Kenapa Waktu Salat Idul Adha Lebih Pagi dari Idul Fitri? Begini Tata Caranya

Jam sholat Idul Adha umumnya dilaksanakan lebih pagi daripada sholat Idul Fitri.

oleh Laudia TysaraFitriyani Puspa Samodra diperbarui 17 Jun 2024, 10:52 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 16:05 WIB
Ratusan Umat Muslim Salat Idul Adha 1339 H di Masjid Al Furqan DDII
Ratusan jemaah mendengarkan khutbah usai Salat Idul Adha di Masjid Al Furqan DDII, Jakarta, Selasa (21/8). Penetapan Salat Idul Adha ini didasarkan pada perhitungan hisab wujudul hilal yang menghasilkan data astronomis. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Salat Idul Adha merupakan ibadah sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Ibadah ini dilakukan pada pagi hari sebelum penyembelihan hewan kurban, yang menunjukkan ketaatan dan pengorbanan dalam agama Islam. Salah satu aspek penting dari ibadah sunah ini adalah waktu salat Idul Adha.

Selain memperhatikan waktu salat Idul Adha, sebelum melaksanakan Salat Idul Adha, disarankan bagi umat Muslim untuk mandi, berhias, menggunakan wewangian, memakai pakaian terbaik, dan menahan diri dari makan hingga selesai menunaikan salat. Hal ini menunjukkan kebersihan, kesiapan spiritual, dan penghormatan terhadap ibadah yang dilakukan.

Salat Idul Adha memiliki nilai-nilai yang mendalam, di antarany a adalah kesadaran akan pengorbanan, kepatuhan terhadap perintah agama, dan solidaritas sosial melalui penyembelihan hewan kurban yang kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan. Ibadah ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan keimanan dan kebersamaan umat Muslim dalam menyambut hari yang penuh berkah ini. Berikut ulasan lebih lanjut tentang waktu salat Idul Adha yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/6/2024).

Waktu Pelaksanaan Salat Idul Adha

FOTO: Jakarta Islamic Centre Terapkan Protokol Kesehatan Salat Idul Adha
Jemaah melaksanakan salat Idul Adha 1441 H di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Jumat (31/7/2020). Khutbah Idul Adha tahun ini bertema ‘Membagun Optimisme di Tengah Pandemi’. (merdeka.com/Imam Buhori)

Rasulullah menganjurkan waktu salat Idul Adha dilakukan lebih awal dari pada salat Idul Fitri. Tujuannya untuk mempercepat proses penyembelihan hewan kurban sehingga daging kurban dapat didistribusikan secepatnya kepada yang membutuhkan.

Ada sebuah hadits yang menerangkan terkait waktu pelaksanaan salat Idul Adha yang sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW.

وَعَنْ جُنْدَبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَحَلِّي ﷺ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ يُصَلِّي بنا الْفِطْرَ وَالشَّمْسُ عَلَى قَيْدِ رُمُحَيْنِ، وَالْأَضْحَى عَلَى فَيْدِ رُمْح. رواه أحمد

Artinya: Dari Jundab bin Abdillah Al-Bajali RA, ia berkata, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallah sholat Idul Fitri bersama kami saat matahari setinggi dua tombak. Dan beliau sholat Idul Adha saat matahari setinggi satu tombak." (HR Ahmad).

Mengacu pada hadist tersebut, di Indonesia salat Idul Adha umumnya dilaksanakan sekitar pukul 06.00 atau 06.30 WIB. Dengan demikian, pelaksanaan salat Idul Adha lebih pagi memiliki manfaat praktis dan spiritual. Secara praktis, memungkinkan distribusi daging kurban lebih cepat, sementara secara spiritual, mengikuti anjuran Rasulullah SAW untuk menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan dan keteladanan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Bacaan Niat Salat idul Adha

FOTO: Salat Idul Adha Pertama di Hagia Sophia
Khatib menyampaikan khutbah saat pelaksanaan salat Idul Adha di Hagia Sophia, Istanbul, Turki, Jumat (31/7/2020). Ini merupakan salat Idul Adha pertama di Hagia Sophia setelah dialihfungsikan dari museum menjadi masjid. (Pool via AP)

Sholat Idul Adha umumnya dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah, baik itu di masjid atau tanah lapang. Namun pada situasi tertentu, seperti pandemi pada 2020 lalu, ibadah salat idul adha dapat dilakukan sendiri di rumah.

Berikut niat salat Idul Adha yang bisa dibaca oleh imam dan makmum.

Niat sholat Idul Adha untuk Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــــــالَى

Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta'alaa.

Artinya: Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta'ala.

Niat sholat Idul Adha untuk Makmum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــــــالَى

Ushallii sunnatan 'iidil adha rok'ataini mustaqbilal qiblati makmuman lillahi ta'alaa.

Artinya: Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah ta'ala.

Tata Cara Salat Idul Adha

FOTO: Jakarta Islamic Centre Terapkan Protokol Kesehatan Salat Idul Adha
Suasana pelaksanaan salat Idul Adha 1441 H di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, Jumat (31/7/2020). Khutbah Idul Adha tahun ini bertema ‘Membagun Optimisme di Tengah Pandemi’. (merdeka.com/Imam Buhori)
  • Membaca niat sholat Idul Adha
  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Takbir dibaca sebanyak 7x pada rakaat pertama, berikut bacaannya,

اللهُ اَكْبَرُ (Allāhu akbar)

Artinya: Allah Maha Besar

  • Adapun zikir yang dibaca saat jeda antara takbir adalah sebagai berikut

سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ (Subhânallâh, walhamdulillâh, walâ ilâha illallâh, wallâhu akbar, wa lâ haula walâ quwwata illâ billâhil 'aliyyil azhîm.)

Artinya: Maha suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah maha besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.

  • Membaca Surat Al-Fatihah
  • Membaca Surat Al-A'la
  • Rukuk
  • Iktidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua dengan tertib dan tumakninah
  • Bangkit dari sujud sambil mengucapkan takbir sebanyak 5 kali
  • Membaca Surat Al Fatihah dan dapat dilanjutkan dengan Surat Al Ghasyiyah
  • Rukuk sambil membaca tasbih
  • Bangun dari rukuk (iktidal)
  • Lalu dilanjutkan seperti sholat pada biasanya hingga diakhiri dengan salam.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya