Liputan6.com, Jakarta Trombosit berguna untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan pada pembuluh darah. Jumlah trombosit normal pada darah sebanyak 150.000 – 450.000 sel per microliter darah.
Jika jumlah trombosit kurang dari 150.000, maka seseorang dapat dianggap menderita trombositopenia. Seseorang yang mengalami trombosit rendah atau turun rentan mengalami perdarahan, seperti lebam, mimisa, atau gusi sering berdarah.
Advertisement
Baca Juga
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan trombosit turun seperti demam berdarah, ITP, anemia aplastic, dan leukemia. Apabila jumlah trombosit turun tidak terlalu rendah atau masih di atas 50.000, umumnya tidak memerlukan pengobatan khusus untuk menaikkan trombosit.
Trombosit turun ringan umumnya tidak menimbulkan gejala, namun pada trombosit yang semakin menurun umumnya penderita akan merasakan tanda utama berupa perdarahan. Baik yang terlihat dari luar maupun perdarahan organ dalam.
Trombosit turun yang semakin parah tidak bisa dianggap sepele, karena dapat mengganggu kesehatan. Sebelum semakin parah, kamu perlu mengenali tanda trombosit turun pada tubuh.
Berikut tanda trombosit turun pada tubuh yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (22/3/2020).
Â
Penyebab Trombosit Turun
Trombosit turun dapat terjadi sementara maupun dalam jangka waktu yang panjang. Tidak ada batasan waktu yang pasti mengenai keduanya. Namun yang jelas, berhubungan dengan penyebabnya.
Penyebab Trombosit Turun Sementara
Penyebab trombosit turun bermacam-macam, namun yang paling umum diketahui adalah demam berdarah dengue (DBD). Bukan hanya DBD, infeksi virus lainnya seperti HIV atau hepatitis juga mengakibatkan trombosit turun.
Selain infeksi virus, penyebab trombosit turun sementara lainnya adalah preeklamsia dan sindrom HELLP saat hamil, leukemia akut, efek samping obat kemoterapi, efek samping dari radioterapi, dan sindrom hemolitik uremik.
Penyebab Trombosit Turun Berkepanjangan
Sedangkan pada trombosit kronis umumnya disebabkan oleh idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP). ITP diduga terjadi akibat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang dan mengancurkan trombosit sehingga jumlahnya berkurang.
Selain ITP, trombosit rendah yang berkepanjangan atau kronis juga dapat disebabkan oleh kecanduan alkohol dalam jangka panjang, penyakit liver, sindrom mielodisplasia, penyakit anemia aplastic, penyakit myelofibrosis, kelainan genetik, dan thrombotic thrombocytopenic pupura.
Â
Advertisement
Penyebab Trombosit Turun saat DBD
Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan pada pembuluh darah. Kekurangan trombosit menyebabkan darah sulit membeku dan ini merupakan hal yang berbahaya bagi penderita DBD, di mana penderitanya rentan terkena perdarahan.
Penyebab trombosit turun saat DBD diduga karena virus dengue yang masuk ke pembuluh darah penderita menyebabkan kematian sel trombosit menjadi lebih cepat. Kondisi ini membuat trombosit cepat menggumpal akibat kerusakan lapisan pembuluh darah, serta menyebabkan penurunan produksi trombosit di sumsum tulang.
Jika keadaan trombosit turun ini tidak segera diatasi, terutama pada penderita DBD yang mengalami perdarahan, bisa terjadi risiko perdarahan yang masif hingga mengancam jiwa.
Tanda Trombosit Turun pada Tubuh
- Mudah memar
- Muncul bintik-bintik ungu kemerahan, biasanya berada di kaki bagian bawah
- Gusi atau hidung sering mengeluarkan darah
- Perdarahan menstruasi yang berat
- Ada darah dalam feses atau air kencing
- Mudah lelah
Bila kamu mengalami beberapa tanda trombosit turun di atas dan kamu ingin memastikan apakah kamu benar mengalami trombosit rendah atau bukan, maka segera lakukan pemeriksaan berupa tes darah dan fisik.
Pada orang dewasa. Jumlah trombosit normal adalah 150.000-450.000 trombosit per mikroliter darah. Jika setelah dicek jumlah trombosit menunjukkan kurang dari 150.000, berarti kamu mengalami trombosit rendah atau trombositopenia. Untuk pemeriksaan medis, dokter biasanya akan mencari tanda-tanda pendarahan di bawah kulit dan meraba apakah limpa kamu membesar atau tidak.
Limpa berfungsi untuk melawan infeksi dan menyaring bahan yang tidak diinginkan dari darah. Ketika limpa membesar, berarti ada yang tidak beres, dalam arti banyak trombosit yang terperangkap di sana. Otomatis, jumlah trombosit yang beredar dalam tubuh pun berkurang drastis.
Â
Advertisement