6 Ciri-Ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil, Jangan Sampai Terkecoh

Kontraksi palsu merupakan tanda bahwa tubuh anda sedang mempersiapkan diri atau berlatih untuk menghadapi persalinan.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 16 Mei 2023, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2023, 13:30 WIB
6 Ciri-Ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil, Jangan Sampai Terkecoh
Ilustrasi Kehamilan Credit: pexels.com/Pretty

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri kontraksi palsu mengjelang kelahiran sang ibu perlu untuk ketahui, supaya tidak terkecoh. Kontraksi palsu atau disebut dengan kontraksi Braxton Hicks merupakan tanda bahwa tubuh anda sedang mempersiapkan diri atau berlatih untuk menghadapi persalinan.

Saat ibu hamil mengalami ciri-ciri kontraksi palsu, hal ini tidak menandakan bahwa persalinan anda sudah dekat. Sebab kontraksi palsu umumnya muncul sejak bulan keempat kehamilan. Bahkan, ada juga ibu hamil yang baru mengalaminya selang beberapa minggu atau hari menjelang persalinan.

Ibu hamil perlu membedakan ciri-ciri kontraksi palsu ataupun kontraksi yang asli. Sebab tidak sedikit para ibu hamil, terutama yang baru pertama kali hamil begitu merasakan mulas langsung panik dan segera ke rumah sakit.

Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai kontraksi palsu dan ciri-ciri kontraksi palsu yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (25/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mengenal Kontraksi Palsu

6 Ciri-Ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil, Jangan Sampai Terkecoh
Memahami Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil

Kontraksi palsu atau Braxton Hicks biasanya dimulai pada trimester ketiga, namun ada juga ibu hamil yang merasakannya di trimester kedua kehamilan. Kontraksi ini lebih sering muncul pada siang atau sore hari, terutama setelah melakukan aktivitas fisik yang berat atau saat ibu hamil kelelahan.

Sedangkan, kontraksi asli umumnya terjadi saat usia kandungan sudah 40 minggu. Jika kontraksi asli muncul sebelum usia kandungan 37 minggu, ibu hamil mungkin akan melahirkan bayi lahir secara prematur.

Saat kontraksi Braxton-Hicks terjadi, Anda akan merasakan perut menegang. Biasanya tidak menyakitkan, namun terkadang juga menyebabkan rasa nyeri dan sakit. Beberapa wanita menggambarkan kontraksi Braxton Hicks sebagai rasa kencang di perut yang datang dan pergi. Banyak yang berkata, kontraksi palsu terasa seperti kram menstruasi ringan.

Kontraksi palsu bisa dibilang sebagai cara tubuh untuk mempersiapkan dan menyambut proses persalinan, entah itu jenis persalinan dengan metode melahirkan normal atau operasi caesar. Bahkan, bila nantinya ibu akan melahirkan anak kembar sekali pun, kontraksi Braxton Hicks ini mungkin saja terjadi.


Ciri-Ciri Kontraksi Palsu

6 Ciri-Ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil, Jangan Sampai Terkecoh
Cara Membedakan Kontraksi Asli dan Palsu

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri kontraksi palsu pada ibu hamil, antara lain:

1. Kontraksi tidak teratur

Ciri-ciri kontraksi palsu yang khas adalah kontraksi hanya muncul sesekali. Kontraksi ini muncul sebentar dan hilang, lalu muncul lagi di lain waktu yang tidak terduga. Pola kemunculan kontraksi palsu biasanya tidak teratur. Berbeda dari kontraksi asli yang ditandai nyeri dengan jarak terasa semakin rapat mendekati persalinan.

2. Kontraksi tidak makin parah

Selain tidak teratur, ciri-ciri kontraksi palsu umumnya nyeri tidak terasa semakin parah seiring berjalannya waktu. Hal itu berbeda dari kontraksi asli, biasanya nyeri pada kontraksi asli intensitasnya semakin parah mendekati persalinan. Selain itu, kemunculan kontraksi juga bisa terlalu singkat sekitar 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit. Sementara, kontraksi asli bisa muncul selama 30-70 detik, namun jarak waktu antarkontraksinya teratur dan semakin pendek seiring waktu.

3. Kontraksi hilang saat berganti posisi

Ciri-ciri kontraksi palsu yang lainnya juga identik dengan respons tubuh saat ibu hamil berubah posisi. Pada kontraksi palsu, kontraksi bisa hilang saat ibu hamil mengubah posisi tidur dari menghadap ke atas menjadi miring, dari duduk jadi beranjak berdiri, atau dari banyak bergerak menjadi istirahat. Sementara itu, kontraksi asli biasanya terus berlanjut meskipun ibu hamil sudah bergonta-ganti posisi.

4. Tidak muncul flek kecokelatan atau lendir

Tanda persalinan sudah dekat salah satunya adalah keluar flek kecokelatan atau lendir mirip keputihan. Kontraksi asli menjelang persalinan biasanya disertai keluarnya kedua cairan tersebut. Namun, keluarnya cairan pada trimester akhir kehamilan juga bisa berasal dari seks atau pemeriksaan internal kehamilan.

5. Tidak disertai keluarnya air ketuban

Tanda kontraksi asli menjelang persalinan disertai keluarnya cairan ketuban seperti saat kencing. Cairan ketuban ini tidak berbau. Jika ibu hamil mengompol cairan berbau seperti amonia atau pesing, hal itu bisa jadi ciri-ciri kontraksi palsu.

6. Timbulnya rasa tidak nyaman di bagian perut bawah

Pada kontraksi palsu biasanya perut terasa kencang pada sisi bagian tengah hingga menuju bagian bawah perut. Untuk meredakannya bisa dilakukan dengan cara bergerak perlahan atau yoga ringan. 


Cara Meringankan Kontraksi Palsu

6 Ciri-Ciri Kontraksi Palsu pada Ibu Hamil, Jangan Sampai Terkecoh
Ilustrasi Kontraksi Kehamilan Credit: pexels.com/Edgy

Mengalami ciri-ciri kontraksi palsu saat hamil merupakan hal yang wajar dan bukanlah sesuatu yang mengkhawatirkan, sehingga tidak diperlukan penanganan medis. Jika kontraksi ini membuat anda tidak nyaman, anda bisa meredakannya dengan:

1. Mengubah posisi, jalan kaki ringan, atau istirahat ketika terlalu banyak aktivitas.

2. Minum segelas air putih.

3. Lakukan relaksasi atau pernapasan dalam.

4. Makan asupan atau camilan.

5. Mandi air hangat.

6. Mencoba pijat ibu hamil.

Meski kontraksi palsu dan asli dapat dibedakan dari hal-hal di atas, terkadang memang sulit untuk mengetahui dengan pasti kontraksi apa yang kamu rasakan. Oleh karena itu, sebaiknya kamu segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kontraksi sebelum usia kehamilan 37 minggu, atau bila kontraksi muncul tiap 5 sampai 6 menit, disertai perdarahan dari vagina, serta pecahnya ketuban. Bisa jadi gejala-gejala tersebut menunjukkan tanda bahaya kehamilan. Guna memastikan jenis kontraksi rahim yang dirasakan ibu hamil sekaligus memantau kondisi janin, dokter dapat melakukan pemeriksaan yang salah satunya adalah dengan cardiotocography.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya