Penyebab Pingsan Mendadak dan Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan

Penyebab pingsan mendadak ini sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh seseorang.

oleh Husnul Abdi diperbarui 10 Jun 2023, 18:20 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 18:20 WIB
Penyebab Pingsan Mendadak dan Pertolongan Pertama
Penyebab Pingsan Mendadak dan Pertolongan Pertama (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pingsan mendadak bisa dilihat dari jenisnya. Pingsan dikenal juga dengan kondisi medis di mana seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran. Sederhananya, pingsan adalah kondisi saat otak tidak mendapat cukup pasokan oksigen dan darah. 

Hal ini mungkin sering kali kamu temui saat mengikuti upacara bendera ketika sekolah atau saat terjebak dalam situasi ramai dan berdesakan. Pingsan bisa dialami oleh semua usia, mulai dari anak-anak, remaja, orang, dewasa, hingga lansia.

Penyebab pingsan mendadak ini sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh seseorang. Kondisi pingsan yang dialami seseorang bisa menjadi kondisi yang tidak berdampak panjang, dan bisa menjadi tanda adanya masalah pada tubuh.  

Kamu perlu mengetahui penyebab seseorang pingsa agar bisa mengetahui apakah kondisi yang dialaminya berbahaya atau tidak. Berikut Liputan6.com rangkum dari KlikDokter, Minggu (13/6/2021) tentang penyebab pingsan medadak.

Penyebab Pingsan Mendadak

Penyebab Pingsan
Penyebab Pingsan (sumber: freepik)

Pingsan Vasovagal

Penyebab pingsan yang paling sering ditemukan adalah pingsan vasovagal. Pingsan vasovagal disebabkan oleh gangguan peredaran darah terkait fungsi saraf yang disebut nervus vagus. Frekuensi denyut jantung tidak cukup cepat untuk bisa mempertahankan aliran darah ke otak. Ini terjadi akibat pembuluh darah yang melebar dan kekuatan pompa jantung yang lebih besar.

Jenis pingsan vasovagal dapat terjadi pada kondisi seperti berada di bawah cuaca terik dan berdesakan, stres, dehidrasi, dan kelelahan.

Pingsan Situasional

Penyebab pingsan berikutnya adalah jenis pingsan situasional. Pingsan tipe ini serupa dengan tipe vasovagal, tapi hanya terjadi saat kondisi spesifik, misalnya batuk atau bersin terlalu keras dan buang air baik besar maupun kecil.

Pingsan Postural

Jenis pingsan ini berhubungan dengan postur tubuh seperti berbaring, duduk, dan berdiri. Serupa dengan tekanan darah rendah postural, jenis pingsan postural juga kerap terjadi saat seseorang mendadak berdiri dari posisi berbaring.

Kondisi ini diakibatkan oleh adanya perubahan drastis yang mendadak dari tekanan darah akibat gravitasi dan perubahan postur. Pingsan ini terutama dialami oleh pasien penyakit jantung yang baru memulai atau memodifikasi obat-obatan yang dikonsumsinya.

Penyebab Pingsan Mendadak

Pingsan Kardiak

Penyakit jantung dapat menjadi penyebab pingsan mendadak melalui berbagai mekanisme. Satu hal yang harus diperhatikan, jika seseorang dengan riwayat penyakit jantung mendadak tidak sadarkan diri, sering kali kondisi tersebut merupakan kondisi gawat dan butuh pertolongan tenaga medis sesegera mungkin.

Penyakit jantung seperti aritmia atau denyut jantung yang tidak teratur, sumbatan pembuluh darah jantung, atau gagal jantung merupakan beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab pingsan mendadak.

Pingsan Neurologis

Sesuai dengan namanya, penyebab pingsan mendadak ini diengaruhi oleh kondisi gangguan saraf seperti stroke atau transient ischaemic attack (ministroke). Selain itu, kondisi yang sepertinya sederhana seperti migrain dan vertigo juga dapat menyebabkan penderita pingsan mendadak. Namun, ini jarang terjadi.

Pingsan Psikogenik

Pingsan tipe ini berhubungan dengan kondisi mental. Pernahkan kamu mengalami atau menemukan seseorang yang pingsan saat panik atau cemas? Kondisi ini termasuk ke dalam pingsan tipe psikogenik. Meski begitu, perlu dibedakan dengan pasien yang berpura-pura pingsan dalam kondisi tertentu, yang lebih terkait dengan kondisi kejiwaan.

Jika kamu menemukan ada orang yang kehilangan kesadaran atau pingsan mendadak, penting untuk menilai kondisi pasien tersebut. Lakukan pertolongan pertama seperti memastikan kelancaran jalan napas dan kondisi napas pasien, lalu setelahnya segera panggil bantuan.

 

Pertolongan Pertama untuk Orang yang Pingsan Mendadak

Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama (Sumber Foto: Diabetes Daily)

Posisikan Dalam Keadaan Berbaring. Pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk orang yang pingsan adalah membaringkannya. Terkadang, orang yang pingsan dapat merasakan pandangannya yang tiba-tiba buram, atau kestabilan dirinya berkurang. Saat akan pingsan, kamu bisa membaringkan orang tersebut agar kesadarannya perlahan membaik. Tunggu sampai keadaannya benar-benar membaik terlebih dahulu sebelum membolehkannya bangkit.

Meninggikan Area Kaki. Selanjutnya, saat orang yang pingsan tersebut sudah berbaring kamu bisa menyangga area kaki penderita dengan bantal atau barang apapun yang aman sehingga letak kaki lebih tinggi daripada kepala. Dengan begitu, aliran darah dapat lebih banyak mengalir menuju otak. Kamu bisa memposisikan kaki penderita pingsan kira-kira 30 cm bila tidak ada masalah pernapasan ataupun cedera.

Melonggarkan Pakaian. Selanjutnya, kamu bisa melonggarkan pakaian penderita pingsan agar pertukaran udara yang buruk diminimalisir. Misalnya dengan membuka kancing kerah penderita pingsan, sehingga mereka akan lebih mudah dalam bernapas. Dengan begitu pertukaran oksigen jadi lebih lancar. Selain itu, jangan sampai penderita pingsan dikerumuni oleh banyak orang, karena penderita pingsan membutuhkan banyak oksigen dari udara terbuka.

Coba Bangunkan. Setelah melakukan langkah-langkah di atas dan memastikan tidak ada masalah dengan pernapasan penderita pingsan, kamu bisa mencoba untuk membangunkannya. Bila memang orang tersebut hanya menderita pingsan sederhana, maka hanya dengan menepuknya, memberi sedikit guncangan pada tubuhnya, atau memanggil-manggilnya dengan kencang sudah cukup untuk membangunkannya.  

Hubungi Petugas Kesehatan Bila Perlu

Saat semua langkah di atas sudah kamu lakukan, namun penderita pingsan masih belum sadar, kamu bisa segera memanggil petugas kesehatan agar ditangani oleh yang lebih ahli, dan untuk mengecek keadaan secara lebih menyeluruh.

Selain itu, kamu juga harus memperhatikan kerja jantung dan paru-paru penderita. Bila kamu merasakan bahwa penderita pingsan tidak bernapas dan tidak ada denyut jantung di nadi samping leher, maka kamu bisa segera melakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP).

RJP dapat dilakukan sembari menunggu bantuan medis dengan kompresi dada sebanyak 30 kali, dan dilanjutkan dengan pernapasan buatan sebanyak 2 kali. Ulangi terus hingga bantuan kesehatan datang. Sebaiknya hal ini dilakukan oleh orang yang berpengalaman.

Pada kasus pingsan yang sederhana, biasanya penderita pingsan akan cepat mendapatkan kembali kesadarannya. Bila ada riwayat terlambat makan atau diabetes, kamu bisa memberikan minuman mengandung gula.

Kondisi pingsan bisa bersifat ringan hingga berat. Apabila kamu melihat orang pingsan, lakukanlah pertolongan pertama yang sudah dijelaskan sebelumnya. Pastikan untuk selalu bersama penderita pingsan selagi menunggu bantuan medis datang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya