Liputan6.com, Jakarta Berintegrasi nasional sama dengan konsep menyatukan bangsa dengan kesederhanaan. Ada dua sudut pandang yang perlu dipahami, yakni perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis.
Konsep sederhana integrasi nasional dari perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis adalah membentuk identitas dan menyelaraskannya di tengah masyarakat. Salah satu negara yang cocok dengan konsep ini adalah negara Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Negara Indonesia memerlukannya karena integrasi nasional dapat menyatukan segala bentuk latar belakang budaya, suku, etnis, hingga latar belakang ekonomi. Istilah sederhana dari perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis, yakni persatuan nasional.
Berikut Liputan6.com ulas perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis, faktor pendorong dan penghambatnya dari berbagai sumber, Selasa (12/1/2021).
Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli
J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional adalah cara bagaimana kelestarian persatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan.
Myron Weiner
Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya suatu masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional adalah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horisontal.
Howard Wriggins
integrasi nasional adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Safroedin Bahar
Integrasi nasional adalah pengitegrasian yang mempunyai arti membuat atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan bermacam unsur bangsa yang awalnya terpisah-pisah.
Advertisement
Perbedaan Integrasi Nasional Secara Politis dan Antropologis
Menurut Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), integrasi memiliki arti pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Arti dari kata nasional berarti bangsa. Kesimpulannya, integrasi nasional adalah proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah perbedaan.
Memahami perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis tidaklah mudah. Perbedaan kedua sudut pandang ini sangat tipis dan hampir sama. Â
Perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis terletak pada proses atau tujuan utamanya. Integrasi nasional dari sudut pandang politis tujuannya menyatukan. Sementara integrasi nasional antropologis tujuannya menyesuaikan.
Secara politis, integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang akan membentuk sebuah identitas nasional.
Untuk sudut pandang antropologis, integrasi nasional adalah sebuah proses penyesuaian dengan unsur-unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga akan mencapai suatu keselarasan fungsi yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
Perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis, terlihat dari fungsinya juga. Politis membuat integrasi nasional membentuk identitas, sementara antropologis mencapai keselarasan fungsi di tengah masyarakat.
Meski ada perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis, pada dasanya integrasi nasional ditujukan untuk menyatukan perbedaan untuk berbangsa dan bernegara. Menyatukan segala bentuk latar belakang budaya, suku, etnis, hingga latar belakang ekonomi.
Syarat Integrasi Nasional
Dalam intergasi nasional terdapat beberapa syarat-syarat yang perlu dilakukan agar proses integrasi nasional dapat berhasil. Tiga syarat berlangsungnya integrasi nasional adalah:
1. anggota masyarakat yang merasa jika mereka mampu dan berhasil mengisi kebutuhan masing-masing.
2. terciptanya sebuah kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan serta dijadikan sebuah pedoman.
3. norma dan nilai-nilai sosial tersebut kemudian dijadikan sebuah aturan pasti dalam melakukan integrasi sosial.
Advertisement
Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Rasa senasib dan seperjuangan
Sebenarnya salah satu faktor pembentuk integrasi nasional yang paling utama adalah muncul perasaan senasib dan seperjuangan. Bisa diambil contoh, rasa tersebut dahulu muncul ketika masa penjajahan, di mana warga Indonesia seluruhnya bersatu untuk merdeka. Keinginan tersebut karena dilandasi sebuah yang sama, dan tidak peduli dengan suku, agama, ras, serta golongan.
Rasa cinta Tanah Air
Salah satu faktor pembentuk integrasi nasional bisa dikarenakan adanya rasa cinta tanah air di kalangan Bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikkan ketika masa perjuangan untuk merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia hingga masa kini.
Budaya gotong royong
Selanjutnya, faktor pembentuk integrasi nasional karena adanya budaya gotong royong. Budaya gotong royong sendiri adalah ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang secara turun temurun tetap dijaga dan dipertahankan hingga saat ini.Â
Antisipasi dari ancaman asing
Faktor pembentuk integrasi nasional yang tidak kalah penting yaitu karena tujuan untuk antisipasi adanya ancaman dari asing. Ada berbagai bentuk ancaman dari pihak asing tersebut, seperti upaya pengambilan wilayah atau pulau paling luar di Indonesia.
Ingin bersatu
Satu di antara banyak peristiwa yang menunjukan sebuah keinginan masyarakat Indonesia untuk Bersatu yaitu Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Seluruh rakyat Indonesia ingin bersatu di dalam semangat perjuangan yang sama, tentunya sesuai cita-cita nasional.
Sebagai wujud ideologi nasional
Kemudian, faktor pembentuk integrasi nasional juga karena perwujudan ideologi nasional yang sudah disepakati bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia memiliki banyak perbedaan serta keragaman agar dapat tetap bersatu. Ini karena nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
Faktor Penghambat Integrasi Nasional
Beragamnya masyarakat Indonesia
Salah satu faktor penghambat integrasi nasional yang pertama yaitu beragamnya masyarakat Indonesia, mulai dari beragamnya suku, agama, ras, serta golongan lainnya. Bahkan di Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang tentunya membuat integrasi nasional menjadi terhambat karena banyak perbedaan yang ada.
Paham etnosentrisme yang kuat
Paham ini maksudnya, sebuah sikap fanatik sebuah suku bangsa yang mempersepsikan kebudayaan mereka lebih baik dibandingkan kebudayaan lain. Hal tersebut pada akhirnya bisa menjadi ancaman integrasi nasional.
Tergerusnya budaya asli
Mulai tergerusnya budaya asli Indonesia bisa menjadi faktor penghambat integrasi nasional. Nilai-nilai budaya bangsa yang lemah, dapat terjadi akibat pengaruh budaya asing yang kuat namun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.Â
Luasnya wilayah Indonesia
Luasanya wilayah negara Indonesia juga menghambat integrasi nasional. Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan lautan luas.
Pembangunan tidak meratanya
Lalu, faktor penghambat integrasi nasional selanjutnya karena pembangunan yang tidak merata. Hal ini sebenarnya merupakan akibat karena wilayah negara Indonesia yang begitu luas. Sehingga tantangan untuk melakukan integrasi nasional terdapat ketimpangan pembangunan.
Advertisement