10 Penyebab Luka Tak Kunjung Sembuh, Perhatikan Kebiasaan Sehari-hari

Penyebab luka tak kunjung sembuh bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 02 Jun 2023, 05:40 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2023, 05:40 WIB
Penyebab Luka Tak Kunjung Sembuh
Penyebab Luka Tak Kunjung Sembuh

Liputan6.com, Jakarta Penyebab luka tak kunjung sembuh bisa dipengaruhi oleh berbagai kondisi. Mulai dari kondisi luka, kondisi kesehatan, kebiasaan buruk sehari-hari, konsumsi obat, hingga faktor usia. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan berbagai hal tersebut jika ingin luka cepat sembuh.

Luka akibat apa pun tentunya membuat orang khawatir. Normalnya penyembuhan luka membutuhkan waktu selama 3 minggu. Namun, untuk beberapa luka dapat memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun untuk sembuh.

Penyebab luka tak kunjung sembuh harus diatasi dengan segera. Jika mengalami luka yang tidak kunjung sembuh lebih dari beberapa minggu atau bulan, perlu dilakukan pemeriksaan ke dokter. Luka yang lama atau kronis dapat menimbulkan komplikasi serius.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (10/7/2020) tentang penyebab luka tak kunjung sembuh.

Infeksi dan Trauma

Ilustrasi luka.
Ilustrasi luka. (dok. Pixabay/Novi Thedora)

Infeksi

Penyebab luka tak kunjung sembuh yang pertama adalah adanya infeksi. Gejala infeksi ini biasanya meliputi demam, peningkatan nyeri, perubahan warna atau ukuran luka, dan terdapat cairan kuning yang mengalir dari luka.

Saat luka terkontaminasi atau menjadi infeksi, sistem kekebalan tubuh akan secara otomatis menggunakan energi untuk melawan kuman, sehingga energi yang dibutuhkan untuk penyembuhan berkurang.

Kondisi ini dapat diobati dengan pemberian antibiotik oral ataupun antibiotik topikal. Jika ada abses (penimbunan nanah), perlu dilakukan pembukaan luka dan pengaliran cairannya.

Trauma

Trauma juga bisa menjadi penyebab luka tak kunjung sembuh. Luka yang mengalami cedera secara konstan akibat terpukul atau tergesek oleh suatu permukaan, dapat menyebabkan luka makin berat.

Selain itu, luka yang berulang kali cedera akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh, atau bahkan mungkin tidak dapat sembuh sama sekali.

Asupan Nutrisi yang Buruk dan Merokok

Ilustrasi asap rokok (iStock)
Ilustrasi asap rokok (iStock)

Asupan Nutrisi yang Buruk

Penyebab luka tak kunjung sembuh berikutnya adalah asupan nutrisi yang buruk. Padahal, untuk menunjang proses penyembuhan luka diperlukan nutrisi yang baik. Tubuh membutuhkan lebih banyak kalori, vitamin A dan vitamin C, serta protein dan seng setelah mengalami cedera jenis apa pun.

Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan asupan nutrisi ini dan mengonsumsi makanan-makanan sehat. Bahan makanan yang dapat membantu selama proses penyembuhan meliputi telur, kacang-kacangan, brokoli, buah sitrus, daging merah, dan tomat.

Merokok

Merokok tidak hanya meningkatkan risiko kanker, tetapi juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Merokok dapat menjadi penyebab luka tak kunjung sembuh karena kandungan nikotin. Nikotin pada rokok menurunkan aliran darah pada kulit sehingga mencegah jaringan luka dari penyembuhan.

Gangguan Sirkulasi dan Diabetes

Diabetes
Ilustrasi Diabetes Credit: pexels.com/pixabay

Gangguan Sirkulasi dan Oksigenasi

Salah satu penyebab luka tak kunjung sembuh yang paling sering terjadi adalah adanya gangguan sirkulasi dan oksigenasi. Padahal, darah berfungsi untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi ke area luka untuk penyembuhan, serta menghilangkan bakteri, toksin, dan kotoran.

Beberapa contoh masalah ini adalah umur lanjut, diabetes, penyakit pembuluh darah perifer, dan hipertensi. Anemia dan penyakit paru kronis juga mengganggu oksigenasi. Obesitas juga demikian, memperlambat penyembuhan luka karena jaringan lemak memiliki sedikit pembuluh darah.

Diabetes

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, diabetes juga merupakan salah satu penyebab luka tak kunjung sembuh. Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh.

Hal ini berujung pada mudahnya luka terinfeksi dan meningkatnya risiko peradangan pada area tubuh yang terluka. Selain itu, gangguan peredaran darah dan kerusakan saraf atau neuropati pada penderita diabetes juga dapat menjadi penyebab luka tak kunjung sembuh.

Kurang Tidur dan Tidak Dapat Merasakan Nyeri

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Kurang Tidur

Kurang tidur atau istirahat juga dapat menjadi penyebab luka tak kunjung sembuh. Seperti yang telah diketahui, tidur merupakan salah satu pertahanan tubuh terbaik dan memainkan peran penting dalam regenerasi serta memperbaiki jaringan.

Saat tidur, tubuh akan menghasilkan berbagai hormon yang berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menguatkan tulang, serta meningkatkan massa otot. Oleh karena itu, salah satu dampak kurang tidur adalah lambatnya proses penyembuhan luka.

Tidak Dapat Merasakan Nyeri

Penyebab luka tak kunjung sembuh berikutnya adalah tidak dapat merasakan nyeri. Sensasi nyeri dapat menjadi indikator penting untuk mengetahui adanya kerusakan jaringan yang sedang terjadi atau sebagai petunjuk dari penyebab luka. Bila kamu tidak dapat merasakan nyeri, sebaiknya segera periksakan luka ke dokter yang lebih ahli.

Obat-Obatan dan Usia

Mengonsumsi Obat Tertentu
Ilustrasi Obat-Obatan Credit: pexels.com/pixabay

Obat-Obatan

Konsumsi obat-obatan juga bisa berpengaruh sebagai penyebab luka tak kunjung sembuh. Terdapat beberapa obat tertentu yang dapat menunda proses penyembuhan luka.

Obat utama yang dapat memperlambat waktu penyembuhan meliputi antiradang nonsteroid, antikoagulan, kortikosteroid, antineoplastik sitotoksik, dan imunosupresif.

Usia

Penyebab luka tak kunjung smebuh selanjutnya adalah faktor usia. Orang usia lanjut memiliki tingkat kesembuhan lebih lambat dibandingkan anak dan dewasa sehat.

Mereka memiliki kulit yang rentan dan berisiko infeksi lebih tinggi karena respons peradangan yang lebih lambat, produksi antibodi terganggu, dan fungsi sistem endokrin lebih lambat.

Jadi, itulah beberapa penyebab luka tak kunjung sembuh yang perlu kamu perhatikan. Segera periksakan luka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya