Tari Tradisional adalah Karya Seni Turun Temurun di Indonesia

Tari tradisional adalah peninggalan masa lalu yang patut dilestarikan.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 28 Jun 2023, 18:50 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 18:50 WIB
Llagollen International Musical Eisteddfod
Tim misi budaya Al-Izhar Pondok Labu pentaskan empat tarian tradisional Indonesia di Llagollen International Musical Eisteddfod di Inggris. (Kementerian Pariwisata/pool/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia adalah negara yang sangat terkenal dengan keragaman budaya yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Salah satu jenis keragaman budaya yang dimiliki Indonesia adalah tari tradisional. Bahkan bisa dibilang, tari tradisional adalah salah satu budaya dengan ciri khas yang beragam dari tiap daerahnya.

Mengutip buku karya Robby Hidayat yang berjudul Wawasan Seni Tari: Pengetahuan Praktis bagi Guru Seni Tari (2005). Tari tradisional adalah sebuah tata cara menari atau menyelenggarakan tarian yang dilakukan oleh sebuah komunitas etnik secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Menari adalah sebuah ungkapan gerak emosional dengan pola gerak tubuh yang ekspresif dan komunikatif.

Kemudian, dalam buku Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi (1998) karya Prof. Dr. R. M. Soedarsono mengungkapkan, tari tradisional adalah semua tarian yang telah mengalami perjalanan sejarah yang cukup panjang dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang ada.

Tidak sekadar kekayaan bangsa, tari tradisional adalah salah satu kesenian yang mengandung banyak filosofi, baik dari pakaian yang digunakan maupun gerakan tari yang ditampilkan. Kendati demikian, pesatnya perkembangan teknologi dan arus pertukaran budaya antar bangsa cukup berperan dalam mengubah cara pandang generasi muda saat ini. Banyak yang kini lebih mengenal tari modern dibandingkan tari tradisional.

Mengulas lebih jauh mengenai tari tradisional, berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Rabu (27/1/2021).

Tari Tradisional Berdasar Nilai Artistiknya

Tari Jaipong.
Tari Jaipong. (dok. Instagram @jugala_jaipongan/https://www.instagram.com/p/BnqbZlWHW-g//Tri Ayu Lutfiani)

Jika dilihat dari nilai artistik garapannya, menurut Humardani (1983) penggolongan dari tari tradisional adalah:

1. Tari Primitif

Merupakan tarian yang sangat sederhana. Maksudnya, tari tradisional ini belum mengalami penggarapan koreografis secara baik mulai dari bentuk geraknya maupun iringannya, bahkan busana dan tata rias juga kurang diperhatikan.

Tari primitif saat ini sudah jarang dipentaskan dan jarang dijumpai keberadaannya. Bisa jadi ini karena tari jenis ini hanya ada di daerah terpencil atau pedalaman saja.

2. Tari Klasik

Tari jenis ini adalah tari yang sudah baku baik gerak serta iringannya. Tari klasik sendiri adalah garapan kalangan raja atau bangsawan yang sudah mencapai nilai artistik yang tinggi serta telah menempuh perjalanan yang bisa dibilang sangat panjang.

3. Tari Rakyat

Adalah tarian yang sederhana dengan pola langkah serta gerakan badan yang relatif mudah dan telah mengalami penggarapan koreografis berdasar kemampuan penyusunnya. Tari rakyat sendiri lahir dari budaya masyarakat pedesaan atau luar tembok Kraton, serta tidak mengacu pada pencapaian standar estetik yang setinggi-tingginya layaknya tari klasik.

Macam-Macam Tari Tradisional

Semarak Pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu 2015
Para penari menampilkan tari Saman dari Aceh pada Pembukaan Kejuaraan Dunia Wushu 2015 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat(13/11/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

1. Tari Gambyong

Tari tradisional ini berasal dari Surakarta. Mulanya, tarian gambyong adalah tarian rakyat untuk memeriahkan suasana ketika datang musim panen padi. Tapi, kini juga dipakai untuk acara sakral sekaligus penghormatan pada tamu.

Bahkan, tarian ini akhirnya dipelajari dan dikembangkan di istana hingga dinobatkan sebagai tarian khas istana. Tarian gambyong identik dengan pakaian warna hijau dan kuning.

Sieirng berkembangnya zaman, warna pakaian tidak menjadi persoalan utama. Para penari kini bisa mengenakan pakaian selain warna hijau atau kuning. Tari gambyong diiringi dengan musik gamelan seperti gendhang, gong, dan kenong.

 

2. Tari Jaipong

Tarian tradisional ini adalah tarian asli yang berasal dari tanah Sunda, Jawa Barat. Tari ini populer di Kota Karawang. Tari jaipong disebarkan di tanah Sunda, lalu mendapat apresiasi sangat bagus dan membuat sangat populer hingga saat ini. Tari jaipong dimainkan dengan perpaduan gerakan serta musik tradisional gong, ketuk, atau gendang, sehingga membuat tarian ini makin menarik untuk disaksikan.

 

3. Tari Reog Ponorogo

Tari reog Ponorogo adalah tarian yang dari Jawa Timur. Ciri tarian ini topeng yang digunakan oleh para penarinya. Para penari menggunakan topeng Reog dan Warok.

Topeng ini sangat berat dan hanya diangkat dengan gigi oleh sang penarinya. Topeng Reog Ponorogo dibuat dari bulu merak asli, sehingga tampilannya sangat indah. Tarian ini biasa dibawakan dalam acara-acara besar seperti festival, perayaan, hajatan, atau acara besar lainnya.

 

4. Tari Kecak

Tarian dari Bali ini sangat terkenal di kalangan turis mancanegara. Ini karena keunikan tari kecak. Tarian ini dilakukan dengan duduk melingkar sambil mengangkat kedua tangan dan berkata “cak”. Banyak wisatawan dalam negeri atau mancanegara tertarik dengan tari tradisional satu ini. Biasanya tari kecak digelar di tempat luas seperti pinggir pantai, dan dilakukan saat matahari baru terbenam atau malam hari.

 

5. Tari Cakalele

Tarian Maluku yang bernama Tari Cakalele ini merupakan tarian perang yang dibawakan pria dan wanita secara berpasangan. Tarian yang diiringi musik tifa (drum), suling, dan bia (kerang besar) ini ditampilkan dalam rangka menyambut tamu atau dalam perayaan adat.

Penari pria mengenakan pakaian warna merah dan kuning sambil membawa parang dan tameng (salawaku). Sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian warna putih sembari menggenggam sapu tangan (lenso) di kedua tangannya.

 

6. Tari Musyoh

Selanjutnya tari musyoh yang berasal dari Papua. Tari ini dahulu digunakan untuk mengusir arwah kerabat yang meninggal secara tragis dan mayoritas dilakukan kaum pria. Kini tari musyoh digunakan masyarakat dalam menyambut tamu yang datang. Gerakannya lincah dan menunjukkan rasa gembira.

 

7. Tari Kipas Pakarena

Tari kipas pakarena adalah tarian dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian kipas pakarena ini menggunakan media kipas sebagai media utama yang digunakan dalam menari. Gerakan yang terdapat di dalam tari pakarena juga seperti mengipas.

 

8. Tari Lego Lego

Tari lego lego berasal dari Pulau Alor dan sudah diwariskan secara turun temurun hingga saat ini. Tari lego lego kerap dipertunjukan saat upacara adat atau sesudah kegiatan bersama sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan juga rasa gembira. Ungkapan syukur tersebut terlihat dalam gerakan mengelilingi Mesbah (sebuah benda sakral bagi masyarakat Alor) sambil bergandengan dan menyanyikan lagu pujian pada Tuhan.

 

9. Tari Piring

Tari piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tarian Piriang adalah tari tradisional Minangkabau yang berasal dari Kabupaten solok, Sumatera Barat. Tari piring memiliki ciri khas tersendiri, di mana menggunakan alat bantu piring sebagai media utamanya.

Cara memainkan tarian piring dengan mengayunkan piring-piring diiringi gerakan-gerakan yang cepat dan teratur. Dengan catatan piring tersebut tidak lepas dari genggaman tangan.

 

10. Tari Saman

Tari Saman berasal dari Provinsi Aceh, tepatnya Suku Gayo. Tari Saman sangat dikenal hingga mancanegara. Ini karena keunikan tarian yang dimiliki. Bahkan tarian ini ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia. Tarian ini dilakukan banyak orang sekaligus, bahkan bisa mencapai puluhan orang.

Cara melakukannya, dibutuhkan kekompakan dan pemahaman ritme yang pas agar bisa menghasilkan tari saman yang bagus. Tarian ini bisa dilakukan baik laki-laki atau perempuan. Di daerah asalnya, tarian ini kerap ditampilkan untuk menyambut hari besar Islam.

Dengan begitu, bisa dipahami bahwa tari tradisional adalah sebuah peninggalan kebudayaan yang sangat bernilai. Bahkan, nilai yang terkandung di dalam tari tradisional adalah sesuatu yang bisa dikatakan sangat sakral.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya