Reliability adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya

Reliability adalah probabilitas perancangan pada suatu komponen peralatan atau sistem untuk tetap mampu melakukan fungsi yang sesuai dengan rancangan.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 15 Mei 2023, 22:20 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2023, 22:20 WIB
Reliability Adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/John

Liputan6.com, Jakarta Reliability adalah probabilitas perancangan pada suatu komponen peralatan atau sistem untuk tetap mampu melakukan fungsi yang sesuai dengan rancangan atau proses yang dibuat. Sementara, kaata reliability jika diterjemahkan dalam Indonesia adalah kehandalan.

Secara umum, reliability adalah  peluang sebuah komponen, sub-sistem atau sistem yang melakukan fungsinya dengan baik, seperti yang dipersyaratkan, dalam kurun waktu tertentu dan dalam kondisi operasi tertentu pula.

Perancangan sistem reliability memiliki karakteristik kekuatan tekanan komponen, artinya bagian-bagian setiap komponen peralatan dirancang sedemikian rupa supaya dapat bekerja dengan cara yang spesifik ketika beroperasi di bawah kondisi normal.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai pengertian reliability menurut para ahli beserta tujuan dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (22/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengertian Reliability Menurut Para Ahli

Reliability Adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya
Ilustrasi menulis (Sumber: Istockphoto)

Terdapat sejumlah pendapat lain mengenai pengertian reliability menurut para ahli, antara lain:

Soegeng.A.Y

Reliability adalah tingkat konsistensi, untuk mengukur apapun. Makin bervariasi hasil pengukuran dengan sebuah alat ukur maka semakin tidak reliabel alat ukur tersebut.

Neuman

Reliability adalah keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang identik atau sangat mirip. Reliability dalam penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliability adalah pengukuran yang memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten.

Walizer

Reliability adalah keajegan pengukuran.


Tujuan Reliability

Keandalan juga dapat didefenisikan sebagai probabilitas yang selalu dikaitkan dengan akumulasi waktu dimana suatu alat beroperasi tanpa mengalami kerusakan dalam kondisi lingkungan tertentu. Tujuan reliability adalah memberikan informasi sebagai basis untuk mengambil keputusan. Selain itu teori reliability dapat digunakan untuk memprediksi kapan suatu suku cadang pada suatu mesin akan mengalami kerusakan, sehingga dapat menentukan kapan harus dilakukan perawatan, penggantian, dan penyediaan komponen.


Ciri-Ciri Reliability

Reliability Adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya
ilustrasi penelitian (sumber: iStockphoto)

Sebuah tes dianggap memiliki reliability yang baik apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Reliability adalah milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu sendiri, artinya suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor yang cukup akurat, apabila tes tersebut diberikan pada kelas tertentu, maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup konsisten bila diberikan pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang sama pada waktu yang berbeda.
  2. Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu yang berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda.
  3. Reliability dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran independen yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota kelompok.

Jenis-Jenis Reliability

Reliability Adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya
Ilustrasi Jenis Penelitian. Credit: pexels.com/Dunn

Ada beberapa jenis-jenis reliability yang perlu anda pahami, diantaranya:

1. Stability Reliability (Reliabilitas Stabil)

Jenis reliability yang pertama adalah mengacu pada waktu. Untuk menentukan stabilitas, tes dilakukan ulang terhadap variabel yang sama di waktu yang berlainan. Hasil pengujian tersebut akan dibandingkaan dan berkorelasi dengan pengujian awal untuk memberikan stabilitas.

2. Representative Reliability (Reliabilitas Terwakili)

Mengacu pada keterandalan masing-masing grup. Menguji apakah penyampaian indikator sama jawabannya saat diterapkan ke kelompok yang berbeda-beda.

3. Equivalence Reliability (Reabilitas Seimbang)

Menerapkan banyak indikator yang dapat dioperasionalisasikan ke semua konsepsi pengukuran. Kesetaraan keandalan akan menggunakan dua instrumen untuk mengukur konsep yang sama pada tingkat kesulitan yang sama. Reliabilitas atau tidaknya pengujian akan ditentukan dari hubungan dua skor instrumen, atau lebih dikenal dengan hubungan antara variabel bebas (independen variable) dengan variabel terikat (dependen variable).


Cara Meningkatkan Reliability

Reliability Adalah Peluang dari Sebuah Komponen, Ketahui Pengertian dan Tujuannya
Ilustrasi Penelitian Credit: pexels.com/Elisa

Analisis kekuatan tekanan sering digunakan untuk mengevaluasi probabilitas dari pengidentifikasi situasi di mana nilai dari tekanan terlalu besar atau kekuatan lebih kecil dari pada nilai normal. Berikut ini beberapa cara meningkatkan reliability, antara lain:

  1. Untuk menyeleksi komponen, maka bisa dengan menentukan nominal penekanan seperti fungsi beban temperatur atau suhu, getaran, guncangan, perlengkapan fisik, waktu dan lainnya.
  2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tekanan maksimum, seperti faktor penekanan konsentrasi, faktor beban statis dan dinamis, penekanan terhadap hasil pabrikasi dan perlakuan panas, faktor penekanan lingkungan dan lainnya.
  3. Cara selanjutnya adalah dengan mengidentifikasi penekanan komponen kritis dan mengkalkulasi arti setiap penekanan kritis yang dapat direnggangkan secara maksimal dan menghilangkan penekanannya.
  4. Menentukan distribusi penekanan kritis untuk masa penggunaan komponen yang sudah ditetapkan. Dengan cara menganalisa parameter distribusi dan mengidentifikasi batas keamanan. Kemudian, mengaplikasikan distribusi dengan asumsi distribusi normal, poisson, gamma, log normal dan lainnya.
  5. Untuk setiap komponen kritis perancangan batas keamanan tidak cukup, tindakan korektif juga harus dilakukan. Hal ini akan sesuai dengan isi setiap komponen bagian pengganti, beberapa pemborosan yang harus ditambah atau melengkapi perancangan unsur sistem yang menjadi masalah.
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya