Penyebab Jantung Bengkak, Gejala, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya

Penyebab jantung bengkak perlu dihindari dan diobati dengan menerapkan pola hidup sehat.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Jun 2023, 02:30 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2023, 02:30 WIB
[Fimela] jantung
Ilustrasi jantung | unsplash.com/@alexacea

Liputan6.com, Jakarta Penyebab jantung bengkak perlu diketahui oleh setiap orang. Jantung bengkak atau dikenal juga dengan kardiomegali merupakan salah satu penyakit jantung kronis. Biasanya, penyakit ini muncul karena gangguan fungsi jantung lainnya, dan sering kali menjadi komplikasi dari penyakit jantung.

Kardiomegali atau jantung bengkak merupakan tanda dari kondisi penyakit tertentu. Meski dapat membaik seiring berjalannya waktu, kebanyakan orang yang menderita jantung bengkak membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menyembuhkannya.

Penyebab jantung bengkak perlu dihindari dan diobati dengan menerapkan pola hidup sehat. Pencegahannya juga harus dilakukan dengan menghindari berbagai faktor risiko penyakit. Pengecekan kondisi kesehatan jantung secara berkala ke dokter juga perlu kamu lakukan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/2/2022) tentang penyebab jantung bengkak.

Gejala Jantung Bengkak

Gambar Ilustrasi Penyakit Jantung
Sumber: Freepik

Sebelum mengenali penyebab jantung bengkak, kamu perlu mengetahui gejalanya terlebih dahulu. Pasalnya, kondisi jantung bengkak akan lebih mudah ditangani ketika terdeteksi sejak dini. Jadi, mengenali gejalanya ini sangatlah penting. Berikut tanda dan gejala yang sering ditemui pada sebagian penderita jantung bengkak:

- Sesak napas (terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring datar).

- Aritmia atau gangguan irama jantung.

- Tungkai dan kaki membengkak.

- Berat badan bertambah karena pembengkakan.

- Kelelahan.

- Terkadang terjadi nyeri dada.

- Palpitasi atau jantung berdebar-debar.

Gejala jantung bengkak yang timbul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali. Ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun umumnya, ketika pembengkakan jantung semakin parah, akan menyebabkan sesak napas yang kian memburuk.

Kamu dianjurkan untuk segera ke dokter ketika merasakan gejala jantung bengkak. Terlebih jika terjadi gejala sesak napas parah, nyeri dada, pingsan, serta ketidaknyamanan pada lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. Kamu harus segera mendapat penanganan medis karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda-tanda serangan jantung.

Penyebab Jantung Bengkak

Penyebab jantung bengkak dipengaruhi oleh berbagai macam kondisi. Mengenali penyebab jantung bengkak ini sangat penting agar kamu bisa menghindarinya atau mengantisipasinya. Berikut beberapa penyebab jantung bengkak yang perlu kamu ketahui:

- Penyakit jantung bawaan

- Tekanan darah tinggi

- Kelainan otot jantung

- Anemia

- Penyakit jantung koroner

- Gangguan pada katup jantung

- Detak jantung yang tidak normal

- Kehamilan

- Jarang berolahraga

- Obesitas.

Memeriksakan diri ke dokter menjadi sangat penting dalam mengenali penyebab jantung bengkak. Apalagi penyebab jantung bengkak ini harus didiagnosis dengan tepat terlebih dahulu.

Pengobatan Jantung Bengkak

Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Ilustrasi Penyakit Jantung Credit: pexels.com/Jonathan

Meskipun bentuk jantung tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala, sebenarnya kamu tetap bisa menjalani hidup yang normal. Pengobatan yang dilakukan biasanya bertujuan untuk mengoreksi atau memperbaiki penyebab jantung bengkak atau kardiomegali.

Misalnya, kondisi perbesaran jantung ini terjadi karena tekanan darah tinggi. Maka tekanan darah tinggi yang akan diobati. Namun, karena tekanan darah tinggi tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikendalikan, maka dokter akan memberikan pengobatan yang membuat tekanan darah terkendali.

Beberapa pengobatan yang biasanya diberikan pada orang yang mengalami jantung bengkak adalah sebagai berikut. 

Obat-obatan

Jika pembengkakan jantung ini diakibatkan oleh otot jantung yang tidak bekerja dengan baik (kardiomiopati) atau kondisi kelainan jantung lainnya, biasanya dokter akan memberikan pasien beberapa obat seperti:

- Diuretik, yaitu obat yang berfungsi untuk membantu tubuh mengeluarkan air dan natrium yang tertahan. Biasanya, tumpukan natrium dan air ini juga bisa menyebabkan jantung membesar.

- Antikoagulan, berfungsi untuk menurunkan risiko penggumpalan darah di pembuluh darah sehingga mencegah serangan jantung atau stroke.

- Antiaritmia, obat yang berfungsi untuk menjaga jantung tetap berdetak dengan normal.

- Beta bloker, digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.

Tindakan Medis atau Operasi

Jika pembesaran jantung yang terjadi cukup parah, maka operasi atau tindakan medis akan dilakukan. Beberapa tindakan medis yang biasanya dilakukan yaitu:

- Operasi katup jantung. Jika pembengkakan jantung akibat katup jantung yang tidak berfungsi dengan baik, maka dokter akan memperbaiki katup tersebut.

- Operasi bypass. Operasi bypass dilakukan jika pembengkakan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

- Transplantasi jantung. Pada kasus yang cukup parah, maka transplantasi atau cangkok jantung adalah pilihan terakhir untuk mengobati penyakit ini.

Cara Mencegah Jantung Bengkak

Jantung
Ilustrasi Menjaga Kesehatan Jantung Credit: pexels.com/George

Agar tidak mengalami penyebab jantung bengkak, kamu disarankan untuk mengurangi faktor risikonya. Beberapa cara untuk menurunkan risiko terjadinya jantung bengkak, yaitu:

Konsumsi Makanan Sehat (Terutama yang Kaya Serat)

Cara mencegah jantung bengkak yang pertama adalah memilih-milih makanan yang baik untuk jantung. Misalnya dengan menghindari lemak jahat dan perbanyak asupan serat serta lemak tak jenuh.

Serat dapat membantu proses pencernaan makanan di sepanjang saluran pencernaan, mengendalikan kadar gula darah, serta mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Sayuran, kacang-kacangan, serta buah segar mengandung serat tinggi. Setidaknya, kamu harus mengonsumsi 25-35 gram serat setiap hari.

Bagi kamu yang memiliki tekanan darah tinggi, sebaiknya mulai sekarang hindari konsumsi garam serta makanan kemasan yang mengandung natrium. Makanan-makanan tersebut hanya akan membuat tekanan darah melonjak naik dan tak terkendali. Jika perlu, kamu bisa berkonsultasi pada ahli gizi agar lebih mudah mengatur konsumsi makanan setiap harinya.

Membatasi Asupan Cairan

Penderita jantung bengkak disarankan untuk membatasi asupan cairan hingga maksimal 1,5 liter per hari, namun kamu sebaiknya berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui berapa jumlah cairan yang harus tercukupi setiap harinya. Jika terlalu banyak mengonsumsi cairan, maka kamu bisa saja mengalami sesak napas.

Hindari Minuman Beralkohol

Minuman yang mengandung alkohol dapat memengaruhi detak jantung dan memperparah jantung bengkak. Konsumsi alkohol juga dapat memengaruhi obat-obatan untuk mengobati jantung bengkak.

Jaga Berat Badan dan Olahraga

Jika memiliki berat badan berlebih, kamu disarankan untuk menurunkannya. Menjaga berat badan ideal dapat mencegah perburukan kondisi jantung.

Batasi jumlah kalori yang kamu konsumsi dan rutinlah berolahraga. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan diet dan olahraga yang baik untuk kondisi jantung bengkak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya