Jenis Penyakit Kulit dan Cara Mengatasinya dengan Bahan Alami

Jenis penyakit kulit bisa dibagi berdasarkan penyebabnya

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Nov 2019, 12:35 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2019, 12:35 WIB
Jenis Penyakit Kulit
Jenis Penyakit Kulit (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Jenis penyakit kulit bisa dibagi berdasarkan penyebabnya. Berbagai jenis penyakit kulit tersebut bisa menimbulkan akibat yang ringan atau tidak berbahaya, namun ada juga yang bisa mengakibatkan masalah yang berbahaya bahkan mengancam nyawa. 

Sebagai organ penting yang bertugas untuk melindungi bagian dalam tubuh dari dunia luar seperti virus, bakteri, dan mengatur perubahan suhu, kulit rentan terkena penyakit. Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena infeksi, peradanagan, hingga gangguan autoimun.

Jenis penyakit kulit perlu dikenali agar kamu bisa mengambil tindakan yang sesuai dengan kondisi. Kamu juga bisa menjaga kesehatan kulit di rumah dengan menggunakan berbagai bahan alami. Walaupun begitu, kamu tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar lebih aman.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (17/11/2019) tentang jenis penyakit kulit

Kanker Kulit (Disebabkan Pertumbuhan Sel Ganas di Kulit)

Kanker Kulit
Kanker kulit mempunyai sejumlah jenis (Foto: Unsplash/ Kamila Maciejewska)

Kanker kulit merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang mematikan. Kanker kulit disebabkan oleh pertumbuhan sel ganas di kulit. Ada beberapa jenis kanker kulit, yaitu melanoma, aktinik keratosis, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.

Kanker kulit merupakan salah satu kondisi yang dapat timbul akibat paparan sinar matahari terhadap kulit yang tidak terlindungi dengan baik dalam jangka waktu lama.

Ciri-ciri kamu mengalami jenis penyakit kulit ini ditandai dengan adanya tahi lalat pada kulit yang mengalami perubahan warna, elevasi, bentuk, ukuran, dan lain-lain. Selain itu, adanya tahi lalat yang berdarah juga perlu diwaspadai.

Penyakit Kulit yang Disebabkan Infeksi

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Jenis penyakit kulit selanjutnya adalah yang disebabkan oleh infeksi. Biasanya penyakit kulit akibat infeksi ini umumnya menular, dan bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Infeksi Bakteri

Contoh penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri di antaranya adalah bisul, impetigo, kusta, folikulitis, hingga selulitis.

2. Infeksi Virus

Cacar, herpes zoster atau cacar ular, kutil, molluscum contagiosum, dan campak merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus.

3. Infeksi Jamur

Jenis penyakit kulit karena infeksi jamur contohnya adalah kurap, tinea cruris (infeksi jamur di selangkangan), panu, dan kutu air (infeksi jamur pada kaki). Biasanya infeksi jamur terjadi pada bagian kulit yang lembap.

4. Infeksi Parasit

Infeksi parasit seperti kutu, tungau dan cacing dapat menyebabkan penyakit kulit. Misalnya kamu bisa terkena kudis karena terinfeksi kutu dan tungau yang merupakan parasit.

Penyakit Kulit yang Disebabkan Gangguan Autoimun

Penyakit Psoriasis
Penyakit Psoriasis (Sumber: iStockphoto)

Jenis penyakit kulit selanjutnya dapat disebabkan oleh gangguan autoimun. Gangguan autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan jaringan tubuh yang sehat.

Berikut beberapa jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan autoimun:

1. Psoriasis

Contoh pertama penyakit kulit yang disebabkan gangguan autoimun adalah psoriasis. Jenis penyakit kulit ini merupakan kondisi di mana sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, sehingga menumpuk dan membentuk bercak kemerahan disertai sisik berwarna perak.

2. Vitiligo

Selanjutnya ada Vitiligo yang terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen berwarna gelap) tidak berfungsi. Akibatnya, kulit kehilangan warnanya dan muncul bercak-bercak putih. Vitiligo bisa diderita oleh semua jenis kulit, namun akan terlihat lebih jelas pada orang yang berkulit gelap.

3. Pemfigus

Jenis penyakit kulit yang disebabkan gangguan autoimun selanjutnya adalah Pemfigus. Terdapat dua macam pemfigus, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus foliaceus. Pemfigus vulgaris ditandai dengan lepuhan yang mudah pecah namun tidak gatal.

Sedangkan pemfigus foliaceus ditandai dengan kulit bersisik atau berkerak, dan lepuhan kecil yang terasa gatal jika pecah.

