempati). Sementara kafir musyrik adalah sebaliknya, yang anti terhadap hari kebangkitan, tidak beriman adanya surga dan neraka.
Arti kata kufur ini memang perlu dimaknai dengan tepat oleh setiap orang. Memahami maknanya dapat membuat kita terhindar dari berbagai masalah. Selain itu, tentu saja intensi seseorang dalam mengucapkan sebuah kata juga harus diperhatikan. Tentunya suatu perkataan tidak akan ditanggapi dengan respons negatif jika maksud seseorang dalam mengucapkannya juga tidak bermakna negatif.
Advertisement