Manfaat Vitamin A untuk Kulit yang Jarang Diketahui, Ketahui Porsi yang Tepat

Tidak hanya menjaga kesehatan mata, vitamin A juga bermanfaat untuk kulit.

oleh Laudia Tysara diperbarui 13 Jun 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2023, 20:40 WIB
Kulit sehat
Ilustrasi kulit sehat karena makanan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Manfaat vitamin A bagi kesehatan tubuh sudah cukup banyak disadari masyarakat. Namun, tak banyak yang tahu manfaat vitamin A untuk kulit. Ternyata kesehatan kulit bisa didapatkan dari vitamin A yang selama ini hanya dipercaya baik untuk kesehatan mata.

 

Manfaat vitamin A untuk kulit didapat dari kandungan nutrisinya. Vitamin A mengandung banyak antioksidan, salah satunya betakaroten. Betakaroten ini juga merupakan salah satu jenis karotenoid dalam vitamin A yang terdapat pada sayur dan buah. Sayur dan buah dengan pigmen warna merah, kuning, dan orange.

Sedangkan manfaat utama dari betakaroten adalah untuk mencegah pertumbuhan kanker, utamanya kanker kulit. Sumber betakaroten dari sayur ini bisa didapat dari ubi, labu, wortel, bayam, paprika merah, seledri, dan selada. Di dalam buah bisa didapat dari aprikot, jeruk bali, mangga, melon, plum, dan pepaya. Selain itu juga bisa di dapat dari susu atau keju, daging hati ayam, hati kalkun, hati sapi, hati domba, belut, tuna, hering, makarel, salmon, minyak ikan kod, dan telur.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber manfaat vitamin A untuk kulit, Senin (24/3/2020).

Manfaat Vitamin A untuk Kulit; Bantu Cegah Kanker

Ilustrasi kanker kulit
Ilustrasi kanker kulit (sumber: iStockphoto)

Manfaat vitamin A untuk kulit yang pertama adalah bisa mencegah kanker kulit. Hal ini berdasarkan hasil penelitian JAMA Dermatology yang sudah menggunakan data kesehatan dari 123.570 pria dan wanita dalam partisipasi dua studi jangka panjang. Para peneliti menemukan 3.978 kasus kanker sel skuamosa selama lebih dari 26 tahun masa tindak lanjut.

Kanker sel skuamosa ini umumnya menyerang area tubuh yang terpapar matahari seperti kepala, wajah, bibir, telinga leher, tangan, dan kaki. Meski perkembangannya lambat tetapi kanker sel skuamosa ini dapat muncul pada setiap tubuh yang memiliki sel skuamosa. Jika tidak segera dicegah atau ditangani perkembangannya maka akan berpotensi memicu komplikasi yang cukup serius.

Profesor Dermatologi dari Universitas Brown seperti dikutip dari nytimes menuturkan bahwa, mereka selama ini memang lebih banyak menyarankan orang untuk memenuhi kebutuhan vitamin A melalui makanan nabati seperti buah dan sayur. Hal ini disarankan untuk mengurangi risiko terjangkitnya penyakit kronis seperti kanker kulit.

“Kebanyakan vitamin A memang berasal dari makanan nabati. Kami lebih mendorong orang untuk makan lebih banyak buah dan sayur, karena hal tersebut dapat mengurangi risiko terjangkitnya penyakit kronis. Dan hal itu juga bisa membantu mengurangi risiko pada kanker kulit,” ujarnya.

Bahaya Kekurangan Vitamin A Terhadap Kulit

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Begitu pentingnya manfaat vitamin A untuk kulit, maka akan berbahaya sekali jika tubuh kekurangan vitamin A. Kekurangan vitamin A memang dapat menyebabkan kerusakan kulit premature. Dapat menyebabkan pengeringan, penipisan, dan penebalan folikel kulit. Bahkan dapat berdampak pada selaput lendir, saluran pernafasan, saluran cerna, dan saluran kemih.

Sumber utama dari vitamin A ini memang hanya berasal dari hati ayam, ikan, susu, dan produk turunannya. Sedangkan untuk karotenoid hanya bisa ditemukan dalam jumlah banyak pada sayur-sayuran maupun buah-buahan yang memiliki pigmen warna hijau gelap, kuning, orange, dan merah. Selain dari sumber alami, vitamin A ternyata juga bisa didapat dari suplemen.

Sumplemen Vitamin A Untuk Kulit

vitamin
ilustrasi vitamin/copyright Pixabay

Untuk mendapatkan manfaat vitamin A untuk kulit, kamu bisa mengonsumsi suplemen. Suplemen vitamin A ini dikenal dengan istilah suplemen betakaroten. Karena betakaroten inilah yang akan diubah menjadi vitamin A hingga mampu mengambil peran menyehatkan kulit. Sumplemen vitamin A atau suplemen betakaroten ini tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet.

Selain itu suplemen ini juga terbagi dalam dua jenis, yaitu suplemen berbasis air dan berbasis minyak. Untuk sumplemen vitamin A atau suplemen betakaroten berbasis air inilah yang dapat diserap dengan lebih baik oleh tubuh daripada suplemen berbasis minyak, menurut sebuah penelitian. Dosis sumplemen vitamin A atau suplemen betakaroten orang dewasa yang aman untuk dikonsumsi hanya 6-15 mg perhari. Sementara dosis sumplemen vitamin A atau suplemen betakaroten anak-anak yang aman untuk dikonsumsi hanya 3-6 mg per hari.

Namun ada urgensi dari pemberian dosis tinggi pada sumplemen vitamin A atau suplemen betakaroten ini. Terutama bagi balita yang berusia 6-59 bulan dan ibu yang sedang dalam fase nifas atau setelah melahirkan. Hal ini dianjurkan karena manfaatnya dapat meningkatan kekebalan tubuh pada anak, memfasilitasi proses tumbuh kembang sel-sel tubuh anak terutama pada bagian kulit, kuku, dan rambut.

 

Dampak Kelebihan Vitamin A Pada Kulit

penyakit kulit
penyakit kulit/unsplash

Meski manfaat vitamin A untuk kulit cukup krusial, tetap perlu diperhatikan juga untuk menghindari kelebihan betakaroten atau vitamin A. Lebih diutamakan untuk mengonsumsi betakaroten atau vitamin A alami seperti yang terkandung dalam buah, sayur, dan daging. Jika memang perlu mengonsumsi tambahan suplemen vitamin A, alangkah lebih baiknya jika dikonsultasikan dulu kepada dokter atau tenaga medis yang ada.

Konsultasi dengan dokter atau tenaga medis ini digunakan untuk mewaspadai munculnya efek samping akibat konsumsi sumplemen vitamin A yang berlebihan. Karena jika dikonsumsi secara berlebihan justru dapat menyebabkan keadaan kulit menjadi kuning atau orange. Bahkan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat pada pria.

Bukan hanya sumplemen vitamin A yang dapat membahayakan kesehatan. Tetapi kelebihan vitamin A itu sendiri juga dapat menyebabkan keracunan vitamin A. Efek ini bisa muncul lebih cepat pada bayi dan anak-anak karena ukuran tubuh mereka lebih kecil dengan gejala mual, muntah, penglihatan terganggu, dan vertigo.

Jika kelebihan ini terjadi dalam waktu yang lama, maka penderita dapat berpotensi mengalami sakit kepala, nyeri sendi, penipisan tulang, kerusakan hati, iritasi kulit, serta diare. Selain itu, kelebihan vitamin A juga bisa menyebabkan bayi terlahir cacat jika hal tersebut terjadi pada ibu hamil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya