Waspada! Pingsan Jenis Ini Bisa Berujung Kematian Mendadak, Kenali Ciri-Cirinya!

Pingsan mendadak bisa jadi tanda gangguan irama jantung yang mematikan. Kenali ciri-cirinya dan risiko henti jantung mendadak agar dapat melakukan deteksi dini dan mencegah kematian mendadak.

oleh Aditya Eka Prawira Diperbarui 06 Mar 2025, 13:06 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 13:06 WIB
Mereka Menolak Lupa
Seorang mahasiswa dievakuasi karena pingsan saat aksi menolak lupa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (12/5/2015). Mereka menuntut pemerintah untuk mengusut kasus Tragedi 12 Mei 1998 yang menewaskan 4 mahasiswa Trisakti. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pingsan sering kali dianggap sebagai kondisi yang biasa terjadi dan tidak berbahaya. Namun, tahukah Anda bahwa beberapa jenis pingsan bisa menjadi pertanda gangguan irama jantung yang mematikan? Dr. Dony Yugo Hermanto, Sp.J.P Subsp.Ar (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Aritmia dari RS Pondok Indah – Pondok Indah, menjelaskan pentingnya mengenali tanda-tanda gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak.

Kenali Denyut Nadi Normal

Denyut nadi normal berkisar antara 50 hingga 100 kali per menit. Jika denyut nadi lebih dari 100 kali per menit, kondisi ini disebut takikardia, sedangkan jika kurang dari 50 kali per menit disebut bradikardia. Cara mudah untuk mengecek denyut nadi adalah dengan meraba pergelangan tangan atau leher, kemudian menghitung jumlah denyut dalam satu menit.

"Jika denyut nadi tidak teratur atau mengalami loncatan, itu bisa menjadi tanda adanya gangguan irama jantung yang disebut aritmia," ujar dr. Dony.

Promosi 1

 

Bahaya Aritmia: Bisa Sebabkan Stroke hingga Henti Jantung

Salah satu jenis aritmia yang paling sering terjadi adalah atrial fibrilasi. Gangguan ini membuat denyut jantung tidak teratur dan berisiko menyebabkan stroke sumbatan. "Sepertiga dari kasus stroke sumbatan disebabkan oleh atrial fibrilasi," jelas dr. Dony.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa gangguan irama jantung tertentu bisa sangat berbahaya dan berujung pada henti jantung mendadak. "Ketika listrik di jantung mengalami gangguan atau korsleting, jantung bisa berhenti memompa darah dan hanya bergetar. Jika ini berlangsung dalam waktu lama, pasien bisa mengalami kematian mendadak," tambahnya.

 

Pingsan Bisa Jadi Pertanda Gangguan Irama Jantung Mematikan

Meskipun pingsan sering dianggap sepele, dalam beberapa kasus, pingsan bisa menjadi tanda awal dari gangguan irama jantung yang berbahaya. Jika seseorang tiba-tiba pingsan dan kemudian sadar kembali, itu bisa menandakan adanya gangguan listrik pada jantung yang bersifat lethal.

"Banyak yang menganggap pingsan sebagai hal biasa. Padahal, dalam beberapa kasus, pingsan bisa disebabkan oleh gangguan irama jantung yang mematikan," ungkap dr. Dony.

 

Kasus Atlet yang Mengalami Henti Jantung Mendadak

Banyak kasus kematian mendadak terjadi pada atlet yang terlihat sehat dan bugar. Dr. Dony menjelaskan bahwa meskipun atlet memiliki kebugaran fisik yang baik, mereka tetap berisiko mengalami gangguan irama jantung yang fatal. Beberapa kasus yang pernah terjadi menunjukkan bagaimana seorang atlet bisa tiba-tiba kolaps akibat gangguan listrik jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya