Ciri-Ciri Manusia Purba Menurut Jenisnya di Indonesia, Pahami Karakteristiknya

Ciri-ciri manusia purba menggambarkan perkembangan evolusi manusia.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 24 Mei 2023, 21:10 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 21:10 WIB
Mengintip Pameran Asal Usul Orang Indonesia
Sebuah tengkorak manusia purba pada pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional Jakarta, Minggu (3/11/2019). Pameran tersebut menampilkan fase perkembangan manusia Homo Erectus Tipik, Homo Erectus Progresif dan Homo Sapiens. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri manusia purba bisa menambah pengetahuan tentang zaman purbakala. Manusia purba disebut-sebut merupakan pendahulu dari manusia modern saat ini. Ciri-ciri manusia purba ini bisa berbeda tiap jenisnya.

Ciri-ciri manusia purba menggambarkan perkembangan evolusi manusia. Di Indonesia, kurang lebih ada delapan jenis manusia purba yang pernah hidup. Manusia purba yang hidup di Indonesia seperti jenis Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo.

Ciri-ciri manusia purba ini dilihat dari temuan fosil-fosil yang ada. Ciri-ciri manusia purba bisa menggambarkan cara hidup dan tingkat ketahanan manusia ini. Salah satu ciri-ciri manusia purba yang menonjol adalah perbedaannya dengan anatomi manusia saat ini.

Berikut ciri-ciri manusia purba yang ada di Indonesia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/9/2021).

Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus

Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus
Ciri-Ciri Meganthropus Paleojavanicus (sumber: wikipedia)

Meganthropus Palaeojavanicus diperkirakan merupakan manusia purba tertua yang ada di Indonesia. Megan berarti besar, anthropus berarti manuisa, paleo diartikan tua, dan javanicus berarti jawa. yang artinya Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa.

Manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van Koenigswald.

Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus adalah:

· Memiliki tulang pipi yang tebal

· Otot rahang kuat

· Bentuk tubuh tegap

· Tulang kening yang menonjol

· Tak memiliki dagu

· Bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam

· Volume otak 900cc

· Hidup berkelompok dan berpindah tempat

 

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus

Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus
Fosil Pithecanthropus erectus / Sumber: Wikipedia

Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan hidup di Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya yang berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.

Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus

· Tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat

· Tubuh belum tegap sempurna

· Hidung tebal

· Dahi lebih menonjol dan lebar

· Rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm

· Memiliki volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis

Ilustrasi manusia purba
Ilustrasi manusia purba (sumber: Istockphoto)

Fosil Pithecanthropus Soloensis ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo.

Pithecanthropus Soloeinsis memiliki perkiraan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Ia adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis adalah:

· Memiliki tulang belakang menonjol

· Rahang bawah besar dan kuat

· Hidung lebar

· Tulang pipi kuat serta menonjol

· Pemakan segala

· Tidak memiliki dagu

· Volume otak 750 cc – 1350 cc

· Tonjolan kening tebal

· Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap.

 

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis

Ilustrasi tengkorak manusia
Ilustrasi (AFP/Vano Shlamov)

Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ini pada tahun 1939. Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak yang diperkirakan berusia enam tahun.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis

· Memiliki tulang tengkorak lonjong dan tebal

· Tingginya sekitar 165 sampai 180 cm

· Tak memiliki dagu

· Memiliki badan tegap

· Volume otak diperkirakan 750 cc – 1300 cc

· Kening menonjol

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis

Homo Floresiensis
Homo Floresiensis (sumber: wikimedia commons)

Menggunakan sebutan ‘homo’ karena manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.

Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.

Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis adalah:

· Hanya memiliki tinggi badan satu meter

· Bentuk dahinya sempit dan tak menonjol

· Tulang rahangnya menonjol

· Volume otak 380 cc

· Tengkorak kepalanya yang kecil

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis

Ilustrasi tengkorak manusia
Ilustrasi tengkorak manusia (iStock)

Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur. Diperkirakan dari manusia Wajak inilah sub-ras Melayu Indonesia dan turut pula berevolusi menjadi ras Austromelanesoid sekarang.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis adalah:

· Memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar

· Tulang pipinya menonjol ke samping

· Letak hidung dan mulut sedikit jauh

· Tinggi 130 sampai 210 cm

· Mampu berjalan tegap

Ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis

Mengintip Pameran Asal Usul Orang Indonesia
Pengunjung melihat peralatan dapur pada pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional Jakarta, Minggu (3/11/2019). Pameran tersebut menampilkan empat masa pada zaman manusia purba mulai dari Paleolitik, Mesolitik, Neolitik, hingga Paleometalik. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Homo soloensis adalah hominid atau manusia purba yang diperkirakan hidup di daerah Sungai Bengawan Solo purba pada Zaman Paleolitikum. Weidenrich dan Koenigswald menemukannya Homo Soloensis pada tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.

Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Soloensis adalah:

· Memiliki volume otak 1000cc hingaa 1300 cc

· Tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm

· Tubuhnya tegap

· Memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens

Homo Sapiens
Homo Sapiens (sumber: wikimedia commons)

Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini. Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens adalah:

· Bentuk tengkuk yang sudah kecil

· Tulang wajah tidak menonjol

· Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat

· Volume otak antara 1000 sampai 1200 cc

· Rahang dan gigi lebih kecil

· Dapat berjalan tegak

· Memiliki kemampuan berpikir yang paling baik

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya