Unsur-Unsur Seni Tari, Pengertian, dan Jenisnya yang Perlu Dipahami

Tari adalah bentuk seni pertunjukan yang terdiri dari urutan gerakan yang dipilih secara sengaja.

oleh Husnul Abdi diperbarui 22 Jun 2023, 01:50 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2023, 01:50 WIB
FOTO: Menyaksikan Festival Tari Ratoh Jaroe di Banda Aceh
Para penari tampil dalam Festival Tari Ratoh Jaroe di Banda Aceh, Aceh, Rabu (8/9/2021). Festival Tari Ratoh Jaroe ini dapat disaksikan oleh penonton secara online. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Unsur-unsur seni tari perlu kamu ketahui dalam mempelajarinya. Pasalnya, bila suatu gerakan tidak memiliki unsur utama tari, maka tidak dapat disebut tari. Tari tentunya merupakan gerakan-gerakan yang memiliki makna, bukan gerakan  sembarangan.

Tari adalah bentuk seni pertunjukan yang terdiri dari urutan gerakan yang dipilih secara sengaja. Gerakan ini memiliki nilai estetis dan simbolis, dan diakui sebagai tarian oleh penampil dan pengamat dalam budaya tertentu.

Di Indonesia, kita memiliki beragam jenis tari dari berbagai daerah. Tari adalah salah satu seni dan budaya Indonesia yang wajib dilestarikan. Apalagi, hampir tiap daerah di Indonesia memiliki budayanya masing-masing. Bahkan, dalam satu daerah juga mungkin memiliki beberapa jenis tarian khas.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (21/10/2021) tentang unsur-unsur seni tari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengertian Seni Tari

Sebelum mengenali unsur-unsur seni tari, kamu tentunya perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Kata tari dalam Bahasa Inggris terkait pada Bahasa Prancis danse yang keduanya dianggap berakar dari Bahasa Jerman Kuno donson yang berari regangan (stretch) atau tarikan (drag).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian tari adalah gerakan badan (tangan dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dan sebagainya). Pengertian tari adalah gerak tubuh yang ritmis sebagai ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak sehingga menghasilkan unsur keindahan dan makna yang mendalam. Tari menitik beratkan pada konsep dan koreografis yang bersifat kreatif.

Di Indonesia, banyak tari yang memiliki fungsi sebagai sarana dan prasarana dalam upacara keagamaan. Bali merupakan salah satu contoh daerah di Indonesia yang masih konsisten dalam penerapan kebudayaan dalam kehidupan sehari- hari.

Upacara yang menggunakan tarian seperti acara kelahiran, memotong gigi, memotong rambut yang pertama, kedewasaan, perkawinan, dan kematian. Tarian keagamaan ini memiliki sifat sakral, suci, dan punya kekuatan magis. Contohnya pada tarian Barong dan tarian Sanghyang dari Bali, Tari Kelahiran dari Papua dan tari untuk mendatangkan hujan dari Nusa Tenggara Timur.

Tari juga berperan sebagai seni pertunjukan atau sering disebut sebagai seni teatrikal. Menurut Susanne K. Langer yaitu ahli filsafat seni berkebangsaan Amerika Serikat, secara filosofis mengemukakan bahwa pengertian tari sebagai seni tontonan merupakan perwujudan lahir dari proses batin manusia untuk dilihat sendiri dan oleh orang lain.


Unsur-Unsur Seni Tari

Semarak Pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu 2015
Para penari menampilkan tari Piring dari daerah Sumatera Barat pada Pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat(13/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Setelah memahami apa itu tari, unsur-unsur seni tari tentu harus kamu ketahui pula. Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi tiga unsur-unsur seni tari yang utama. Unsur-unsur seni tari tersebut meliputi gerak, iringan, dan ekspresi. Jika tak memliki salah satu dari tiga unsur-unsur seni tari ini, gerakan tersebut tak digolongkan dalam sebuah tarian.

Berikut unsur-unsur seni tari yang utama:

Gerakan (Wiraga)

Unsur gerakan atau yang juga biasa disebut dengan wiraga atau raga merupakan unsur tari berupa gerakan tubuh. Gerakan tersebut dapat dilakukan dalam posisi berdiri ataupun duduk. hal yang terpenting dari sebuah tari adalah seni geraknya.

Irama (Wirama)

Sebuah tari harus memiliki unsur irama untuk menyatukan gerak dengan pengiringnya seperti tempo atau ketukan tiap gerakan. Iringan sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu iringan internal dan iringan eksternal. Iringan internal dapat berupa suara dari nyanyian atau tepukan tangan penari, sedangkan iringan eksternal dapat berupa nyanyian atau alat musik diluar penari.

Rasa (Wirasa)

Rasa dalam tarian berarti sebuah tarian harus mampu merepresentasikan perasaan dalam jiwa. Rasa pada tarian sering dikaitkan dengan ekspresi. Ekspresi dalam sebuah tari memiliki peran penting untuk mewakili pesan dan makna kepada penonton.

Dengan gerak, irama, dan rasa tarian dapat mengungkapkan sebuah pesan tersendiri dan memiliki nilai seni. Selain tiga unsur tersebut, ada pula unsur-unsur pendukung sebuah tarian seperti riasan, kostum, tempat, dan pola lantai.


Jenis Seni Tari Berdasarkan Alirannya

Pola Lantai Tari
Ilustrasi Seni tari Credit: pexels.com/Michael

Dalam hal aliran gerakan dan musik yang dibawakan, tari dibagi dalam beberapa jenis yaitu:

1. Tari tradisional

Tari tradisional merupakan seni tari yang diwariskan turun temurun dari masa ke masa. Tari ini kemudian dilestarikan dan menjadi sebuah budaya tertentu pada suatu daerah.

Tari tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis dan religius. Dari gerak, formasi, busana, dan riasan, biasanya tari tradisional memiliki pakem tertentu dan cenderung tidak banyak berubah. Tari tradisional kemudian dibagi menjadi  tari klasik dan tari kerakyatan.

- Tari tradisional klasik. Tari klasik adalah jenis tari yang berkembang pada kalangan bangsawan. Karena tumbuh pada lingkungan bangsawan tari ini terikat pada aturan tertentu dan tidak dapat diubah sembarangan. Biasanya tari tradisional klasik dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan atau upacara tertentu. Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedhaya Srimpi dari Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang dari Bali.

- Tari tradisional kerakyatan. Seperti namanya, tari ini cenderung lebih merakyat dibanding tari tradisional klasik. Tari tradisional kerakyatan merupakan jenis tari tradisional yang dikembangakan oleh rakyat biasa dan telah menjadi budaya turun temurun.

Gerakan dari tari tradisional kerakyatan cenderung mudah dilakukan dan relatif sederhana. Tari tradisional kerakyatan biasa ditarikan saat berlangsungnya sebuah perayaan tertentu. Contoh dari jenis tari ini adalah seperti Jaipongan dari Jawa Barat dan tari payung dari Melayu.

2. Tari kreasi baru

Tari kreasi baru merupakan jenis tari yang dikembangkan oleh seorang penata tari yang lepas dari standar tari yang baku. Tari kreasi baru dapat dikategorikan menjadi dua macam, yakni tari kreasi baru pola tradisi dan non tradisi.

- Tari kreasi baru pola tradisi, merupakan tarian yang menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan,irama, rias dan kostumnya.

- Tari kreasi baru pola non tradisi, merupakan tarian yang sama sekali tidak menggunakan unsur tradisional dalam kreasinya. Baik dari segi gerakan,irama, rias dan kostumnya. Tarian inilah yang sering disebut dengan tari modern.

3. Tari kontemporer

Tari kontemporer merupakan jenis tari yang mengunakan gerakan-gerakan yang beresifat simbolik, unik dan mengandung pesan tertentu didalamnya.

Terkadang tari kontemporer juga menggunakan unsur-unsur tari yang tidak biasa seperti musik, riasan, serta kostum yang digunakan. Biasanya keunikan tersebut disesuaikan dengan tema dan ide pertunjukan tarinya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya