Liputan6.com, Jakarta ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang mengganggu saluran pernapasan bagian atas. Ini termasuk hidung, sinus, dan tenggorokan. Penyakit ISPA bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak. ISPA pada anak menyebabkan fungsi napas terganggu.Â
Baca Juga
Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. Namun, pada anak sebagian besar ISPA disebabkan oleh virus. Pada infeksi saluran pernapasan akut yang paling sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan gejala batuk, pilek, disertai dengan demam.
Advertisement
ISPA sangat mudah menular dan anak-anak merupakan salah satu kelompok yang sangat rentan tertular penyakit ini. Hal ini dikarenakan anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, sehingga rentan terhadap berbagai infeksi.
Selain itu, penyebaran virus atau bakteri ISPA di kalangan anak-anak dapat terjadi sangat cepat karena anak-anak banyak berinteraksi secara dekat dan melakukan kontak dengan anak-anak lainnya.
Karena penyakit ini enggak bisa dianggap sepele, untuk itu Anda perlu selalu waspada terhadap kondisi yang sedang dialami oleh anak. Berikut ini Liputan6.com, Kamis (19/9/2019 telah merangkum dari berbagai sumber beberapa gejala ISPA dan cara mengobatinya yang mudah dilakukan.
Gejala ISPA pada Anak yang Umum Dirasakan
ISPA bukan merupakan penyakit yang bisa disepelekan, karena itu ISPA pada anak harus segera mendapatkan penangan medis. Hal ini dikarenakan infeksi saluran napas akut ini menular dan dapat menyebar dari orang ke orang dengan menghirup percikan dari batauk atau bersin.
Baik virus dan bakteri bisa sama-sama dapat menyebabkan ISPA pada anak. Ada beberapa virus yang menyebabkan ISPA pada anak seperti rhinovirus, adenovirus, virus coxsackie, dan virus parainfluenza.
Ada beberapa gejala ISPA pada anak yang ditimbuljan seperti bersin, batuk, mengeluarkan suara sengau, hidung tersumbat, pilek, demam, gatal atau sakit tenggorokan, pegal-pegal, dan lemas.
Umumnya, gejala ISPA pada anak ini akan berlangsung selama satu hingga dua minggu. Biasanya kondisi anak sudah membaik sejak satu minggu pertama. Sedangkan untuk beberapa jenis ISPA seperti sinusitis dan bronkitis dapat berlangsung lebih lama lagi.
Advertisement
Cara Mengobati ISPA pada Anak dengan Benar
Penanganan ISPA bergantung pada penyebab dan gejala yang dialami. Namun ada beberapa langkah penanganan yang umumnya dianjurkan oleh dokter, seperti:
- Memberikan obat penurun panas dan antinyeri untuk mengatasi keluhan demam, sakit kepala, maupun pegal pada tubuh.
- Memberikan obat pereda batuk untuk mengatasi keluhan batuk. Pilihan obat batuk juga bisa berbeda pada masing-masing anak, bergantung pada jenis batuk yang dialami. Selain itu, madu juga dapat mengurangi batuk. Namun untuk anak usia di bawah satu tahun tidak dianjurkan untuk diberikan madu.
- Berikan obat pereda keluhan pilek yang dapat diberikan secara diminum atau melalui semprotan hidung.
- Berikan Antihistamin seperti diphenhydramine yang bisa membantu dalam mengurangi sekresi hidung dan hidung tersumbat.
- Jangan memberikan obat aspirin pada anak di bawah usia 18 tahun. Karena bisa meningkatkan risiko terkena sindrom Reye yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan organ hatinya.
Â
Cara Mencegah Penyakit ISPA pada Anak
Untuk menghindari penyakit ISPA pada anak, sebaiknya Anda perlu melakukan beberapa bentuk pencegahan seperti mengurangi kontak langsung dengan orang-orang yang mungkin memiliki infeksi, mengajarkan anak untuk menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin, melakukan vaksinasi flu, membersihkan benda-benda di sekitar, sering mencuci tangan, jangan membiarkan anak untuk berbagi benda pribadi (mainan, dot, handuk dengan orang lain yang sedang sakit), dan tinggal di rumah sakit apabila sedang sakit.
Penting untuk mengetahui informasi mengenai ISPA pada anak, sehingga Anda tidak perlu panik ketika anak memiliki gejalanya. Namun, Anda tetap perlu menghubungi dokter anak jika terjadi kesulitan bernapas, batuk yang semakin memburuk atau terus-menerus, gejala menjadi lebih parah atau sering.
Advertisement