Liputan6.com, Jakarta Intel adalah orang yang bertugas untuk mencari bahan keterangan untuk kebutuhan organisasi, kelompok atau perorangan. Intel juga memiliki fungsi penting sebagai Penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan. Kegiatan intelijen adalah bagian dari sistem peringatan dini negara dan sistem pertahanan negara yang memungkinkan pembuat kebijakan memiliki kewaspadaan dini.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Intelijen adalah bagian dari sistem peringatan dini negara, kegiatan ditujukan untuk mengumpulkan, mengolah dan menilai informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber ancaman terhadap keamanan nasional. Sedangkan pada intelijen adalah bagian sistem pertahanan negara, kegiatan intelijen ditujukan untuk menghasilkan pusat data melalui suatu analisis strategis yang mendalam mengenai motif, tujuan, identitas, struktur organisasi, sumber dukungan dan kelemahan dari sumber ancaman potensial.
Intelijen adalah orang yang sering kali harus menampilkan kesan yang serba tahu. Oleh karena itu untuk menghindari rasa malu akan hal semacam itu, banyak bos-bos intelijen yang sebenarnya memerlukan pertukaran catatan, konsultasi, atau koordinasi dalam rangka memerlukan informasi yang ada di tangan mereka. Bahkan pada tataran taktis, intel terbagi dalam wilayah operasi intelijen yang dihubungkan dengan tugas yang lebih spesifik. Hal ini berkaitan erat dengan tipe kegiatan intelijen tersebut, yakni kegiatan intelijen positif dan kegiatan intelijen agresif.
Menurut jurnal Universitas Islam Indonesia, intel sendiri berupa kegiatan untuk mendapatkan informasi atau data aktif. Intel juga dapat dikatakan sebagai keamanan, pertahanan, dan keselamatan negara. Dalam kasus ini intel sendiri memiliki teknik penyelidikan tertentu saat akan mencari dan mendapatkan orang yang mereka cari.
Teknik yang sering digunakan ada teknik penyelidikan terbuka seperti melakukan penelitian, wawancara, setelah itu introgasi sedangkan teknik penyelidikan tertutup mereka melakukan pengamatan, orang yang diwawancara tidak tahu sumber baket tidak menyadari dirinya di interogasi, penjajakan, pembuntutan ,penyadapan dan yang terakhir penyusupan. Selain itu, intelijen memiliki watak sebagai seorang profesional dengan satu klien saja yang mana mengabdi hanya kepada seorang klien. Dimana intel sendiri dapat diartikan dalam 3 aspek.
Berikut ini pengertian Intel secara global yang liputan6.com rangkum dalam berbagai sumber, Kamis (20/7/2023)
1. Intel sebagai kegiatan
Kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk Penyelidikan, Pengamanan & Penggalangan secara struktural rutin & terus menerus berdasarkan tata cara kerja yg tetap.
2. Intel sebagai organisasi
Sebagai badan yang digunakan untuk menggerakkan aksi Intelijen yaitu Penyelidikan, Pengamanan, Penggalangan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan yang berwenang & bertanggung jawab.
3. Intel sebagai produk
Informasi yang sudah diolah selanjutnya disampaikan pada Pimpinan atau pihak yang membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan penyusunan rencana, pengambilan keputusan dan penindakan yg akan ditempuh.
Advertisement
Peran intel
- Memberikan ramalan atau peringatan dini terhadap ancaman atau gangguan yang mengancam keamanan nasional, melalui hasil analisa yang cepat, terkini, komprehensif dan akurat kepada pembuat kebijakan sehingga menjadi bahan/acuan bagi penentuan kebijakan dalam menjalankan pengelolaan negara di bidang keamanan, sesuai dengan tujuan bernegara.
- Melakukan upaya, pekerjaan, kegiatan untuk deteksi dini dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan terhadap setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan mengancam/menggangu kepentingan dan keamanan nasional.
- Memberikan informasi terkini, akurat, cepat dan komprehensi terkait dengan jaminan keamanan dan tegaknya hukum (law enforcement) di dalam negara hukum demokratis.
- Memastikan keadilan seluruh warga negara, serta tidak mengabaikan prinsip-prinsip demokrasi dan Hak Asasi Manusia.
- Sistem keamanan nasional untuk itu harus menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pasca perang dingin, dunia yang multi-polar atau non-polar dan era demokratisasi segala bidang. Hal ini termasuk menyesuaikan metode kerja, budaya kerja, dan difrensiasi serta spesialisasi fungsi dengan kondisi tersebut.
Pro dan kontra intel organisasi
Organisasi Intel menghadapi persoalan yang hampir sama ketika dilihat dari sudut posisinya di masyarakat maupun dalam sebuah negara. Posisi bisa berarti dari sisi pentingnya, manfaat, pengaruhnya atau bahkan power kekuasaannya. Namun bisa juga berarti dimana letaknya dalam sebuah kehidupan bernegara dan berbangsa.
1. Intelijen sebagai aparatur keamanan
Sebagai bagian dari aparatur keamanan yang paling depan menjadi sangat penting atau vital bagi sebuah negara ketika definisi ancaman lebih jelas dan disepakati oleh mayoritas masyarakat atau minimal oleh para pengambil keputusan baik di eksekutif maupun legislatif.
Contoh kasus pihak-pihak yang bermusuhan saling berhadapan dan jelas, arah ancaman datangnya dari mana. Atau bisa juga situasi pasca perang dunia kedua (perang dingin), dimana persepsi ancaman nyaris seragam, yaitu berhadap-hadapannya dua kubu yang bersaing, Uni Soviet melawan Amerika Serikat.
2. lingkungan eksternal dari sebuah negara
Faktor kedua ini masih terkait dengan faktor pertama. Dimana lingkungan eksternal bisa diawali dengan negara-negara tetangga , lingkungan regional sampai global. Apabila banyak potensi konflik dengan lingkungan eksternal maka biasanya posisi intelijen menjadi penting dan tidak banyak dipertanyakan oleh publik. Tetapi bila lingkungan eksternal terlihat stabil dan damai serta banyak diwarnai dengan kerjasama dan kesepahaman antar negara, maka posisi intelijen menjadi biasa saja sebagaimana layaknya sebuah lembaga yang menyediakan informasi.
3. Struktur birokrasi dan administrasi negara
Menurut jurnal dasar dasar inteligen, struktur birokrasi dan administrasi negara sangat erat hubungannya dengan wewenang dan posisi lembaga negara berdasarkan hukum atau undang undang yang berlaku. Dimana intel era Orde Lama dan Orde Baru selalu menganggap Intel bisa berjalan di atas hukum. Kompetisi draft untuk kebijakan negara dengan sendirinya juga banyak didominasi oleh kalangan intel yang didukung oleh lembaga yang terus berkembang. Hal ini sedikit banyak juga menimbulkan friksi dengan departemen terkait karena sering dilangkahi oleh intel. Tidaklah mengherankan bila dalam era reformasi dan demokrasi, intel nasional kita tampak kedodoran dalam mengikuti perkembangan, bahkan dibandingkan dengan langkah cepat Kepolisian Republik Indonesia sangat ketinggalan jauh.
Advertisement
4. Kondisi organisasi intelijen
Kondisi organisasi intelijen boleh dikata nyaris tidak terdengar oleh publik. Sekuat/sehebat apakah Intelijen Indonesia selalu menjadi pertanyaan yang tidak terjawab. Pemeliharaan kondisi internal intelijen yang misterius tentu saja sangat diperlukan dalam menjaga kerahasiaan organisasi.
5. persepsi publik terhadap intelijen
lembaga intelijen bila tidak diabdikan untuk kepentingan negara dan masyarakat adalah sia-sia. Dimana kecurigaan demi kecurigaan yang menimbulkan kekurangpercayaan publik pada pentingnya intelijen, akibatnya muncul resistensi terhadap upaya-upaya penguatan organisasi intelijen.
6. Sistem Politik
Sistem politik juga mempengaruhi kewajaran dimana posisi intelijen sebaiknya diletakan. Pada rejim militer dan otoriter, tentu saja posisi intelijen sangat berpengaruh dan tinggi. Dalam negara demokratis, posisi intelijen tetap tinggi tetapi dalam transparansi dan kontrol yang efektif dari berbagai pihak. Dalam kondisi nyaris "tanpa ancaman", posisi intelijen selayaknya tetap stabil dalam kesiagaan/kewaspadaan penuh menjaga stabilitas negara