Liputan6.com, Jakarta Pada dasarnya, memenuhi asupan zat besi tak hanya penting untuk orang dewasa tetapi juga untuk bayi. Ada banyak sekali manfaat zat besi untuk bayi yang sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Zat besi sangat memengaruhi pembentukan hemoglobin. Hemoglobin merupakan salah satu komponen penting dalam sel darah merah. Hemoglobin ini pula yang membuat manfaat zat besi untuk bayi berpengaruh pada pemenuhan oksigennya.Â
Baca Juga
Advertisement
Memang benar saat dilahirkan, bayi sudah memiliki cadangan zat besi dari sang ibu. Kemudian pada enam bulan pertama, zat besi hanya bisa diandalkan dari ASI yang diberikan sang ibu. Maka dari itu, penting bagi ibu dan bayi yang cukup umur mengonsumsi makanan kaya zat besi.
Makanan kaya zat besi ini terdiri dari daging, sayur, dan kacang-kacangan. Ada daging kambing, ayam, ikan, sapi, telur, tahu, tempe, bayam, brokoli, kacang, dan masih banyak lagi lainnya. Mengonsumsi makanan ini menjadi penting agar manfaat zat besi untuk bayi bisa terus dioptimalkan.
Berikut Liputan6.com ulas manfaat zat besi untuk bayi dari berbagai sumber, Kamis (1/10/2020).
Tidur Nyenyak
Memiliki kualitas tidur yang buruk dan tak nyenyak termasuk tanda kekurangan zat besi. Bayi yang mendapat cukup asupan zat besi ini bisa membuatnya tidur lebih nyenyak. Jadi jangan ragu lagi untuk mulai mengandalkan manfaat zat besi untuk bayi. Penuhi zat besi ini melalui makanan, buah, dan sayuran.
Dikutip dari deherba.com berdasarkan studi tahun 2008 di Irlandia yang berjudul Restless Legs Syndrome and Periodic Limb Movement Disorder in Children and Adolescents disebutkan bahwa insomnia dan gangguan tidur lainnya seperti sindrom kaki gelisah disebabkan oleh kekurangan zat besi. Alhasil pemenuhan kebutuhan zat besi secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas tidur pada anak-anak maupun remaja.
Sementara dampak buruk lain bagi bayi yang kekurangan zat besi adalah gangguan kognitif dan fisik. Parahnya lagi bisa meningkatkan risiko kematian. Hal tersebut dikarenakan zat besi memegang peran mengedarkan oksigen ke semua jaringan tubuh. Jika oksigen ke jaringan tulang berkurang, maka tulang tidak akan tumbuh dengan maksimal sehingga risiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan lebih tinggi.
Advertisement
Cegah Stunting
Banyak ibu yang hanya memerhatikan dirinya sendiri ketika anaknya stunting. Padahal anak stunting tak hanya dipengaruhi ibu yang sedang anemia atau kekurangan zat besi. Bayi yang kekurangan asupan zat besi sangat berisiko mengalami stunting. Maka dari itu mulailan andalkan manfaat zat besi untuk bayi agar stunting tak terjadi.
Stunting merupakan keadaan di mana pertumbuhan linier seseorang menjadi terganggu. Hal itu disebabkan karena adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan penyakit infeksi kronis yang berulang. Kondisi ini ditandai dengan kekurangan tinggi dan panjang badan relatif sesuai dengan umurnya. Stunting juga merupakan salah satu indikator gizi kronis.
Stunting dapat diketahui pada usia balita. Jika seorang anak sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya. Kemudian dibandingkan dengan standar dan hasilnya berada di bawah normal. Jadi secara fisik anak tersebut akan lebih pendek jika dibandingkan dengan anak lainnya.
Metabolisme Lancar dan Kuatkan Sistem Imun
Metabolisme Lancar
Memiliki sistem metabolisme lancar, akan membuat pertumbuhan bayi maksimal. Untuk itu, penting memenuhi asupan nutrisi zat besi bayi agar metabolismenya lebih lancar. Manfaat zat besi untuk bayi ini bisa terlihat dari proses pembentukan enzimnya.
Metabolisme dalam hal ini berarti proses pengelolaan zat gizi makanan yang telah diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Bahkan segala energi yang terbentuk ini berfungsi untuk menunjang segala fungsi tubuh bayi. Mulai dari bernapas, berpikir, bertumbuh, hingga setiap pergerakan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Kuatkan Sistem Imun
Tak hanya orang dewasa yang membutuhkan sistem imun baik. Bayi pun lebih dari membutuhkannya. Apalagi sistem imun bayi masih sangat lemah dan lebih rentan terkena berbagai macam infeksi atau penyakit. Maka dari itu mulai andalkan manfaat zat besi untuk bayi ini.
Jika asupan zat besi tak diperhatikan, pasti bayi akan lebih rentan sakit. Misalnya seperti kulit gatal, batuk, pilek, sakit perut, dan lain sebagainya. Zat besi merupakan komponen penting dalam penyusunan enzim-enzim dalam tubuh. Enzim katalase dan myoglobin. Terdapat pula neutrophil dalam zat besi yang mampu melawan bakteri.
Advertisement
Cukup Darah
Eritrosit atau sel darah merah merupakan jenis sel darah yang paling banyak. Sel darah ini berfungsi sebagai alat transportasi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Sel darah ini pula yang membuat pembentukan darah maksimal.
Sementara dalam sel darah merah, ada haemoglobin yang bisa mengikat oksigen. Tanpa tercukupinya sel darah merah, hemoglobin pun sulit ditemukan. Akibatnya, bayi yang kekurangan zat besi cenderung kekurangan oksigen di tubuhnya.
Setiap organ tubuh memerlukan suplai oksigen agar dapat bekerja sebagaimana fungsinya. Zat besi sendiri memiliki fungsi vital bagi kesehatan tubuh. Membawa dan menyalurkan oksigen antar sel. Di sinilah pentingnya memerhatikan asupan zat besi untuk bayi. Tujuannya agar dampak manfaat zat besi untuk bayi bisa lebih optimal.
Kecerdasan
Banyak orang tua memiliki menyalahkan anak yang bodoh ketika dewasa, alih-alih memerhatikan nutrisinya ketika masih bayi. Padahal kekurangan zat besi saat bayi akan berdampak pada kecerdasan anak. Nah, di sinilah pentingnya memerhatikan asupan zat besi pada bayi.
Meski sebenarnya kecerdasan juga dipengaruhi genetik. Akan tetapi, memenuhi nutrisinya akan sangat berpengaruh juga. Setelah mengetahuinya, cobalah untuk lebih mengoptimalkan manfaat zat besi untuk bayi.
Bahkan selain berdampak pada kecerdasan, kekurangan zat besi dapat menyebabkan keterbatasan pada bayi. Mulai dari pertumbuhan mendatar, berat, dan tinggi badan menyimpang dari pertumbuhan normal. Keadaan semacam ini berkaitan dengan keterlambatan dalam perkembangan motorik anak.
Advertisement
Tanda Bayi Kekurangan Zat Besi
Kulit Pucat
Apabila anak kekurangan zat besi, maka ia juga berisiko mengalami anemia. Nah, kulit pucat ini terjadi karena kandungan hemoglobin pada darah anak jumlahnya tidak cukup. Warna merah darah memberi rona merah pada kulit, sehingga warnanya tidak terlalu pucat. Pada anak yang kekurangan zat besi, jumlah darah di tubuhnya kurang, sehingga kulitnya akan terlihat pucat.
Kelelahan
Kelelahan merupakan salah satu tanda anak kekurangan zat besi. Saat zat besi kurang, oksigen di dalam tubuh tidak tersebar dalam jumlah rata ke seluruh tubuh. Alhasil, si kecil kelihatannya jadi cepat capek dan lelah saat Anda ajak main.
Tangan dan Kaki Dingin
Saat kaki dan tangan bayi terasa dingin, tidak hangat, ini bisa menjadi tanda bahwa si kecil kekurangan zat besi. Dinginnya tangan dan kaki ini disebabkan karena oksigen yang tidak terpenuhi. Kurangnya zat besi dalam tubuh bisa membuat penyebaran oksigen di seluruh tubuh tidak merata.Â
Pertumbuhan dan Perkembangannya Terlambat
Saat kandungan zat besi pada bayi kurang, perkembangan dan pertumbuhan anak akan terhambat. Pasalnya, zat besi yang kurang akan memengaruhi jumlah darah di dalam tubuh bayi. Darah membawa banyak nutrisi ke seluruh tubuh. Jika kurang darah, organ tubuh bayi jadi tidak bekerja secara maksimal. Alhasil, perkembangan bayi Anda jadi terlambat.
Pernapasan Bayi Tidak Lancar
Saat zat besi pada bayi kurang, maka pasokan darah dan oksigen dalam tubuh si kecil berkurang. Pada akhirnya, bayi Anda rentan mengalami sesak napas. Ini karena kadar oksigen dan darah yang diedarkan paru-paru ke sistem pernapasan tubuh jumlahnya kurang.