4. Discoid lupus erythematosus

Ini merupakan penyakit lupus yang menyerang kulit. Gejala discoid lupus erythematosus meliputi ruam parah yang cenderung memburuk saat terkena sinar matahari. Ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering muncul di kulit kepala, wajah, leher, tangan, dan kaki.

Penyakit Kulit yang Disebabkan Peradangan

Eksim
Eksim (sumber: iStockphoto)

Jenis penyakit kulit selanjutnya disebabkan oleh peradangan. Peradangan atau dikenal juga dengan dermatitis terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan yang bersifat iritatif atau dengan alergen (zat atau benda yang menyebabkan reaksi alergi). Gejala peradangan pada kulit ini biasanya berupa gatal, kemerahan, dan bengkak.

Berdasarkan penyebabnya, ada beberapa jenis dermatitis atau peradangan pada kulit, yaitu:

1. Dermatitis Atopik (eksim)

Dermatitis Atopik atau Eksim ditandai dengan kulit merah, gatal, kering, atau bersisik. Keluhan ini sering muncul pada kulit di bagian leher, lipatan siku, atau bagian belakang lutut. Jika digaruk, kulit bersisik bisa mengelupas mengeluarkan cairan. Penyakit kulit jangka panjang (kronis) yang biasanya dimulai saat bayi ini, sering kambuh secara tiba-tiba dan kemudian mereda.

2. Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan termasuk penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit kulit ini ditandai dengan munculnya ruam, kulit kering, iritasi, atau bahkan luka lepuh pada area kulit yang bersentuhan dengan zat iritan. Beberapa contoh zat iritan adalah bahan kimia, pemutih baju, deterjen, alkohol, dan sabun mandi.

3. Dermatitis Kontak Alergi

Gejala dermatitis kontak alergi, seperti kemerahan dan bengkak, muncul ketika kulit bersentuhan dengan alergen. Alergen dapat berupa bahan kimia, kosmetik, cat kuku, sarung tangan lateks, protein, atau perhiasan.

Pada orang normal, bersentuhan dengan alergen tersebut tidak akan menimbulkan reaksi alergi. Namun pada penderita alergi, bersentuhan dengan alergen akan menimbulkan gejala dermatitis.

4. Dermatitis Seboroik

Penyakit kulit ini biasanya mengenai area tubuh yang berminyak, seperti wajah, punggung, dan dada. Gejalanya berupa kulit kemerahan dan bersisik. Jika mengenai kulit kepala, dermatitis seboroik menyebabkan ketombe yang membandel.

Cara Mengatasi Penyakit Kulit dengan Bahan Alami

Cuka Apel
Cuka Apel | unsplash.com

Selain mengetahui jenis penyakit kulit berdasarkan penyebabnya, tentunya kamu juga perlu mengenali cara mengatasinya dengan mudah. berikut beberapa cara mengatasi penyakit kulit dengan bahan alami:

Minyak Kelapa

Minyak kelapa mengandung manfaat yang dapat membunuh jamur dan melindungi kulit dari infeksi jamur. Gunakan ekstra virgin untuk mengatasi masalah jamur ini. Oleskan minyak kelapa alami ke bagian kulit yang berjamur, ulangi beberapa kali dalam seminggu sampai jamur benar-benar hilang.

Cuka Apel

Cuka apel memiliki sifat antimikroba. Hal itu membuat cuka apel ampuh mengatasi jamur-jamur yang dapat menyebabkan infeksi. Sifat asam yang dimiliki cuka apel juga bagus untuk membantu mencegah penyebaran infeksi dan memulihkan infeksi dengan cepat.

Caranya, kamu bisa meminum air campuran cuka apel atau mengoleskannya pada daerah tubuh yang ditumbuhi jamur.

Cara Mengatasi Penyakit Kulit dengan Bahan Alami Lainnya

Bawang putih (Foto: iStockphoto)
Bawang putih (Foto: iStockphoto)

Bawang Putih

Sifat antibakteri dan antibiotik pada bawang putih berperan dalam proses penyembuhan infeksi jamur pada kulit. Untuk mengatasi jamur pada kulit dengan bawang putih, kamu bisa menghaluskan beberapa suing bawang putih, lalu campur dengan minyak zaitun.

Selanjutnya, oleskan, bilas dan jangan lupa keringkan. Atau, kamu bisa mengonsumsi bawang putih sebagai pengobatan dari dalam tubuh.

Plain Yoghurt

Kandungan probiotik pada plain yogurt dapat mencegah pertumbuhan jamur pada kulit. Untuk mengobatinya, oleskan plain yogurt menggunakan kapas ke permukaan kulit yang terkena jamur. Diamkan selama setengah jam, lalu bilas menggunakan air hangat dan keringkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya