8 Manfaat Selenium Bagi Tubuh, Tangkal Radikal Bebas

Selenium punya peran penting dalam tubuh.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 05 Agu 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 21:00 WIB
ilustrasi makanan sehat/unsplash
ilustrasi makanan sehat/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Selenium merupakan mineral esesial yang penting untuk banyak proses tubuh. Meski hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, selenium memainkan peran utama dalam proses-proses penting dalam tubuh.

Selenium sangat penting untuk fungsi kognitif, sistem kekebalan tubuh, tiroid dan kesuburan. Selenium bisa ditemukan di berbagai makanan seperti kacang, seafood, telur, daging, dan biji-bijian.

Sumber selenium bisa ditemukan dengan mudah melalui makanan. Memenuhi asupan selenium bisa membantu meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut manfaat selenium untuk tubuh, dirangkum Liputan6.com dari Healthline, Rabu(5/8/2020).

Antioksidan kuat

Ilustrasi makanan sehat
Ilustrasi makanan sehat (Dok.Unsplash)

Selenium termasuk antioksidan kuat yang baik untuk tubuh. Antioksidan seperti selenium membantu mengurangi stres oksidatif dengan menjaga jumlah radikal bebas tetap terkontrol.

Selenium akan bekerja dengan menetralkan radikal bebas berlebih dan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif. Stres oksidatif telah dikaitkan dengan kondisi kronis seperti penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker, serta penuaan dini dan risiko stroke.

Turunkan risiko kanker

Ilustrasi Pasien Kanker, Kanker, Pasien (iStockphoto)
Turunkan risiko kanker (Ilustrasi/iStockphoto)

Karena sifat antioksidannya yang kuat, selenium berguna untuk mencegah kanker. Selenium dapat membantu menurunkan risiko kanker tertentu.

Selenium dikaitkan akan kemampuannya untuk mengurangi kerusakan DNA dan stres oksidatif. Selenium juga mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan sel-sel kanker.

Sebuah tinjauan terhadap 69 studi yang melibatkan lebih dari 350.000 orang menemukan bahwa memiliki kadar selenium tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko lebih rendah dari jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat.

Cegah penyakit jantung

Ilustrasi jantung (iStock)
Ilustrasi jantung (iStock)

Kadar selenium yang rendah telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Memenuhi asupan selenium dapat membantu menjaga kesehatan jantung.

Selenium juga dapat menurunkan penanda peradangan di tubuh. Selenium dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Peradangan merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

Stres dan peradangan oksidatif telah dikaitkan dengan aterosklerosis, atau penumpukan plak di arteri. Aterosklerosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berbahaya seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.

Dukung fungsi kognitif

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Aktivitas antioksidan selenium dapat membantu mengurangi risiko penurunan kognitif atau mental, seiring bertambahnya usia. Antioksidan dapat mencegah stres oksidatif yang bisa terjadi di otak.

Stres oksidatif diyakini terlibat dalam perkembangan penyakit neurologis seperti Parkinson, multiple sclerosis, dan Alzheimer. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pasien dengan penyakit Alzheimer memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.

Selain itu, beberapa penelitian telah menemukan bahwa antioksidan dalam makanan dan suplemen dapat meningkatkan daya ingat pada pasien dengan Alzheimer.

Penting untuk kesehatan tiroid

Kelenjar tiroid (iStock)
Ilustrasi kelenjar tiroid (iStockphoto)

Selenium penting untuk berfungsinya kelenjar tiroid. Jaringan tiroid mengandung jumlah selenium yang lebih tinggi daripada organ lain dalam tubuh manusia. Mineral yang kuat ini membantu melindungi tiroid terhadap kerusakan oksidatif dan memainkan peran penting dalam produksi hormon tiroid.

Kelenjar tiroid yang sehat penting untuk metabolisme. Kekurangan selenium telah dikaitkan dengan kondisi tiroid seperti tiroiditis Hashimoto.

Kuatkan sistem imun

ilustrasi telur membantu menjaga sistem kekebalan tubuh/pexels
ilustrasi telur membantu menjaga sistem kekebalan tubuh/pexels

Selenium memainkan peran penting dalam kesehatan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan ini membantu menurunkan stres oksidatif dalam tubuh, mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan kadar selenium dalam darah dikaitkan dengan peningkatan respons imun. Kekurangan selenium telah terbukti merusak fungsi sel imun dan dapat menyebabkan respons imun lebih lambat.

Bantu redakan gejala asma

Menyembuhkan Penyakit Asma
Ilustrasi Penyakit Asma Credit: pexels.com/pixabay

Karena kemampuan selenium untuk mengurangi peradangan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mineral ini dapat membantu mengurangi gejala terkait asma. Asma telah dikaitkan dengan peningkatan kadar stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh.

Asma disebabkan oleh saluran udara yang meradang dan mulai menyempit. Ini menyebabkan gejala seperti mengi, sesak napas, sesak dada, dan batuk. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita asma memiliki kadar selenium dalam darah yang lebih rendah.

Baik untuk kesuburan

Vagina - Alat Reproduksi wanita (iStockphoto)
Baik untuk kesuburan (iStockphoto)

Selenium merupakan mineral penting yang mungkin berperan dalam sistem reproduksi. Penelitian menunjukkan bahwa selenium dapat mempromosikan folikel sehat dalam ovarium. Selenium juga penting untuk kesuburab pria karena dapat meningkatkan kualitas sperma.

Penelitian di 2015 melaporkan bahwa kekurangan selenium dapat menjadi faktor keguguran, kualitas semen rendah, dan motilitas sperma yang buruk.

Antioksidan ini juga dapat melindungi terhadap cacat lahir dan keguguran yang disebabkan oleh kerusakan DNA. Selama kehamilan, seorang wanita harus mengonsumsi 60 mcg selenium, dan wanita menyusui perlu mengonsumsi 70 mcg sehari.

Sumber selenium terbaik

Kacang Almond
Ilustrasi Kacang Credit: pexels.com/Marta

Kacang brazil

Kacang brazil adalah salah satu sumber selenium terbaik. Satu ons atau sekitar enam hingga delapan kacang, mengandung sekitar 544 mcg.

Seafood

Tuna sirip kuning mengandung sekitar 92 mcg selenium per 3 ons. Seafood dengan selenium tinggi lainnya meliputi ikan sarden, tiram, kerang, halibut, udang, salmon, dan kepiting, yang mengandung jumlah antara 40 dan 65 mcg.

Daging sapi

Kandungan selenium daging sapi tergantung pada potongannya. Daging sapi bagian bawah bisa mengandung sekitar 33 mcg. Hati sapi menyediakan sekitar 28 mcg, dan daging sapi giling menawarkan sekitar 18 mcg.

Ayam

Ayam mengandung sekitar 22 hingga 25 mcg selenium per 3 ons daging putih.

Telur

Satu telur rebus menyediakan sekitar 20 mcg selenium.

Beras merah

Satu cangkir nasi merah mengandung 19 mcg selenium, atau 27 persen dari jumlah harian yang disarankan.

Jamur

Jamur mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin D, zat besi, dan sekitar 12 mcg selenium dalam porsi 100 gram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya