6 Penyebab Pusing Setelah Makan dan Cara Mencegahnya yang Efektif

Penyebab pusing setelah makan tidak boleh dianggap sepele.

oleh Husnul Abdi diperbarui 31 Mei 2023, 17:10 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2023, 17:10 WIB
Penyebab Pusing Setelah Makan
Penyebab Pusing Setelah Makan/pexels

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pusing setelah makan mungkin kerap kali membuatmu khawatir. Banyak orang mengira gejala pusing setelah makanan ini adalah tanda keracunan makanan. Namun, hal ini juga bisa menandakan kamu mengalami kondisi lainnya.

Pusing setelah makan tidak hanya dipengaruhi oleh zat tertentu yang terkandung dalam makanan yang baru saja kamu konsumsi. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi tubuh kamu yang kurang baik, konsumsi obat-obatan, hingga kegiatan setelah makan. 

Penyebab pusing setelah makan tidak boleh dianggap sepele. Kamu perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak mengalaminya. Apalagi, jika pusing setelah makan terjadi terus menerus keluhan akan menjadi makin berat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (23/1/2021) tentang penyebab pusing setelah makan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Pusing Setelah Makan

Ilustrasi hipertensi
Ilustrasi hipertensi. (Gambar oleh Thomas H. dari Pixabay)

Gula Darah Rendah 

Penyebab pusing setelah makan yang pertama adalah gula darah rendah. Saat makan, kadar gula dalam darah akan meningkat. Hormon insulin akan mulai bekerja untuk menurunkan kadar gula darah tersebut.

Gula darah yang turun secara tiba-tiba dengan cepat inilah yang menyebabkan pusing setelah makan. Biasanya ini menimpa orang dengan diabetes atau prediabetes. Kondisi ini terjadi karena tubuh tidak dapat mengkalkulasi dengan tepat jumlah insulin yang dibutuhkan. Selain itu, orang yang mempunyai kelainan kekurangan enzim pencernaan juga dapat mengalami kondisi seperti ini. 

Hipertensi

Orang dengan penyakit hipertensi memiliki pembuluh darah lebih kaku dan keras, sehingga menyebabkan darah lebih sulit mengalir ke otak saat terjadi proses pencernaan. Aliran darah yang berkurang ke otak ini dapat menjadi penyebab pusing setelah makan. 

Langsung Berdiri Setelah Makan

Penyebab pusing setelah makan juga bisa terjadi karena kamu langsung berdiri. Pusing setelah makan karena perubahan posisi duduk menjadi berdiri ini disebut juga dengan hipotensi ortostatik. Hal ini disebabkan karena tubuh terlambat menyesuaikan perbedaan tekanan dari rendah ke tinggi.

Bila kamu sering mengalami pusing saat perubahan posisi, kemungkinan letak permasalahannya bukan pada makanannya. 


Penyebab Pusing Setelah Makan

Konsumsi Obat-obatan Diabetes
Konsumsi Obat-obatan Diabetes Credit: unsplash.com/freestocks

Konsumsi Obat-obatan Diabetes

Obat-obatan diabetes berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah. Apabila dosis atau waktu penggunaannya tidak tepat, maka dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu banyak.

Apabila kamu mengonsumsi obat diabetes secara teratur, dan mengalami pusing setelah makan, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter untuk mendapatkan pengaturan ulang pada dosis dan waktu pemberian obat. 

Sensitif terhadap Makanan atau Minuman Tertentu 

Salah satu penyebab pusing setelah makan adalah sensitivitas terhadap makanan atau minuman tertentu. Misalnya pada beberapa orang, minum alkohol atau kafein dapat memicu kondisi habis makan pusing. 

Postprandial Hypotension

Penyebab pusing setelah makan berikutnya adalah postprandial hypotension, kondisi tekanan darah yang mendadak rendah setelah makan. Kondisi ini rupanya dialami oleh sepertiga wanita dan pria di dunia.

Mekanisme organ yang kompleks terjadi pada tubuh saat kita makan. Ketika proses pencernaan terjadi, aliran darah akan difokuskan pada daerah lambung dan usus kecil. Di saat yang bersamaan, organ jantung akan berdetak lebih cepat dan pembuluh darah di daerah yang jauh dari saluran pencernaan akan mengecil, supaya aliran darah ke otak, kaki, dan bagian tubuh lainnya tidak terganggu.

Sayangnya pada sebagian orang, mekanisme tersebut justru tidak berjalan baik. Alhasil, tekanan darah di luar sistem pencernaan menjadi rendah dan menimbulkan beberapa keluhan. Keluhan-keluhan yang bisa dirasakan, seperti pusing, gangguan penglihatan, mual, nyeri dada, dan pingsan. Bahkan pada kondisi yang cukup berat, stroke kecil pun bisa terjadi.

Beberapa penyebab pusing setelah makan lainnya adalah kehamilan, dehidrasi, masalah jantung, infeksi, demam, gangguan sistem saraf, dan anemia. 


Cara Mencegah Pusing Setelah Makan

makan
ilustrasi makan /Photo by Louis Hansel on Unsplash

Berikut cara mencegah pusing setelah makan yang efektif:

- Sebelum makan, minum air putih sebanyak 350-500 ml.

- Makanlah dalam jumlah atau porsi yang sedikit, tetapi frekuensinya lebih sering.

- Perbanyak asupan serat, seperti sayur dan buah.

- Jika gejala telanjur muncul, jangan langsung berdiri setelah makan. Duduk sambil bersandar selama 30-60 menit untuk mengurangi keluhan. Selain duduk, berjalan perlahan sebenarnya juga dapat membantu meringankan gejala.

Itulah beberapa penyebab pusing setelah makan yang perlu kamu ketahui. Meski bukan karena keracunan makanan, kamu tetap perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Segera konsultasikan dengan dokter apabila pusing terjadi terus menerus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya