Liputan6.com, Jakarta Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat jika dilihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sementara integrasi dalam Bahasa Inggris yakni berasal dari kata integration yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi adalah pembauran yang memiliki beberapa jenis.
Baca Juga
Advertisement
Pengertian integrasi menurut KBBI yang dimana integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. Berbagai perbedaan yang ada bisa disatukan dengan sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan. Terdapat beberapa jenis integrasi, yang salah satunya adalah integrasi nasional.
Integrasi nasional merupakan istilah yang sudah tak asing di Indonesia. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan. Sementara nasional memiliki makna yang berarti bangsa. Jadi, integrasi nasional menggambarkan proses persatuan wilayah yang di dalamnya terdapat sebuah perbedaan.
Integrasi adalah penyatuan dan pembentukan suatu identitas. Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang pengertian integrasi menurut para ahli dan jenis-jenisnya yang perlu dipahami, Senin (2/11/2020).
Pengertian Integrasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. KBBI juga menjelaskan bahwa integrasi adalah penyatuan berbagai kelompok ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas.
Pengertian Integrasi Menurut Para Ahli
Selain meniliki pengertian integrasi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, perlu juga mengetahui lebih jauh mengenai pengertian integrasi dari para ahli.
1. Soedjati Djiwadono
Menururut Soedjati Djiwadono, integrasi adalah cara bagaimana kelestarian nasional dalam arti luas yang dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.
2. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurut Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi adalah sebuah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua akses kehidupannya, seperti aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek budaya.
3. Yron Weiner
Pengertian integrasi berikutnya ini menurut Yron Weiner. Menurut Yron Weiner, integrasi adalah sebuah proses penyatuan suatu bangsa yang mencakup semua akses kehidupannya, seperti aspek sosial, aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek budaya.
4. Safroedin Bahar
Menurut Safroedin Bahar, integrasi adalah pembauran yang diartikan sebagai membuat untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur bangsa yang mulanya terpisah-pisah.
Advertisement
Jenis-jenis Integrasi
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang memiliki beberapa jenis. Setelah menelaah tentang pengertian integrasi, berikut ini ulasan mengenai jenis-jenis integrasi yang perlu untuk dipahami.
1. Integrasi Nasional
Jenis integrasi yang pertama yakni integrasi nasional. Integrasi nasional merupakan jenis integrasi yang tentunya sudah tak asing lagi. Integrasi nasional adalah suatu proses adaptasi antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan di masyarakat secara nasional sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi dan dapat memberikan fungsi tersendiri bagi masyarakat tersebut.
Jika dilihat dalam makna politis, integrasi nasional adalah sebuah penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya ke dalam kesatuan wilayah nasional yang akan membentuk sebuah identitas nasional. Secara umum integrasi nasional adalah sebuah penyatuan atau pembauran suatu bangsa agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
2. Integrasi Bangsa
Jenis integrasi berikutnya yakni integrasi bangsa. Integrasi bangsa adalah golongan yang beranekaragam dan berbeda-beda yang tidak bisa dirumuskan secara eksak. Golongan yang beranekaragam ini memiliki beberapa faktor-faktor objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lainnya.
3. Integrasi Sosial
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang memiliki beberapa jenis salah satunya adalah integrasi sosial. Integrasi sosial adalah penyesuaian antara unsur-unsur yang berbeda terutama dalam kehidupan sosial sehingga dapat menghasilkan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat itu sendiri.
Ada dua bentuk dari integrasi sosial tersebut yakni asmilasi dan akulturasi. Adapun faktor yang memengaruhi integrasi sosial dalam masyarakat yakni faktor internal dan faktor eksternal.
4. Integrasi Kebudayaan
Integrasi kebudayaan adalah proses penyesuaian antar unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contohnya, setiap daerah di Indonesia tentunya memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Setiap daerah tentunya memiliki cara tersendiri untuk melestarikan budaya tersebut. Dalam hal tersebut tentunya integrasi memiliki tujuan untuk mencapai keserasian dalam kehidupan masyarakat.
Keserasian yang tercipta di masyarakat tentunya membuat masyarakat menjadi hidup rukun walaupun adanya perbedaan diantara masyarakat tersebut.
5. Integrasi Masyarakat
Jenis integrasi selanjutnya yakni integrasi masyarakat. Menilik kembali pengertian integrasi menurut KBBI yakni integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan, sementara integrasi masyrakat yakni sebuah proses perpaduan atau penyatuan antar unsur-unsur dalam masyarakat yang meliputi pranata sosial, kedudukan sosial, dan peranan sosial. Integrasi bertujuan untuk menyatukan masyarakat tersebut walaupun adanya keududukan hingga peranan sosial berbeda.
Faktor Pendorong Integrasi
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang tentunya memiliki beberapa faktor pendorong agar integrasi tersebut dapat mencapai tujuannya ketika di masyarakat. Integrasi bertujuan untuk menyatukan masyarakat baik itu dari kedudukan sosialnya hingga budaya masing-masing masyarakat. Adapun faktor-faktor pendorong terbentuknya integrasi yakni :
1. Adanya Rasa Toleransi
Rasa toleransi dan saling menghormati antar masyarakat membuat integrasi tersebut dapat terbentuk. Perbedaan di masyarakat bisa menjadi kesatuan jika adanya rasa tolerasi, tenggang rasa, dan rasa saling menghormati di masyarakat ataupun berbangsa dan bernegara.
2. Terjadinya Perkawinan Silang dengan Suku Lainnya
Faktor pendorong integrasi selanjutnya yakni terjadinya perkawinan silang dengan suku lainnya. Perkawinan silang tersebut membuat dua keluarga yang berbeda menjadi satu kesatuan karena sudah adanya hubungan keluarga. Rasa saling menghormati tentu saja muncul diantara dua keluarga dalam perkawinan tersebut.
3. Pesatnya Komunikasi dan Transportasi Antar Daerah
Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang tentunya dibaliknya ada faktor pendorong agar terciptanya kesatuan tersebut. Faktor pendorong integrasi selanjutnya yakni pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah. Pesatnya komunikasi yang didukung dengan perkembangan zaman membuat integrasi tersebut dapat muncul dengan sendirinya.
4. Meningkatnya Rasa Solidaritas
Faktor pendorong adanya integrasi selanjutnya yakni meningkatnya rasa solidaritas. Rasa solidaritas dianatara masyarakat ataupun kehidupan berbangsa dan bernegara muncul saat bersama-sama menghadapi suatu kejadian. Saat terjadi suatu kejadian, setiap orang tentunya saling tolong menolong tanpa memandang kedudukan dan perbedaan.
5. Fungsi Pemerintahan yang Berjalan Baik
Faktor pendorong adanya integrasi selanjutnya yakni fungsi pemerintahan yang berjalan semakin baik dan bijaksana. Apabila fungsi pemerintahan berjalan dengan baik dan pemerintah mengayomi masyarakat dengan baik tanpa memandang kasta tentunya masyarakat akan hidup rukun dan saling menghormati karena mendapatakan keistimewaan yang sama dari pemerintah.
Advertisement
Perbedaan Integrasi dan Disintegrasi
Setelah menelaah tentang pengertian hingga faktor pendorong integrasi, integrasi memiliki perbedaan dengan disintegrasi. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh. Sementara disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan.
Disintegrasi memiliki beberapa gejalanya munculnya disintegrasi tersebut yakni :
1. Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang semula dijadikan patokan oleh masing-masing anggota masyarakat.
2. Perilaku para warga masyarakat cenderung melawan atau melanggar nilai-nilai dan norma-norma yang telah disepakati bersama.
3. Kerap kali terjadi pertentangan antara norma-norma yang ada di dalam masyarakat. Â
4. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada di masyarakat tidak lagi difungsikan dengan baik dan maksimal sebagaimana mestinya.
5. Tidak adanya konsistensi dan komitmen bersama terhadap pelaksanaan sanksi bagi mereka yang melanggar norma-norma yang ada di masyarakat
Â