Beriman kepada Qada dan Qadar Bukti Iman pada Allah, Ketahui Hikmahnya

Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu bukti iman kepada Allah SWT.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 29 Mei 2023, 16:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 15:10 WIB
Beriman Kepada Qada dan Qadar Bukti Iman Kepada Allah, Ketahui Hikmahnya
Ilustrasi muslim berdoa, berzikir, Islami. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang keenam dalam Islam. Di mana kita wajib untuk mengimaninya agar menjadi pribadi yang sah dan sempurna dalam beragama Islam.

Beriman kepada qada dan qadar juga termasuk sebagai bukti iman kepada Allah SWT. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bersabda:

“Segala sesuatu pasti sesuai dengan Qada dan Qadar, bahkan kelemahan dan kecerdasan sekalipun." Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tidaklah seseorang beriman kepada Allah hingga ia beriman dengan Qadar, baik atau buruknya." (HR Tirmidzi)

Bagi hamba Allah yang beriman kepada qada dan qadar, maka akan memperoleh hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut Liputan6.com ulas mengenai beriman kepada qada dan qadar serta hikmahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (29/5/2023).

Beriman kepada Qada dan Qadar

Beriman Kepada Qada dan Qadar Bukti Iman Kepada Allah, Ketahui Hikmahnya
Ilustrasi Mempelajari Rukun Iman Credit: shutterstock.com

Dalam Islam, beriman kepada qada dan qadar merupakan bukti iman kepada Allah SWT. Sejatinya qada dan qadar dalam Islam saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan, qada diibaratkan sebuah rencana dan qadar sebuah perwujudan atau kenyataan yang terjadi. 

Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan bahwa qada secara bahasa berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Qada secara istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz (papan yang terpelihara) sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlaku untuk seluruh makhluk atau alam semesta.

Adapun qadar atau takdir secara bahasa berarti ketetapan yang telah terjadi atau keputusan yang diwujudkan. Qadar atau takdir secara istilah adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa (qadir) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Secara istilah, Qadar adalah perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah SWT terhadap semua makhluk-Nya dalam ukuran dan bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT,

“… Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. al-A’raf/7: 54)

Dengan kata lain, qadar dan takdir merupakan perwujudan atau realisasi dari qada. Hubungan antara qada dan qadar sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka kejadian nyata itu bernama qadar atau takdir.

Iman kepada Qada dan Qadar, Termasuk Rukun Iman Keenam

Beriman Kepada Qada dan Qadar Bukti Iman Kepada Allah, Ketahui Hikmahnya
ilustrasi sholat. islam-today.ru

Beriman kepada qada dan qadar juga termasuk rukun iman yang keenam dalam Islam. Iman ini merujuk pada keyakinan seorang muslim terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT yang berlaku dalam kehidupan manusia, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Selain itu, beriman kepada qada dan qadar berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi untuk makhluknya (qada dan qadar). Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Furqa ayat 2 yang memiliki arti:

“Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.” (Q.S. Al-Furqa:2)

Ayat tersebut menegaskan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini telah ditentukan ukurannya oleh Allah SWT. Segala sesuatu yang akan terjadi telah diketahui dan direncanakan oleh Allah SWT. Tidak ada satu pun makhluk-Nya yang mengetahui ketentuan Allah ini. Takdir baru dapat diketahui oleh manusia setelah terjadinya sebuah kenyataan atau peristiwa.

Walaupun setiap manusia telah ditentukan takdirnya, tidak berarti bahwa manusia hanya bisa tinggal diam menunggu tanpa berusaha dan berikhtiar. Manusia tetap wajib berusaha untuk meraih yang terbaik. Allah SWT memberikan jalan kepada manusia untuk menjalani kehidupannya dengan cara ikhtiar sekuat tenaga serta mengiringinya dengan berdoa. Ingat keberhasilan tidak akan datang dengan sendirinya. Jangan sekali-kali menjadikan takdir sebagai alasan untuk malas berusaha.

Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

Beriman Kepada Qada dan Qadar Bukti Iman Kepada Allah, Ketahui Hikmahnya
Ilustrasi bersyukur, Islami. (Photo by ekrem osmanoglu on Unsplash)

Beriman kepada qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT yang berlaku bagi semua makhluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memperoleh banyak hikmah, di antaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Senantiasa bersikap syukur dan sabar

Apabila mendapat hikmah, ia akan bersyukur kepada Allah SWT serta dalam hatinya merasa cukup atas pemberian-Nya. Orang yang beriman kepada qada dan qadar juga akan sabar, pasrah, dan tawakal kepada Allah apabila mengalami kesulitan, kesusahan, terkena musibah atau cobaan. Sebab, sikap terbaik dalam menghadapu musibah dan cobaan adalah dengan bersabar.

Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan memiliki sifat optimistis. Kegagalan meraih cita-cita tidak membuatnya putus asa, justru sebaliknya makin bersemangat berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya. Ia akan meyakini setiap kegagalan pasti ada pelajaran berharga.

3. Menenangkan jiwa

Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini karena ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua kekhawatiran dalam jiwa. Sebab, ia meyakini bahwa Allah senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hambaNya.

4. Menjauhkan diri dari sifat sombong

Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan secara otomatis menjauhkan diri dari sifat sombong. Sebab, sifat ini dapat merugikan umat muslim, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Bahkan, disebutkan dalam sejumlah riwayat bahwa orang yang sombong kelak akan mendapatkan balasan di tempat yang hina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya