Sampah Anorganik Adalah Sampah yang Sulit Terurai, Simak Selengkapnya

sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.

oleh Dinda Hafid Hafifah diperbarui 14 Agu 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 13:40 WIB
Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi cara mengurangi sampah plastik/Copyright unsplash/Mark Harpur

Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang sampah, kita perlu tahu sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Sampah dapat digolongkan menjadi beberapa kategori, dan yang kita akan bahas tentang sampah anorganik adalah sampah yang sulit terurai.

Sampah anorganik adalah salah satu jenis sampah yang tidak bisa terurai oleh tanah. Di mana sampah-sampah tesebut membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Sifat sampah anorganik yang susah terurailah yang menyebabkan berbagai masalah karena beberapa sampah akan terurai dalam jangka waktu yang cukup lama, padahal produksi sampah setiap tahunnya akan terus bertambah.

Sampah anorganik adalah sampah yang berasal dari sisa manusia dan sulit untuk diurai oleh bakteri. Kemudian kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengatasi permasalanan sampah menjadi permasalahan khusus. Masih banyak di kalangan masyarakat menggunakan produk kemasan plastik yang hanya di pakai sekali saja, sehingga menyebabkan penumpukan sampah semakin menumpuk.

Sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Kita sebagai masyarakat juga harus membiasakan diri untuk memilah dan memilih sampah lalu lalu mengubahnya menjadi barang yang lebih berharga sehingga dapat membantu mengurangi limbah sampah yang sulit terurai.

Berikut ini adalah cara pengelolaan sampah anorganik yang liputan6.com rangkun dari berbagai sumber, Senin (14/8/2023)

 


1. Reduce

Kolaborasi Pihak Swasta dalam Pengolahan Sampah Plastik Berperan Penting Capai Misi Pemerintah
Ilustrasi mengelola sampah plastik. (Shutterstock/kumpol.pijadee)

Reduce adalah metode untuk mengurangi produksi sampah masyarakat dengan mengurangi pemakaian bahan atau barang dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak dapat mengilangkan sampah, tetapi dengan metode ini kita dapat mengontrol produksi sampah.

2. Reuse

Reuse adalah menggunakan kembali barang atau bahan yang masih dapat dimanfaatkan sehingga tidak perlu membeli barang atau bahan baru untuk penggunaan barang yang sama. Metode reuse melakukan pemanfaatannya dengan koran bekas sebagai bungkus makanan.

3. Recycle

Recycle adalah metode untuk mengolah sampah agar dapat didaur ulang menjadi barang lain. Pada metode recycle ini bermanfaat untuk mengolah sampah mereka jadi barang baru yang bernilai ekonomis.

 


Dampak negatif sampah anorganik bagi lingkungan

Anemia hingga Anorexia Nervosa
Ilustrasi Anemia Credit: pexels.com/Ron

1. Dampak terhadap kesehatan

Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung dan pembiayaan secara tidak langsung.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan seperti menimbulkan penyakit demam berdarah yang terus meningkat di daerah yang pengelolaan sampah anorganiknya kurang memadai, kemudian bahaya sampah beracun.

Selain itu, ancaman bahaya daging sapi yang terkontaminasi logam berat akibat penggembalaan ternak sapi di tempat pembuangan akhir. Pengaruh gangguan logam berat terhadap kesehatan manusia tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat dalam tubuh serta besarnya dosis yang dikonsumsi.

Beberapa penyakit yang disebabkan oleh keracunan logam berat seperti anemia, gangguan pada berbagai organ tubuh dan penurunan kecerdasan. Anak-anak merupakan golongan yang beresiko tinggi keracunan logam berat.


2. Dampak terhadap kualitas udara dan air

Sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik cemari lautan. (Foto: Shutterstock)

Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Kemudian pencemaran udara yang ditimbulkan sampah misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun.

Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen monoksida, gas belerang, amoniak dan asap di udara. Pencemaran perairan inilah yang menimbulkan perubahan warna dan bau, serta penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme. Kaemudian terbawa oleh hujan dan meresapnya bahan berbahaya sehingga meresap mencemari sumber air.

3. Dampak terhadap lingkungan sosial dan ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat. Kemudian bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Hal itu memberikan dampak negatif terhadap keindahan dari lingkungan kita sendiri.

Tidak hanya itu banjir yang terjadi selama musim penghujan dan juga buruknya kualitas air menjadi kerugian utama dari sampah yang ada di sungai. Secara ekonomi, sampah yang tidak ditanggulangi dengan baik dapat menyebabkan adanya biaya yang tidak terduga seperti misalnya biaya berobat karena sakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang berasal dari sampah.


Pemanfaatan sampah anorganik

Keren dan Unik, Sampah Plastik Diubah Jadi Karya Seni di Hanoi
Pengunjung melihat instalasi seni yang terbuat dari sisa-sisa plastik, kaleng dan wadah di sebuah pameran "Reduce the Litter" di Hanoi (15/7/2019). Pameran ini menggambarkan polusi dari limbah rumah tangga yang menyebabkan dampak berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan anak. (AFP Photo/Nhac Nguyen)

1. Sampah plastik

Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkus barang. Upaya dalam memanfaatkan sampah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun fungsi yang berbeda.

Contoh produk yang di hasilkan seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjadi kerajinan seperti kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau paying, dan lain-lain.

2. Sampah logam

Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita. Upaya pemanfaatan sampah dari bahan logam itu menjadi jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Contoh produk yang dihasilkan dari limbah kaleng seperti tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gif box, dan lain lain.


3. Sampah Gelas atau Kaca

Miniatur Mainan dari Limbah Korek Gas
Sampah merupakan tanggung jawab bersama, akan lebih bijak dan bermanfaat jika sampah-sampah tersebut diolah dan tidak langsung dibuang. Apalagi, sampah berbahan plastik yang membutuhkan waktu bertahun-tahun agar dapat terurai. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang bisa digunakan kembali. Contoh produk dari bahan sampah gelas ataupun kaca seperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.

4. Sampah kertas

Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Kertas tersebut nantinya langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna dan bermanfaat. Proses yang di lakukan adalah kertas tersebut dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Contoh produk hasil daur ulang kertas seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.

 

 

------------------------------

Reporter Magang

Dinda Hafid Hafifah

Univeristas Teknologi Yogyakarta

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya