8 Dampak Buruk Radikal Bebas dan Cara Mencegahnya

Ada berbagai dampak buruk radikal bebas yang bisa berbahay bagi tubuh, berikut penjelasannya.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 19 Jun 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 13:40 WIB
Ilustrasi Menangkal Radikal Bebas
Ilustrasi Menangkal Radikal Bebas/Freepik.

Liputan6.com, Jakarta Mungkin Anda mengenal radikal bebas yaitu sebagai zat dari luar tubuh dan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit. Padahal, radikal bebas juga dapat berasal dari proses alami yang terjadi di dalam tubuh.

Ketika tubuh menggunakan oksigen, maka sekitar 1-2 persen dari sel-sel akan rusak dan kerusakan tersebut disebut radikal bebas. Atau dengan kata lain, radikal bebas merupakan sebutan untuk sel-sel rusak di mana bisa berdampak pada kondisi negatif tertentu dalam tubuh.

Selain merusak sel lain, salah satu dampak buruk radikal bebas yaitu merusak DNA yang dapat menjadi sumber timbulnya penyakit. Bahkan dampak buruk radikal bebas yang ada dalam tubuh sangat berkaitan dengan berbagai macam penyakit seperti kanker, aterosklerosis, alzheimer, parkinson, serta berbagai penyakit lainnya.

Lalu, ada juga berbagai jenis zat penghasil radikal bebas yang terdapat di dalam makanan, obat-obatan, udara yang dihirup, bahkan bisa berasal dari air yang dikonsumsi sehari-hari. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi makanan sehat agar terhindar dari radikal bebas.

Untuk membahas lebih dalam apa saja dampak buruk radikal bebas yang bisa merugikan tubuh, maka di bawah ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai dampak buruk radikal bebas serta bagaimana cara mencegahnya, Jumat (25/9/2020).

Dampak Buruk Radikal Bebas yang Pertama

Empat Kebiasaan Ini Dapat Tingkatkan  Stres Oksidatif
Empat Kebiasaan Ini Dapat Tingkatkan Stres Oksidatif

1. Timbulnya stres oksidatif

Dampak buruk radikal bebas yang paling umum terjadi adalah stres oksidatif. Hal tersebut merupakan sebuah keadaan di mana tidak seimbangnya produksi radikal bebas dan antioksidan.

Di sisi lain, timbulnya stres oksidatif juga berkaitan dengan adanya kerusakan protein, lipid, serta asam nukleat. Stres oksidatif juga berpotensi melemahkan sel serta jaringan hidup, dan akan membuat tubuh menjadi rentan dengan berbagai masalah kesehatan.

Ada beberapa gejala stres oksidatif antara lain kelelahan, sakit kepala, sensitif dengan kebisingan, hilangan ingatan, nyeri otot, nyeri sendi, muncul kerutan, rambut beruban, gangguan penglihatan, dan kekebalan tubuh melemah.

 

2. Timbul masalah pada kulit

Sifat dari radikal bebas yaitu reaktif. Dengan sifat tersebut, radikal bebas dapat merusak kulit. Hal ini bisa terjadi, saat molekul sedang mencoba menarik elektron dan bertujuan menstabilkan diri mereka.

Selain itu, radikal bebas juga akan menyebabkan kerusakan pada DNA kulit dan menyebabkan sel-sel baru tumbuh namun kurang tepat, bahkan dapat berakhir dengan penuaan dini.

Dampak Buruk Radikal Bebas Selanjutnya

Ilustrasi sel
Ilustrasi sel. (Liputan6/pixabay)

3. Kerusakan jaringan

Jaringan dalam organ tubuh punya kemampuan untuk menangkal berbagai serangan radikal bebas. Tapi, kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas tidak dapat dihindari karena bertambahnya usia, degradasi alami serta rangsangan yang membentuk radikal bebas.

Adanya paparan sinar matahari berlebih berpotensi untuk menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel kulit. Bahkan radikal bebas dapat menyerang organ dalam salah satunya paru-paru yang biasanya terpapar radikal bebas dari rokok.

 

4. Kerusakan pada DNA

Dampak buruk radikal bebas selanjutnya bisa menimbulkan kerusakan DNA. Kerusakan DNA dapat terjadi jika terdapat lesi pada susunan molekul. Apabila tidak segera ditangani dengan tepat maka akan menyebabkan adanya mutasi.

Sebab radikal bebas mengambil elektron dari sel tubuh manusia, kemudian akan merubah struktur DNA dan menyebabkan mutasi. Jika perubahan DNA terjadi bertahun-tahun, maka bisa menjadi penyebab kanker.

Dampak Buruk Radikal Bebas yang Penting Diperhatikan

pembuluh darah (Sumber: Pixabay)
pembuluh darah (Sumber: Pixabay)

5. Penyakit kronis

Ada beberapa penyakit kronis yang disebabkan dari dampak buruk radikal bebas. Beberapa di antaranya yaitu katarak, jantung, turunnya fungsi ginjal, serta kanker. Penyakit kronis tersebut biasanya baru muncul setelah bertahun-tahun radikal bebas menyerang tubuh.

 

6. Pembuluh darah mengalami penyempitan

Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah merupakan salah satu dampak paling mematikan dari adanya radikal bebas. Adanya penumpukan plak pada pembuluh darah terjadi ketika lapisan sel pada dinding dalam arteri yang memiliki tugas menjaga kelancaran aliran darah justru mengalami kerusakan. Plak itu sendiri berasal dari zat lemak, fibrin (zat dalam darah), kolesterol, dan kalsium.

Dampak Buruk Radikal Bebas yang Terakhir

4. Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan bisa memicu timbulnya uban saat usia muda (Sumber foto: 4jovem.site)

7. Penuaan dini

Salah satu dampak buruk radikal bebas yang paling umum diketahui adalah penuaan dini. Radikal bebas dapat menyebabkan hilangnya elastisitas jaringan kolagen serta otot yang menyebabkan kulit menjadi tampak keriput, bahkan dapat muncul bintik-bintik pigmen kecokelatan pada bagian kulit yang merupakan timbunan sisa pembakaran di dalam sel.

 

8. Berdampak buruk pada rambut

Kemudian dampak buruk radikal bebas yang terakhir yaitu adanya perubahan penampilan terutama pada bagian rambut. Sebab radikal bebas bisa menyebabkan rambut menjadi beruban, rontok, hingga rambut mengalami perubahan pada teksturnya.

Cara Mencegah Dampak Buruk Radikal Bebas

Ilustrasi antioksidan
Ilustrasi antioksidan (Photo by Rawpixel on Freepik)

Agar terhindar dari berbagai dampak buruk radikal bebas, maka perlu bantuan antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan sebuah molekul yang ada di dalam sel dan akan mencegah radikal bebas mengambil elektron yang bisa menyebabkan kerusakan.

Sebenarnya, di tubuh manusia dapat menghasilkan antioksidan sendiri. Namun sayang jumlahnya tidak mencukupi. Itulah mengapa, untuk mencukupi antioksidan yang ada dalam tubuh, diperlukan asupan nutrisi tambahan seperti beta-karoten dan karotenoid lainnya, lutein, resveratrol, vitamin C, vitamin E, likopen, dan fitonutrien.

Berbagai jenis nutrisi di atas bisa dengan mudah didapatkan dari sumber seperti sayur dan buah-buahan. Bebrapa di antaranya seperti buah beri, buah jeruk, serta berbagai jenis buah yang kaya akan vitamin C. Selain itu, jenis sayuran seperti wortel juga baik dikonsumsi, karena mengandung beta-karotennya cukup tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya