15 Penyebab Telat Haid yang Peru Diwaspadai, Berikut Cara Pencegahannya

Selain kehamilan, terdapat berbagai penyebab telat haid yang perlu diketahui.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 19 Jun 2023, 15:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 15:00 WIB
Mengganggu Jadwal Menstruasi
Ilustrasi Menstruasi Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Penyebab telat haid seringkali lekat dengan tanda kehamilan. Padahal, ada beberapa penyebab telat haid lain yang perlu diketahui. Sebab, telat haid tersebut justru bisa mengindikasi keadaan kondisi medis tertentu.

Proses haid yaitu peluruhan dinding sel telur yang dialami wanita. Biasanya terjadi 7 sampai 15 hari setiap bulannya. Apabila terlambat haid, padahal tidak melakukan hubungan seks, maka perlu memahami beberapa penyebabnya.

Di bawah ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, apa saja penyebab telat haid yang perlu diketahui. Hal ini mencegah terlambat pengambilan tindakan medis jika dibutuhkan, Jumat (16/10/2020).

Penyebab Telat Haid yang Pertama

Liputan 6 default 5
Ilustrasi kehamilan (sumber: Pixabay)

1. Kehamilan

Proses kehamilan manusia terjadi 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran. Ketika terjadi proses kehamilan, dinding rahim tidak akan diluruhkan dan inilah yang menjadi penyebab telat haid.

Apabila Anda memang melakukan hubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka lakukan pemeriksaan kehamilan dengan test pack dan konsultasikan pada bidan atau dokter kandungan.

 

2. Obesitas

Saat wanita mengalami obesitas, maka bisa memicu gangguan hormon. Sebabnya, tubuh memproduksi estrogen terlalu banyak dan bisa menghambat pelepasan sel telur, kemudian menyebabkan telat haid.

 

3. Berat Badan Turun Signifikan

Selain penyebab telat haid karena obesitas, kegiatan penurunan berat badan drastis bisa memengaruhi hipotalamus. Hal ini menyebabkan haid terlambat atau bahkan berhenti. Terutama, jika indeks massa tubuh (IMT) berada di bawah normal (yaitu <18), maka sangat mungkin mengalami telat haid.

Berat badan yang turun signifikan ini umumnya dialami penderita anoreksia dan bulimia. Sebab ketika berat badan kurang dari 10% dari berat badan ideal, maka fungsi tubuh dan proses pelepasan sel telur ikut terganggu.

Penyebab Telat Haid karena Gaya Hidup

Ilustrasi olahraga, stretching
Ilustrasi olahraga, stretching, peregangan. (Gambar oleh Irina L dari Pixabay)

4. Olahraga Berlebihan

Biasanya, aktivitas olahraga bertujuan untuk menurunkan berat badan. Namun olahraga berlebihan dapat menyebabkan gangguan hormonal dan menjadi penyebab telat haid.

Selain itu, kehilangan cadangan lemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba, bisa menyebabkan tubuh kekurangan energi untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang berguna dalam mengatur siklus haid. Bahkan hal tersebut bisa menyebabkan terlambat haid atau bahkan tidak haid sama sekali.

 

5. Stres

Di dalam otak, ada bagian yang mengatur siklus menstruasi yang disebut hipotalamus. Sayangnya, ketika mengalami stres, maka kinerjanya bisa terganggu. Baik stres tersebut bisa berupa stres fisik atau mental.

Sebab, ketika tubuh dalam kondisi stres atau kelelahan, produksi estrogen, progesterone, dan berbagai hormon lain dalam tubuh justru terganggu dan kacau menjadi penyebab telat haid.

 

6. Merokok

Merokok juga berhubungan dengan penyebab telat haid. Alasannya tidak lain karena ada zat-zat berbahaya di dalam rokok, seperti nikotin.

Nikotin tersebut bisa memengaruhi hormon estrogen dan progesteron. Sehingga, tidak heran jika nikotin pada rokok bisa menjadi penyebab telat haid.

Penyebab Telat Haid karena Kondisi Medis

menstruasi
ilustrasi menstruasi/copyright Rawpixel

7. Fibroid Rahim

Fibroid rahim menjadi penyebab telat haid yang perlu diwaspadai. Sebab fibroid rahim merupakan kondisi ketika tumor berotot sudah berkembang pada dinding rahim. Namun fibroid rahim bersifat non-kanker dan ukurannya sebesar biji apel hingga jeruk bali. Kondisi medis ini juga bisa menyebabkan proses menstruasi terasa berat, menyakitkan, bahkan bisa berujung pada anemia.

 

8. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)

Kondisi medis ini karena kelainan hormonal. Penyakit ini memiliki beberapa gejala, yaitu ada sejumlah kista pada indung telur (ovarium).

Jika PCOS ini terjadi pada usia remaja, maka proses pelepasan sel telur tidak terjadi. Sebab, indung telur yang terkena PCOS dipenuhi folikel atau gelembung sel yang mencegah telur dapat matang dan terlepas.

Kondisi inilah yang menjadi penyebab telat haid, bahkan bisa memengaruhi kesuburan. Sayangnya, penyebab PCOS belum diketahui secara pasti. Namun banyak ahli menduga, jika PCOS disebabkan resistensi insulin dan sindrom metabolik.

 

9. Penyakit Celiac

Penyakit ini bisa menyebabkan peradangan dan menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi tersebut juga akan menghalangi tubuh menyerap berbagai nutrisi penting, menimbulkan diare, dehidrasi, bahkan menjadi penyebab telat haid.

Penyebab Telat Haid Selanjutnya

Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels
Ilustrasi menstruasi | Polina Zimmerman dari Pexels

10. Kelebihan Hormon Prolaktin

Penyebab telat haid ini karena produksi hormon prolaktin tidak normal. Hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar pituitari ini, akan meningkat saat masa menyusui, tapi bisa menjadi penyebab timbulnya kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal atau bahkan tumor kelenjar pituitari di otak. Adanya peningkatan hormon prolaktin ini, juga memengaruhi kinerja hormon estrogen dan progesterone, yang pada akhirnya menjadi penyebab telat haid.

 

11. Gangguan Tiroid

Kelenjar tiroid merupakan bagian sistem endokrin yang terletak di leher bagian depan. Kelenjar ini menghasilkan hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh.

Selain itu, hormon yang dikeluarkan kelenjar tiroid berperan dalam perkembangan organ yang normal, seperti jantung dan otak, serta memengaruhi fungsi reproduksi. Atau bisa dikatakan, tiroid yang akan memastikan sistem tubuh bekerja seperti seharusnya.

Apabila Anda mengalami gangguan kelenjar tiroid, baik hipotiroid maupun hipertiroid, bisa menjadi penyebab telat haid. Ada beberapa ciri gangguan kelenjar tiroid yang muncul, seperti tubuh terasa lelah, berat badan cepat berubah, rambut rontok, hingga sensitif terhadap suhu panas atau dingin.

 

12. Siklus Menstruasi Abnormal

Jika terjadi pola haid yang berubah tiba-tiba, maka ada baiknya konsultasi ke dokter. Sebab bisa menjadi tanda adanya polip serviks, polip endometrium, kondisi prakanker (hiperplasia endometrium), atau bahkan kanker endometrium.

Tanda-tandanya bisa berupa waktu menstruasi lebih lama, volume darah keluar lebih banyak dari biasanya, atau bisa juga perdarahan setelah berhubungan seksual.

Penyebab Telat Haid yang Terakhir

Pil KB
Ilustrasi/copyright pixabay.com/GabiSanda

13. Konsumsi Pil KB

Penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB dapat menjadi penyebab tealat haid. Hal ini karena pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin. Hormon tersebut, jika dalam jumlah berlebih dapat mencegah proses pelepasan sel telur.

Umumnya proses haid akan kembali teratur setelah enam bulan pasca konsumsi pil KB tersebut. Hal tersebut berlaku juga untuk program KB dengan ditanam atau disuntikkan.

 

14. Konsumsi Obat-Obatan

Selain pil KB, ada juga beberapa jenis obat yang menjadi penyebab telat haid. Obat-obatan tersebut seperti anti-depresan, anti-psikotik, obat tiroid, anti-konvulsan, serta jenis obat kemoterapi. Jika memang perlu untuk konsumsi jenis obat-obatan tersebut, ada baiknya untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

 

15. Menopause Dini

Kebanyakan wanita mulai mengalami masa menopause di usia 45-55 tahun. Tapi ada juga wanita yang mengalami gejala menopause di usia 40 tahun ke bawah. Kondisi tersebut dikenal dengan menopause dini. Menopause dapat menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, dan akhirnya haid jadi terlambat, bahkan berhenti sama sekali.

Cara Mengatasi Telat Haid

Menstruasi
Ilustrasi Menstruasi (Photo by Polina Zimmerman from Pexels)

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar haid lancar. Selain itu, cara ini bisa membantu agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Berikut mecam-macamnya:

- Jalani pola hidup sehat.

- Istirahat cukup dan tertur.

- Olahraga rutin

- Hindari aktivitas terlalu berat.

- Konsumsi makanan dengan gizi seimbang.

- Konsumsi makanan dan minuman sumber vitamin D.

- Jaga berat badan ideal.

- Kelola stres dengan baik.

- Hindari konsumsi obat tanpa resep dokter.

- Lakukan pemeriksaan panggul, pap smear, tes darah, USG, dan biopsi endometrium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya