Liputan6.com, Jakarta Kehidupan alam semesta menyimpan berbagai misteri dan sejarah yang tak pernah habis untuk dibahas. Bumi dan alam semesta telah terbentuk jutaan tahun lalu dengan berbagai macam penghuninya.
Baca Juga
Manusia purba merupakan makhluk hidup yang pernah mendiami bumi dan alam semesta ini. Para ahli meyakini peradaban manusia dimulai pada manusia purba tersebut.
Advertisement
Beberapa peneliti mengatakan bahwa manusia purba adalah nenek moyang dari manusia modern saat ini. Ciri-ciri manusia purba yang menonjol adalah mereka hidup secara nomaden atau hidup berpindah tempat. Hal itu karena mereka masih hidup yang sangat bergantung dari sumber daya alam.
Ada berbagai macam jenis manusia purba yang tersebar di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Beberapa fosil manusia purba juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia seperti Mojokerto, Ngandong, Solo, Pacitan dan Sangiran.
Masing-masing dari manusia purba ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri manusia purba.
Nah, apa saja ciri-ciri manusia purba yang pernah hidup di Indonesia? Simak rangkuman Liputan6.com dari berbagai sumber Rabu (20/3/2019) mengenai ciri-ciri manusia purba di Indonesia :
Meganthropus Palaeojavanicus dan Pithecanthropus Erectus
Meganthropus Palaeojavanicus
Jenis manusia purba ini diketahui sebagai manusia purba yang paling tua. Megan berarti besar, anthropus berarti manuisa, paleo diartikan tua, dan javanicus berarti jawa. yang artinya Meganthropus Palaeojavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa.
Jenis manusia purba ini ditemukan pada sekitar tahun 1936 di kawasan Sangiran yang merupakan lembah dari sungai Bengawan Solo dari lapisan Pleistosen. Fosil dari manusia Meganthropus ini ditemukan oleh arkeolog asal Belanda, Van Koenigswald.
Ciri-ciri dari manusia purba Meganthropus Palaeojavanicus :
· Memiliki tulang pipi yang tebal
· Otot rahang kuat
· Bentuk tubuh tegap
· Tulang kening yang menonjol
· Tak memiliki dagu
· Bentuk kepala dengan tonjolan di belakang yang tajam
· Volume otak 900cc
· Hidup berkelompok dan berpindah tempat
Pithecanthropus Erectus
Pithecanthropus Erectus yang diperkirakan hidup di Indonesia pada satu hingga dua juta tahun yang lalu. Fosil pertamanya yang berupa bagian geraham ditemukan di daerah Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil, Ngawi.
Fosil Pithecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois tahun 1890. Nama Pithecanthropus erectus sendiri berasal dari akar bahasa Yunani dan latin dan memiliki arti manusia-kera yang dapat berdiri.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus
· Tengkuk dan geraham (gigi) yang kuat
· Tubuh belum tegap sempurna
· Hidung tebal
· Dahi lebih menonjol dan lebar
· Rata-rata tingginya 165 cm sampai 180 cm
· Memiliki volume otak sekitar 750 cc hingga 1350 cc
Advertisement
Pithecanthropus Soloensis dan Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Soloensis
Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Blora. Diberi nama Pithecanthropus Soloensis karena ditemukan di sekitaran Bengawan Solo.
Pithecanthropus Soloeinsis memiliki perkiraan tinggi sekitar 165 hingga 180 cm. Ia adalah pemakan tumbuhan dan kerap juga berburu hewan untuk dijadikan santapan. Fosilnya ditemukan sekitar tahun 1931 hingga 1933 oleh Openorth dan Van Koenigswald.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis
· Memiliki tulang belakang menonjol
· Rahang bawah besar dan kuat
· Hidung lebar
· Tulang pipi kuat serta menonjol
· Pemakan segala
· Tidak memiliki dagu
· Volume otak 750 cc – 1350 cc
· Tonjolan kening tebal
· Tinggi sekitar 165-180 cm dengan perawakan tegap.
Pithecanthropus Mojokertensis
Di daerah Mojokerto juga ditemukan fosil manusia purba jenis Pithecanthropus. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ini pada tahun 1939. Penemuan pertamanya berupa fosil tengkorak manusia purba anak–anak yang diperkirakan berusia enam tahun.
Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis
· Memiliki tulang tengkorak lonjong dan tebal
· Tingginya sekitar 165 sampai 180 cm
· Tak memiliki dagu
· Memiliki badan tegap
· Volume otak diperkirakan 750 cc – 1300 cc
· Kening menonjol
Homo Floresiensis dan Homo Wajakensis
Homo Floresiensis
Menggunakan sebutan ‘homo’ karena manusia purba ini telah memiliki kebiasaan yang hampir mirip dengan manusia modern saat ini. Mereka telah mengerti berbagai kegiatan dan disebut juga sebagai mahkluk ekonomi.
Homo Floresiensis ditemukan di Pulau Flores Nusa Tengara dan diperkirakan hidup 12 ribu tahun yang lalu. Jenis manusia purba ini telah mampu hidup berdampingan dengan jenis-jenis manusia purba lainnya.
Ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis
· Hanya memiliki tinggi badan satu meter
· Bentuk dahinya sempit dan tak menonjol
· Tulang rahangnya menonjol
· Volume otak 380 cc
· Tengkorak kepalanya yang kecil
Homo Wajakensis
Homo Wajakensis hidup di zaman yang lebih modern dari sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan penemuan peralatan yang bersamaan dengan fosil ini. Eugene Dubois menemukan fosil Homo Wajakensis di daerah Campur Darat, Tulungagung, Jawa Timur.
Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis
· Memiliki bentuk wajah dan hidung datar dan lebar
· Tulang pipinya menonjol ke samping
· Letak hidung dan mulut sedikit jauh
· Tinggi 130 sampai 210 cm
· Mampu berjalan tegap
Advertisement
Homo Soloensis dan Homo Sapiens
Homo Soloensis
Weidenrich dan Koenigswald menemukannya Homo Soloensis pada tahun 1931. Mereka diperkirakan hidup sekitar 300.000 sampai 900.000 tahun yang lalu.
Ciri-Ciri Manusia Purba Homo Soloensis
· Memiliki volume otak 1000cc hingaa 1300 cc
· Tinggi badannya mencapai 130 hingga 210 cm
· Tubuhnya tegap
· Memiliki struktur tulang wajah yang tidak mirip dengan manusia kera
Homo Sapiens
Jenis manusia purba ini adalah jenis manusia purba yang usianya paling muda ditemukan dan mendekati seperti manusia modern saat ini.
Homo Sapiens telah mengenal kehidupan sosial dan berpikir cerdas. Bentuknya juga mirip dengan manusia.
Ciri-ciri manusia purba Homo Sapiens
· Bentuk tengkuk yang sudah kecil
· Tulang wajah tidak menonjol
· Memiliki dagu dan tulang rahang yang tidak terlalu kuat
· Volume otak antara 1000 sampai 1200 cc
· Rahang dan gigi lebih kecil
· Dapat berjalan tegak
· Memiliki kemampuan berpikir yang paling baik