Liputan6.com, Jakarta Anorganik adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, istilah anorganik adalah benda yang tak hidup, seperti air, gas, asam, hingga mineral.
Istilah anorganik juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyebut limbah atau sampah. Secara umum, kata anorganik adalah senyawa pada alam yang pada umumnya menyusun material atau benda tak hidup.
Advertisement
Baca Juga
Secara sederhana, semua barang atau material yang terbuat dari benda tak hidup yang tidak bisa terurai oleh alam secara alami, maka benda atau material tersebut disebut dengan anorganik. Hal inilah yang membedakan sifat anorganik dan organik.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai definisi anorganik beserta sifat-sifat dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (5/7/2023).
Anorganik Adalah
Seperti yang telah dijelaskan di atas, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kata anorganik adalah benda yang tak hidup selain manusia, tumbuhan, dan hewan, seperti air, gas, asam, hingga mineral. Secara umum, anorganik adalah senyawa pada alam (di tabel periodik) yang pada umumnya menyusun material atau benda tak hidup.
Secara sederhana, semua barang atau material yang terbuat dari benda tak hidup yang tidak bisa terurai oleh alam secara alami dan harus menggunakan bahan kimia, maka benda atau material tersebut disebut dengan anorganik. Hal inilah yang membedakan sifat anorganik dan organik.
Dalam kehidupan sehari-hari, biasanya kata anorganik digunakan dalam penyebutan sampah atau limbah, hingga senyawa Biologi. Untuk itu, kata anorganik sudah tak asing lagi bagi masyarakat secara luas.
Bila meniliki lingkungan, maka sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Sampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil proses teknologi pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan sulit diuraikan oleh alam.
Sementara itu, jika menilik pada ilmu Biologi, definisi senyawa anorganik adalah senyawa yang tersusun dari atom utama logam, yang mana banyak kita lihat di zat yang tidak hidup. Misalnya saja, batu-batuan, tanah, air, dan lain sebagainya.
Advertisement
Jenis-Jenis Limbah Anorganik
Berikut ini ada beberapa jenis-jenis limbah anorganik berdasarkan dengan bentuknya, yakni:
1. Limbah Anorganik Padat
Limbah anorganik padat adalah jenis limbah yang berwujud keras dan padat sehingga bisa diraba atau disentuh. Namun, beberapa jenis limbah padat juga mengandung zat kimia berbahaya sehingga tidak dapat disentuh secara langsung. Contoh limbah padat adalah ember, piring, plastik, sterofoam, piring, gelas, kaleng, dan masih banyak yang lainnya.
2. Limbah Anorganik Cair
Merupakan jenis limbah yang berwujud cairan dan sangat berbahaya, yang dihasilkan oleh pabrik atau perusahaan produksi, umumnya dibuang ke sungai-sungai sehingga dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan serta membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Contoh limbah cair adalah air sabun, limbah pabrik, dan masih banyak yang lainnya.
3. Limbah Anorganik Gas
Jenis limbah yang tidak memiliki bentuk fisik dan tidak bisa dijangkau oleh indera manusia. Biasanya, limbah gas ini dihasilkan dari cerobong asap di pabrik-pabrik produksi. Gas atau uap yang dihasilkan tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan pemanasan global, hujan asam, dan peningkatan polusi udara. Selain itu, limbah gas juga dapat berasal dari emisi kendaraan bermotor yang mengandung gas beracun seperti karbon monoksida atau CO, yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat menyebabkan kematian jika terhirup dalam jumlah besar.
Sifat-Sifat Limbah Anorganik
Untuk membedakannya dengan sampah atau limbah organik, berikut ini terdapat beberapa sifat-sifat dari limbah anorganik adalah:
1. Tidak dapat terurai secara alami
Limbah anorganik tidak dapat terurai oleh mikroorganisme atau proses alamiah seperti yang terjadi pada limbah organik. Oleh karena itu, perlu adanya campur tangan manusia untuk mengolahnya menjadi sesuatu yang berharga dan bisa digunakan kembali.
2. Mengandung zat-zat kimia berbahaya
Limbah anorganik mengandung zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar. Beberapa contoh zat kimia berbahaya antara lain logam berat, asam, dan pestisida.
3. Memiliki berbagai bentuk
Limbah anorganik dapat berbentuk padat, cair, atau gas tergantung pada sumbernya, misalnya berupa sampah plastik, kaca, logam, atau bahan kimia padat lainnya. Limbah cair misalnya berupa limbah dari industri atau rumah tangga yang mengandung bahan kimia berbahaya. Sedangkan limbah gas misalnya berasal dari cerobong asap pabrik atau kendaraan bermotor.
4. Tidak mudah terurai oleh proses pengomposan
Limbah anorganik tidak dapat diuraikan oleh proses pengomposan karena terdiri dari bahan-bahan anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme.
5. Tidak membusuk
Limbah anorganik tidak akan membusuk atau mengalami pelapukan seperti limbah organik karena tidak terdiri dari bahan organik yang dapat diurai oleh mikroorganisme.
Advertisement
Pengolahan Limbah Anorganik
Berikut ini cara mengolah limbah anorganik menjadi barang atau sesuatu yang berguna, yakni:
1. Limbah plastik
Upaya yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaur ulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsi semula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnya ember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daur ulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali atau dibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah, atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabun deterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnya kantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, atau payung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuat mainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, bingkai foto, taplak meja, hiasan dinding atau hiasan-hiasan lainnya.
2. Limbah logam
Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikan berbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranya tempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gift box, dan lain-lain.
3. Limbah gelas atau kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.
4. Limbah kertas
Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secara langsung ataupun tak langsung. Secara langsung artinya kertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yang berguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinya kertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadi kertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasil daur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pinsil, dan lain sebagainya.